

SARGA.CO - Dari lintasan balap ke dunia anime, kisah para kuda legendaris Jepang hidup kembali dalam wujud gadis-gadis enerjik nan memesona di game Uma Musume: Pretty Derby. Game ini bukan sekadar simulasi pacuan kuda biasa. Ia adalah bentuk penghormatan kreatif terhadap sejarah kuda pacuan Jepang, dengan sentuhan anime yang membuatnya semakin populer di kalangan gamer dan pecinta budaya Jepang.
Dirilis secara global pada pertengahan 2025, Uma Musume: Pretty Derby menampilkan para karakter perempuan yang merupakan personifikasi dari kuda-kuda balap nyata. Dengan gaya visual yang imut dan jalan cerita penuh semangat, game ini menyimpan sisi edukatif tentang dunia pacuan kuda yang mungkin belum banyak dikenal generasi muda.
Inilah 5 dari 10 kuda pacu legendaris yang menjadi sumber inspirasi karakter di Uma Musume, dan kenapa mereka begitu dicintai, baik di dunia nyata maupun dunia game:
Karakter utama Uma Musume, Special Week, diadaptasi dari kuda balap bernama sama yang menjuarai Japanese Derby 1998 dan Japan Cup 1999. Kuda ini dikenal karena kisah hidupnya yang menyentuh: lahir dari induk yang wafat saat melahirkan, lalu dibesarkan oleh pelatih yang memperlakukannya bak keluarga.
Dalam game, Special Week digambarkan sebagai gadis penuh semangat dari pedesaan, bercita-cita menjadi yang terbaik di Jepang. Optimisme dan tekadnya mencerminkan perjuangan kuda aslinya—yang dari awalnya tak diperhitungkan, hingga menjadi ikon nasional.
Silence Suzuka adalah sosok legendaris dalam pacuan kuda Jepang, dikenal karena kecepatannya yang luar biasa. Namun, kariernya terhenti tragis saat ia mengalami kecelakaan fatal dalam balapan pada 1998. Peristiwa itu begitu mengguncang, hingga Silence Suzuka dikenang sebagai “pahlawan yang gugur di medan perang”.
Dalam Uma Musume, Silence Suzuka digambarkan sebagai karakter kalem dan elegan. Keberadaannya memberikan semangat sekaligus inspirasi bagi karakter lain, terutama Special Week. Hubungan mereka menjadi salah satu dinamika paling emosional dalam game.
Tokai Teio adalah kisah ketangguhan yang tak lekang oleh waktu. Ia merupakan pemenang Triple Crown Jepang, namun cedera berat hampir mengakhiri kariernya. Banyak yang meragukannya bisa kembali—hingga ia membungkam semua keraguan dengan kemenangan luar biasa di Arima Kinen 1993.
Dalam game, Tokai Teio hadir sebagai gadis ceria, enerjik, dan sangat pantang menyerah. Ia menjadi simbol semangat "bangkit dari keterpurukan", dan ceritanya sering menjadi motivasi bagi para pemain untuk terus melaju meski tertatih.
Kalau ada karakter paling nyentrik di Uma Musume, itu adalah Gold Ship. Kuda aslinya terkenal karena aksi-aksi anehnya di lintasan—kadang melesat tak terduga, kadang justru "mogok" di start. Meski begitu, ia tetap mencatat prestasi membanggakan di balapan kelas atas Jepang.
Adaptasinya di game pun tidak jauh berbeda: Gold Ship suka membuat kekacauan yang menghibur, tapi saat dibutuhkan, ia bisa jadi penentu kemenangan. Karakternya menggambarkan bahwa keunikan adalah kekuatan, dan setiap “kuda liar” punya potensi untuk jadi juara.
Oguri Cap dikenal sebagai "kuda rakyat" karena berasal dari balapan lokal Kasamatsu, namun berhasil menembus elit Tokyo dan menjadi legenda. Kuda ini bukan hanya pemenang, tapi simbol harapan bagi banyak orang di luar sistem arus utama.
Di game, Oguri Cap digambarkan sederhana, tenang, dan penuh tekad. Ia menjadi karakter yang mengajarkan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk menjadi legenda. Sosoknya hingga kini masih dikenang lewat patung di Kasamatsu dan terus menginspirasi generasi baru pecinta balap kuda.
Sejumlah netizen juga membagikan fanart unik yang menggabungkan kuda-kuda pacu Indonesia dengan karakter bergaya anime.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co