SARGA.CO—Di arena pacuan kuda, setiap detik bisa jadi pembeda antara kemenangan dan bahaya. Mulai dari helm hingga girth, usia pakai peralatan joki ternyata juga menentukan apakah balapan berakhir aman atau berisiko cedera.
Itulah sebabnya, penting untuk memahami standar usia pakai ideal setiap peralatan yang digunakan joki. Berikut pemaparan selengkapnya.
Di balik kecepatan kuda dan insting kuat seorang joki, terdapat faktor krusial yang sering luput diperhatikan, yakni usia pakai peralatan pacu.
Dirangkum dari berbagai sumber, perlengkapan inti seperti helm, pelana, girth, hingga stirrup adalah garda terdepan melawan cedera saat joki berlaga di lintasan.
Namun, seiring waktu dan intensitas penggunaan, performa material bisa saja menurun, menjadikan perlindungan berkurang di saat paling dibutuhkan.
Seperti benda lain yang sering dipakai, material pada perlengkapan joki seperti busa, kulit, dan plastik keras bisa mengalami degradasi.
Menurut para ahli, panas, kelembapan, dan gesekan konstan menyebabkan keausan dan kerusakan mikro yang tidak terlihat. Akibatnya, kemampuan perlindungan perlengkapan menurun drastis, meskipun dari luar terlihat masih layak pakai.
Dirangkum dari Just Horse Riders, helm yang pernah mengalami benturan, sekecil apa pun, harus segera diganti. Benturan bisa merusak struktur internal, membuatnya tidak lagi efektif dalam menyerap energi. Jadi, jangan ambil risiko.
Organisasi-organisasi pacuan kuda internasional memiliki pedoman ketat. Sebagai contoh, helm dengan sertifikasi ASTM/SEI disarankan untuk diganti setiap lima tahun.
Utah State University Extension dan Equus Magazine juga menekankan pentingnya mengikuti standar ini demi keamanan joki.
Sebuah studi dari PubMed menunjukkan bahwa helm yang layak pakai dan diganti secara berkala terbukti efektif dalam menekan risiko cedera kepala yang serius. Sebaliknya, helm yang usang tidak lagi mampu memberikan perlindungan optimal.
Bayangkan seorang joki harus fokus pada balapan, tapi ia ragu dengan kondisi helm atau pelananya. Hasilnya, joki tidak maksimal saat pertandingan berlangsung.
Sebab, perlengkapan yang sudah aus dan kurang responsif bisa mengganggu fokus dan mengurangi kepercayaan diri. Oleh karena itu, perlengkapan yang kondisinya prima membuat joki merasa aman. Dengan demikian, ia bisa menampilkan performa terbaiknya tanpa keraguan.
Dalam dunia pacuan, peralatan joki bukan sekadar pelengkap. Lebih dari itu, sejumlah peralatan tersebut merupakan garda terdepan keselamatan sang joki ketika beradu di lintasan.
Bisa dibilang, helm adalah garda terdepan keselamatan joki. Dirangkum dari Charles Owen dan Troxel Helmets, usia pakai helm idealnya sekitar lima tahun sejak pertama kali digunakan.
Namun, jika helm pernah terbentur keras, dijatuhkan, atau menunjukkan kerusakan internal, penggantian harus dilakukan segera. Meski tampilan luarnya terlihat masih baik dan layak pakai.
Bagian kecil ini memegang peran besar dalam menjaga kestabilan pelana. Berdasarkan Aitken’s Saddlery, usia pakainya berkisar antara 12 hingga 18 bulan. Namun perlu dicatat bahwa usia pakai itu tergantung frekuensi dan beban penggunaan.
Jahitan yang mulai lepas, kulit retak, atau hilangnya elastisitas adalah tanda bahwa girth harus segera diganti.
Tak ada angka baku untuk usia pakai stirrup leathers atau tali penghubung ke sanggurdi. Akan tetapi, terdapat sejumlah tanda kerusakan bisa dijadikan indikasi utama.
Menurut informasi dari laman Don Gonzales Saddlery, menyebutkan jika terdapat retakan di lipatan atau lubang tali (buckle holes) yang melebar sebagai indikasi alat ini tidak lagi aman.
Dirangkum dari Farm House Tack, intensitas penggunaan tinggi mempercepat keausan, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting.
Pelana adalah tumpuan utama joki di lintasan. Menurut sumber yang sama, usia pakai pelana rata-rata berkisar empat sampai lima tahun untuk pemakaian rutin.
Oleh karena itu, pelana harus segera diganti atau diperbaiki jika mengalami “shock load” atau kondisi di mana terjadi peningkatan beban yang tiba-tiba dan ekstrem dalam waktu singkat, kehilangan bentuk, kerusakan pada tree, atau jahitan yang mulai longgar.
Di Indonesia, keselamatan joki menjadi perhatian utama. Hal ini tercantum dalam Peraturan Pacuan dan Petunjuk Pelaksanaan Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda oleh PP PORDASI. Dalam aturan tersebut, joki diwajibkan memakai perlengkapan pacu seperti helm pelindung, body protector, hingga sepatu khusus di setiap balapan resmi.
Namun, sampai saat ini belum ada regulasi resmi yang mengatur usia pakai perlengkapan, termasuk kapan helm harus diganti atau pelana dinyatakan tidak layak. Meski demikian, penting untuk memperhatikan usia pakai setiap peralatan joki guna menjamin keamanan dan keselamatan saat bertanding di lintasan.
Tanpa perhatian pada usia pakai, perlengkapan yang aus bisa jadi celah berbahaya. Kesadaran ini penting agar keselamatan joki benar-benar terjaga.
Pada akhirnya, kemenangan di lintasan juga tak lepas dari faktor terjaminnya keselamatan joki. Untuk menciptakan keselamatan tersebut, bisa dimulai dari kondisi perlengkapan pacu yang baik.
Ingin mendapatkan insight lainnya seputar pacuan kuda? Ikuti informasi terbarunya melalui Instagram (@sarga.co), 𝕏 (@sarga_co), TikTok (@sarga.co), YouTube (Sarga.Co), Facebook (Sarga.co), serta website news.sarga.co.
Install SARGA.CO News
sarga.co