

SARGA.CO—Di tengah sorak-sorai penonton dan atmosfir penuh semangat yang berbaur dengan ketegangan, satu nama menjadi pusat perhatian: Jemmy Runtu, joki “kilat” dari King Halim Stable. Bersama kuda andalannya, King Argentine, berhasil menaklukkan lintasan dan menorehkan kemenangan yang luar biasa pada Indonesia’s Horse Racing: Triple Crown Serie 2 2025.
Jemmy berbagi kisah dengan tim SARGA.CO tentang kemenangannya yang kedua kali setelah Triple Crown Serie 1, “Rasanya bangga sekali. Ini bukan hanya kemenangan saya, tapi kerja keras tim yang tak pernah lelah mendukung,” tuturnya penuh rasa syukur.
Di balik kemenangan itu, terlihat betapa besar dedikasi yang tertanam dalam setiap langkah perjalanan mereka. King Argentine bukanlah kuda biasa. Ia merupakan kuda berwarna hitam gagah dengan garis keturunan juara.
Hasil persilangan dari Pejantan Agrippa dan Induk Princess Missoni, dua nama besar dalam dunia pacuan kuda. Keturunannya tentu saja menjadikan King Argentine lahir dengan darah kompetitor sejati.
Tak hanya memiliki fisik prima dan insting kompetitif, King Argentine juga dikenal sangat responsif terhadap joki andalannya. Hubungan antara Jemmy dan King Argentine tidak hanya urusan taktik di atas lintasan, keduanya telah membentuk ikatan emosional dan komunikasi non-verbal yang kuat.
Persiapan Jemmy dan King Argentine tidak penuh dengan latihan berat yang berlebihan, namun dilandasi prinsip sederhana namun konsisten. “Kami fokus menjaga kondisi kesehatan kaki-kaki kudanya agar tetap prima. Itu sangat penting untuk tampil maksimal,” jelas Jemmy.
Di sisi lain, Jemmy sendiri juga rutin menjaga kebugaran dengan olahraga seperti fitness, renang, dan lari. Namun, bukan hanya fisik yang ia jaga, kestabilan mental menjadi kunci agar ia tetap kuat menghadapi tekanan kompetisi.
Untuk mengatasi rasa cemas dan menjaga keseimbangan mental, Jemmy punya cara yang cukup personal. Ia menyempatkan waktu berkualitas bersama keluarga, berjalan santai di tepi pantai, atau sekadar menghabiskan waktu bersama King Argentine, “Menjaga pikiran tetap tenang dan rileks sangat penting, agar di lintasan bisa tampil optimal,” ungkapnya dengan tulus.
Berlaga di track Tegalwaton menghadirkan tantangan tersendiri. Cuaca mendung dengan hujan membuat lintasan licin, tikungan yang tajam serta permukaan yang keras menambah kompleksitas perlombaan.
Jemmy mengakui, “Tikungan di sini memang berat. Saya bahkan pernah tiga kali jatuh di tikungan yang sama.” Dalam kondisi seperti itu, hubungan dan komunikasi antara joki dan kuda menjadi hal mutlak yang harus terjalin sempurna.
Chemistry antara Jemmy dan King Argentine bukan sekadar hasil latihan fisik, melainkan pemahaman mendalam akan karakter dan kondisi kuda. Jemmy mampu membaca gerak dan mood Argentine untuk menentukan strategi yang paling efektif, kapan harus mendorong, kapan harus menahan, agar tenaga kuda terjaga sampai garis finish.
Persaingan pada race kali ini kembali sengit dengan kehadiran pesaing utama King Argentine, yaitu “Wonderland” dan sejumlah pesaing yang juga menunjukkan performa impresif. Faaruq, pelatih Jemmy dan King Argentine, juga menyebutkan bahwa selain Wonderland, terdapat lawan kuat lain yang perlu diwaspadai, yaitu Ms. Queen, kuda betina dari Miranda Stable.
Selain mengikuti arahan yang diberikan dari pelatih, Jemmy juga mempelajari strategi para lawannya dengan menghabiskan waktu menonton rekaman pacuan, “Saya harus benar-benar memahami cara lari mereka supaya bisa menentukan langkah yang tepat saat lomba,” ungkapnya.
Ketika race dengan jarak 1.600 M itu dimulai, Jemmy langsung mengendalikan tempo dan mengambil posisi terdepan. Meski Wonderland berusaha keras menyalip, King Argentine tetap kokoh mempertahankan keunggulan hingga garis akhir, “Saya berhasil mempertahankan posisi depan sejak tikungan pertama dan Argentine tetap kuat sampai finish,” kenangnya.
Kemenangan ini membawa Jemmy dan tim semakin dekat dengan target utama mereka, yaitu meraih gelar Triple Crown yang sudah lama dinantikan oleh dunia pacuan kuda Indonesia dan Kejuaraan Indonesia Derby. Meskipun rasa gugup tetap menyertai, Jemmy tetap memfokuskan diri untuk menjaga kondisi kuda dan mempersiapkan diri secara matang.
Jelang Indonesia Derby, latihan akan ditingkatkan secara terukur, namun, Jemmy menegaskan bahwa prinsip konsistensi dan kedisiplinan tetap menjadi landasan utama. “Dunia pacuan kuda selalu menawarkan tantangan baru, dan saya selalu berusaha belajar serta beradaptasi agar terus berkembang,” ujarnya.
Kisah Jemmy Runtu dan King Argentine bukan sekadar cerita kemenangan di arena pacuan. Ini adalah kisah tentang kerja keras, ketekunan, dan sinergi yang tercipta antara manusia dan hewan, sebuah perjalanan yang menginspirasi dan membuktikan bahwa prestasi tidak datang tanpa perjuangan.
Momen ini mengingatkan betapa besar arti ketekunan dan semangat juang dalam meraih mimpi. Sebuah perjalanan yang layak disaksikan dan dijadikan inspirasi.
Mereka adalah para ratu yang menaklukkan medan.
Baca SelengkapnyaDatang dari belakang dan merebut takhta dengan determinasi tak tergoyahkan.
Baca SelengkapnyaMenandai komitmen perusahaan energi nasional tersebut dalam mendorong pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co