test

Better experience in portrait mode.
Race horses with THB horse bloodline

Unveiling the Regulations and Dominance of Thoroughbred Descendants in Indonesian Horse Racing

SARGA.CO—Eksistensi kuda keturunan Thoroughbred (THB) kini menjadi primadona di lintasan pacuan nasional. Dengan performa yang tak terbantahkan, jenis kuda peranakan ini sukses mendominasi dunia pacu kuda di Tanah Air. 

Pada awal kemunculannya di Indonesia, ras keturunan THB belum memiliki eksistensi sebesar sekarang. Untuk melihat bagaimana perubahan ini terjadi, simak ulasan selengkapnya berikut.

Asal-usul Kuda Thoroughbred (THB)

Kuda Thoroughbred (THB) dikenal sebagai salah satu ras kuda pacu tercepat di dunia. Ras tersebut diketahui bermula di Inggris. Dikutip dari handbook Dinamika Perkembangan Ternak Kuda oleh Danang Eko Yulianto, S.Pt., M.Si., pada masa awal pengembangannya, kuda pejantan lokal Inggris dikawinkan dengan induk dari Spanyol, Turki, dan Italia.

Asal-usul Kuda Thoroughbred (THB)

Untuk meningkatkan kecepatan, Inggris mendatangkan kuda Arab, Turki, dan Barbar atau Mongol antara akhir 1600-an hingga tahun 1750. Dari proses seleksi ini, lahirlah tiga garis keturunan pejantan utama yang menjadi fondasi ras THB, di antaranya Byerley Turk (lahir 1679, dibawa ke Inggris 1689), Godolphin Arabian atau Barbar (lahir 1724 di Barbary Coast), dan Darley Arabian (lahir 1700 di Syria, masuk ke Inggris pada 1704). 

Ketiganya menjadi tonggak penting dalam sejarah pacuan kuda modern yang kita kenal hari ini.

Awal Mula Eksistensi Kuda THB di Indonesia

Dunia pacuan kuda sudah lama menjadi bagian dari budaya olahraga di Indonesia. Sejumlah daerah seperti Manado dan Sumbawa dikenal sebagai sentra kuda pacu lokal yang tangguh serta kompetitif. Akan tetapi, dunia pacuan kuda Indonesia pada awalnya didominasi oleh kuda pacu lokal.

Seiring berkembangnya minat dan potensi olahraga ini, sebuah tonggak sejarah tercipta pada 7 Juni 1971. Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, Indonesia meresmikan lapangan pacu berstandar internasional di Pulomas, Jakarta Timur.

Mengutip laman PORDASI, lintasan sepanjang 1.800 meter ini dilengkapi tribun penonton, fasilitas modern, serta kandang yang mampu menampung hingga 800 ekor kuda. Pembangunan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah DKI Jakarta dengan investor swasta asal Australia. 

Selain segi infrastruktur, teknologi pacuan turut dihadirkan, termasuk alat totalisator modern yang baru pertama kali diperkenalkan ke publik Indonesia. Di lintasan ini, kuda-kuda yang dipertandingkan berasal dari ras THB impor Australia serta hasil persilangan dengan kuda lokal. 

Pengelolaan totalisator secara profesional dan komersial tak hanya meningkatkan pendapatan negara. Langkah ini juga mendorong para peternak dan pemilik kuda lokal, baik di Jakarta maupun daerah lain, untuk meningkatkan kualitas produksi dan mutu ternaknya.

Menyadari potensi tersebut, Munas III PORDASI pada 26 September 1975 menggelar Lokakarya Peternakan Kuda yang menghasilkan program grading up melalui pembentukan Kuda Pacu Indonesia (KPI), dengan cara mengawinkan kuda betina lokal dengan pejantan ras THB. 

Menurut Danang Eko Yulianto, S.Pt., M.Si., selaku Sekretaris Komisi Pacu PP. PORDASI, program impor pejantan THB saat itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Dukungan tersebut diwujudkan melalui program Kuda Bantuan Presiden, yang menempatkan pejantan THB di sejumlah sentra pacuan seperti Sumatra Barat, Yogyakarta, Manado, dan wilayah lainnya, hingga keturunannya menyebar luas di seluruh Indonesia.

Danang juga menyebut bahwa upaya meningkatkan kualitas kuda pacuan nasional lewat ras THB tak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari swasta lokal seperti Pamulang Stud & Stable.

Langkah besar ini diperkuat dengan penerapan sertifikasi melalui Biro Registrasi Kuda (BRK), sebagai upaya membakukan standar pacuan nasional yang kini semakin profesional dan kompetitif. Regulasi ini pun mendapat dukungan penuh dari para pemilik dan peternak, karena dinilai mendorong kemajuan dunia pacuan kuda di Indonesia.

Tantangan Awal Hadirnya Ras THB di Area Pacuan Kuda Indonesia

Kehadiran THB sejak tahun 1970-an di arena pacuan kuda Tanah Air, tentunya membawa angin segar. Secara teknis, kualitas balapan terus meningkat, penonton disuguhkan aksi yang lebih kompetitif, dan minat sponsor terhadap olahraga ini kian bertumbuh. 

Dampaknya, peternak dan pelatih lokal pun terdorong untuk menaikkan standar pelatihan terhadap kuda mereka. Namun di balik euforia itu, kehadiran kuda ras THB di awal kedatangannya juga membawa tantangan tersendiri bagi pemilik maupun peternak lokal.

“Karena kualitas kudanya meningkat, jenis rasnya sudah lain, kebutuhan nutrisi kudanya juga ikut meningkat. Pola pelatihan dan sarana prasarananya juga lain dengan kuda pacu lokal. Ibaratnya kalau bule disuruh makan nasi pasti kan nggak mau. Beda kalau bule disuruh makan keju, kira-kira begitu analoginya,” terang Danang.

Ia menambahkan bahwa perbedaan iklim turut memengaruhi proses integrasi awal antara kuda ras THB dan kuda lokal. Hal itu mengingat THB berasal dari wilayah subtropis, sedangkan Indonesia beriklim tropis. Akibatnya, kuda THB memerlukan proses adaptasi yang lebih intens dibandingkan kuda lokal.

Seiring waktu, tantangan itu perlahan berubah menjadi harapan. Dengan semakin banyaknya kuda keturunan THB di Indonesia diharapkan turut meningkatkan kualitas pacuan kuda nasional.

Skema Persilangan Kuda THB dan Kuda Lokal Indonesia

Untuk mendongkrak kualitas kuda pacuan nasional, PP PORDASI menetapkan standar persilangan antara kuda ras THB dengan kuda lokal. Persilangan ini menghasilkan beberapa tipe peranakan, mulai dari G1 hingga G4, serta KPI (Kuda Pacu Indonesia), KP5, dan KP6.

Setiap jenis kuda hasil persilangan mencerminkan proporsi darah THB yang berbeda, yang berdampak langsung pada performa pacu, tinggi postur, panjang langkah, kecepatan, kelas lomba yang diikuti, hingga nilai jual. Semakin tinggi generasinya, semakin besar kandungan darah THB dan semakin kecil darah lokalnya.

G1 adalah hasil kawin silang pertama antara kuda THB dan kuda lokal. Dengan kandungan darah THB sekitar 50 persen, G1 punya tenaga dasar dan postur lebih besar dari kuda lokal, tapi masih terbatas dalam kecepatan. Umumnya tampil di kelas bawah.

G2 lahir dari G1 yang kembali disilangkan dengan THB. Proporsi darah THB naik menjadi 75 persen, dengan fisik lebih tinggi dan langkah lebih panjang. Kuda ini mulai kompetitif dan biasa turun di pacuan kelas menengah.

G3 merupakan generasi ketiga, hasil dari G2 dan THB. Kandungan darah THB mencapai 87,5 persen, posturnya atletis, dengan daya pacu stabil. Dengan ciri tersebut, G3 sering ditempatkan di kelas B atau C.

G4 punya proporsi darah THB sekitar 93,75 persen. Lahir dari G3 yang disilangkan lagi dengan THB, G4 tampil gagah dengan postur menyerupai THB murni. Kecepatannya solid dan layak bersaing di kelas A atau B.

KPI (Kuda Pacu Indonesia) adalah puncak dari proses ini. Biasanya lahir dari sesama G4 atau G4 dengan THB, KPI punya dominasi darah THB di atas 93,75 persen. Postur tinggi, langkah panjang, stamina prima. Umumnya, KPI jadi andalan di kelas menengah hingga atas.

KP5 merupakan peranakan THB dengan G4. Kandungan darah THB-nya di atas 90 persen. Postur tubuhnya mendekati ras THB murni sehingga gesit dan sering berlaga di kelas menengah hingga atas.

Sementara itu, KP6 merupakan hasil perkawinan silang antara THB dengan KP5. Sama halnya dengan KP5, KP6 memiliki persentase darah THB di atas 90 persen. Secara tampilan fisik, kuda jenis ini juga mendekati ras THB.

Klasifikasi ini menjadi acuan dalam sistem lomba pacuan kuda nasional, di mana genetik, performa, dan kelas saling berkaitan. 

Berikut skema resmi persilangan Kuda Pacu Indonesia (KPI) sesuai standar PP PORDASI:

Diagram Persilangan Kuda Pacu Indonesia

Antara Inovasi Persilangan dan Pelestarian Darah Murni

Meski kuda keturunan THB kini mendominasi lintasan pacuan di Indonesia, kuda ras THB murni tetap dilestarikan. Untuk itulah, diadakan pertandingan khusus bagi kelas ras murni, baik impor maupun THB Indo, dengan bobot berbeda dari kelas kuda persilangan.

Antara Inovasi Persilangan dan Pelestarian Darah Murni

Menurut sebuah penelitian berjudul Hubungan antara Tinggi Pundak dan Panjang Badan terhadap Kecepatan Lari Kuda Pacu Indonesia (KPI) pada Kuda Kelas Derby oleh Malda Asri, dkk, perbedaan THB impor dan THB Indo terletak pada tempat lahirnya saja. 

THB impor merupakan kuda ras Thoroughbred yang lahir di luar negeri, kemudian diimpor ke Indonesia. Sementara itu, THB Indo adalah kuda ras Thoroughbred yang lahir di Indonesia dari induk THB murni, tanpa persilangan lokal. Dengan kata lain, keduanya merupakan darah asli ras THB. 

Di Indonesia, pertandingan khusus untuk kuda ras THB murni hanya mencakup dua kelas. Danang menyebut, keduanya dibedakan berdasarkan usia kuda, yakni kelas usia 2 tahun dan kelas 3 tahun ke atas. 

Jumlah pertandingan yang terbatas ini berkaitan langsung dengan populasi THB murni yang masih relatif sedikit di Indonesia.

Masa Depan Pacuan Kuda Indonesia dan Harapan di Baliknya

Kehadiran kuda ras THB di Indonesia ikut mengarahkan pacuan nasional menuju standar global. Tentunya hal tersebut membuka peluang kerja sama lintas negara, sekaligus kesempatan bagi joki dan kuda terbaik nasional untuk tampil di level dunia.

Semua harapan itu butuh kesiapan, mulai dari segi fasilitas, pelatih, hingga sistem penjurian yang lebih profesional. Hal tersebut juga diungkap oleh Danang. 

“Menuju hal itu tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu proses dan waktu,” ungkapnya.

Untuk itulah, upaya pelestarian kuda THB di Indonesia, baik persilangan maupun murni akan terus ditingkatkan. Selain mendorong peningkatan standar pacuan nasional, Danang menyebut kehadiran ras THB juga diharapkan mampu menjaga sekaligus memperluas basis penggemar kuda pacu unggulan ini di Tanah Air.

Pasalnya, kejuaraan pacuan kuda bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga penggerak ekonomi daerah penyelenggara dan ekosistem pacuan kuda secara menyeluruh. Dengan tren pertumbuhan yang terus meningkat tiap tahun, industri pacuan kuda di Indonesia kian menjanjikan.

Masuknya ras THB bukan hanya mengubah wajah pacuan kuda Indonesia, tetapi juga membuka jalan menuju industri pacuan kuda yang lebih profesional, kompetitif, dan berstandar internasional.

Dengan sinergi antara berbagai pihak, pacuan kuda nasional Tanah Air diharapkan mampu menghadirkan kebanggaan sekaligus memberikan dampak positif bagi perkembangan olahraga dan industri berkuda di Indonesia.

Sponsored Ad
Melihat Lebih Dekat King Halim Stable, Kandang Prince Loupan Bikin Penasaran Melihat Lebih Dekat King Halim Stable, Kandang Prince Loupan Bikin Penasaran

Melihat Lebih Dekat King Halim Stable, Kandang Prince Loupan Bikin Penasaran

Baca Selengkapnya
Masih Disepelekan, Ternyata Kualitas Udara dan Cuaca Berdampak Pada Performa Kuda Pacu! Masih Disepelekan, Ternyata Kualitas Udara dan Cuaca Berdampak Pada Performa Kuda Pacu!

Masih Disepelekan, Ternyata Kualitas Udara dan Cuaca Berdampak Pada Performa Kuda Pacu!

Baca Selengkapnya
Cinta Kuda Sejak Kecil, Pria ini Jadi Komentator Paling Dicari di Kejuaraan Pacuan Kuda! Cinta Kuda Sejak Kecil, Pria ini Jadi Komentator Paling Dicari di Kejuaraan Pacuan Kuda!

Cinta Kuda Sejak Kecil, Pria ini Jadi Komentator Paling Dicari di Kejuaraan Pacuan Kuda!

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Lee Mineral - banner
Sosok Wonder Land, Kuda Balap Sumbar yang Bikin King Argentin Ketar-Ketir! Sosok Wonder Land, Kuda Balap Sumbar yang Bikin King Argentin Ketar-Ketir!

Sosok Wonder Land, Kuda Balap Sumbar yang Bikin King Argentin Ketar-Ketir!

Baca Selengkapnya
Geliat Ekonomi di Balik Derap Kuda Pacu Geliat Ekonomi di Balik Derap Kuda Pacu

Geliat Ekonomi di Balik Derap Kuda Pacu

Baca Selengkapnya
Behind the Lens: Peran Fotografi dalam Dunia Pacuan Kuda Behind the Lens: Peran Fotografi dalam Dunia Pacuan Kuda

Behind the Lens: Peran Fotografi dalam Dunia Pacuan Kuda

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Arsari Tambang
Deretan Film Ikonik yang Menangkap Sensasi Pacuan Kuda di Balik Lintasan Deretan Film Ikonik yang Menangkap Sensasi Pacuan Kuda di Balik Lintasan

Deretan Film Ikonik yang Menangkap Sensasi Pacuan Kuda di Balik Lintasan

Baca Selengkapnya
Beyond the Saddle: Perjalanan Jemmy Runtu Menuju Gelar Joki Triple Crown Beyond the Saddle: Perjalanan Jemmy Runtu Menuju Gelar Joki Triple Crown

Beyond the Saddle: Perjalanan Jemmy Runtu Menuju Gelar Joki Triple Crown

Baca Selengkapnya
Pacu Kudo, Sejarah dan Tradisi Pacuan Kuda di Ranah Sumatera Barat Pacu Kudo, Sejarah dan Tradisi Pacuan Kuda di Ranah Sumatera Barat

Pacu Kudo, Sejarah dan Tradisi Pacuan Kuda di Ranah Sumatera Barat

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Menguak Keunikan Draf Bogie, ‘Harness Racing’ versi Ranah Minangkabau Menguak Keunikan Draf Bogie, ‘Harness Racing’ versi Ranah Minangkabau

Menguak Keunikan Draf Bogie, ‘Harness Racing’ versi Ranah Minangkabau

Baca Selengkapnya
Lapangan Pacuan Kuda Legok Jawa: Satu-satunya Trek Tercantik di Nusantara! Lapangan Pacuan Kuda Legok Jawa: Satu-satunya Trek Tercantik di Nusantara!

Lapangan Pacuan Kuda Legok Jawa: Satu-satunya Trek Tercantik di Nusantara!

Baca Selengkapnya
Romantic Spartan Berhasil Guncang IHR: Indonesia Derby 2025, Siap Beri Kejutan di IHR Cup II! Romantic Spartan Berhasil Guncang IHR: Indonesia Derby 2025, Siap Beri Kejutan di IHR Cup II!

Romantic Spartan Berhasil Guncang IHR: Indonesia Derby 2025, Siap Beri Kejutan di IHR Cup II!

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Mengapa Warna Topi Joki Bisa Berbeda? Begini Detail Sejarahnya Mengapa Warna Topi Joki Bisa Berbeda? Begini Detail Sejarahnya

Mengapa Warna Topi Joki Bisa Berbeda? Begini Detail Sejarahnya

Baca Selengkapnya
Nama Unik, Aksi Memukau: Kenalan dengan Kuda Pacu Harum Namanya Nama Unik, Aksi Memukau: Kenalan dengan Kuda Pacu Harum Namanya

Nama Unik, Aksi Memukau: Kenalan dengan Kuda Pacu Harum Namanya

Baca Selengkapnya
Strategi Joki dalam Balapan Kuda: Dari `Ngegas` sampai Menusuk dari Belakang Strategi Joki dalam Balapan Kuda: Dari `Ngegas` sampai Menusuk dari Belakang

Strategi Joki dalam Balapan Kuda: Dari `Ngegas` sampai Menusuk dari Belakang

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Beda Kuda, Beda Gaya Lari: Mengenal Running Style Kuda Pacu Saat Berlaga di Lintasan! Beda Kuda, Beda Gaya Lari: Mengenal Running Style Kuda Pacu Saat Berlaga di Lintasan!

Beda Kuda, Beda Gaya Lari: Mengenal Running Style Kuda Pacu Saat Berlaga di Lintasan!

Baca Selengkapnya
Jenis Trek Pacuan Kuda, Mana yang Paling Cocok untuk Pertandingan Besar? Jenis Trek Pacuan Kuda, Mana yang Paling Cocok untuk Pertandingan Besar?

Jenis Trek Pacuan Kuda, Mana yang Paling Cocok untuk Pertandingan Besar?

Baca Selengkapnya
Profil King Argentin, Kuda Triple Crown Ketiga di Indonesia! Profil King Argentin, Kuda Triple Crown Ketiga di Indonesia!

Profil King Argentin, Kuda Triple Crown Ketiga di Indonesia!

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Lee Mineral - banner
Racing Hearts Web Series: Dilema Arga antara Menyelamatkan Sang Ayah atau Mengkhianati Nadira Racing Hearts Web Series: Dilema Arga antara Menyelamatkan Sang Ayah atau Mengkhianati Nadira

Racing Hearts Web Series: Dilema Arga antara Menyelamatkan Sang Ayah atau Mengkhianati Nadira

Baca Selengkapnya
Deretan Fakta Tak Terduga Sepanjang Rangkaian Race Triple Crown: King Argentin Tak Tumbang Meski Kuda Lain Menyerang Deretan Fakta Tak Terduga Sepanjang Rangkaian Race Triple Crown: King Argentin Tak Tumbang Meski Kuda Lain Menyerang

Deretan Fakta Tak Terduga Sepanjang Rangkaian Race Triple Crown: King Argentin Tak Tumbang Meski Kuda Lain Menyerang

Baca Selengkapnya
Deretan Kuda Jagoan King Halim Stable di Lintasan IHR-Indonesia Derby 2025 Deretan Kuda Jagoan King Halim Stable di Lintasan IHR-Indonesia Derby 2025

Deretan Kuda Jagoan King Halim Stable di Lintasan IHR-Indonesia Derby 2025

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Arsari Tambang
Racing Hearts Web Series: Ketika Kepercayaan dan Harapan Bertaruh dengan Pengkhianatan Racing Hearts Web Series: Ketika Kepercayaan dan Harapan Bertaruh dengan Pengkhianatan

Racing Hearts Web Series: Ketika Kepercayaan dan Harapan Bertaruh dengan Pengkhianatan

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Adu Cepat, Ini Konsep Pacuan Kuda yang Perlu Diketahui! Bukan Hanya Adu Cepat, Ini Konsep Pacuan Kuda yang Perlu Diketahui!

Bukan Hanya Adu Cepat, Ini Konsep Pacuan Kuda yang Perlu Diketahui!

Baca Selengkapnya
Tidak Semua Kuda Pacu Bisa Berlaga di Ajang Derby! Ini Syarat Resminya Menurut PORDASI Tidak Semua Kuda Pacu Bisa Berlaga di Ajang Derby! Ini Syarat Resminya Menurut PORDASI

Tidak Semua Kuda Pacu Bisa Berlaga di Ajang Derby! Ini Syarat Resminya Menurut PORDASI

Baca Selengkapnya
Sponsored Ad
Mengungkap Regulasi dan Dominasi Keturunan Thoroughbred di Pacuan Kuda Indonesia Mengungkap Regulasi dan Dominasi Keturunan Thoroughbred di Pacuan Kuda Indonesia

Mengungkap Regulasi dan Dominasi Keturunan Thoroughbred di Pacuan Kuda Indonesia

Baca Selengkapnya