SARGA.CO - Dunia pacuan kuda di Indonesia kini semakin ramai. Tak hanya di lintasan, tapi juga di luar arena, dari pemilik (owner), joki, hingga penonton baru yang mulai jatuh cinta pada olahraga bersejarah ini. Namun, di tengah semangat baru itu, muncul satu hal menarik sekaligus membingungkan: banyak yang belum memahami bagaimana seekor kuda bisa disebut “adik” atau “kakak” dari kuda lain.
1. Full Siblings (Saudara Kandung)
Full siblings artinya dua (atau lebih) kuda memiliki pejantan dan indukan yang sama, alias benar-benar satu ayah dan satu ibu. Contoh: Matteo dan Sunset Nagari
Keduanya lahir dari pejantan Damsyik dan indukan Fitri Nagari. Artinya, Matteo dan Sunset Nagari adalah saudara kandung (full siblings) karena berasal dari pasangan kuda yang sama.
Dalam dunia pacuan, kuda yang berasal dari garis keturunan kuat seperti ini biasanya menarik perhatian banyak stable karena potensi genetiknya yang serupa.
2. Half Siblings (Saudara Tiri)
Nah, bagian ini agak sedikit rumit, karena ada dua jenis kategori di dalamnya:
a. Half Brother/Sister (Saudara Tiri). Istilah ini digunakan jika dua kuda lahir dari indukan yang sama (rahim yang sama) tapi dari pejantan yang berbeda. Contoh: Mayo dan MS Queen. Keduanya lahir dari indukan Manjusha, tapi Mayo dari pejantan Davinci, sedangkan MS Queen dari Delago King. Jadi, mereka disebut saudara tiri (half siblings).
Begitu juga dengan Milord dan dua adiknya, Matteo serta Sunset Nagari. Ketiganya lahir dari indukan Fitri Nagari, tapi Milord dari pejantan Davinci, sedangkan Matteo dan Sunset dari pejantan Damsyik. Artinya, Milord adalah kakak tiri Matteo dan Sunset Nagari. Sedangkan Matteo dan Sunset Nagari adalah saudara kandung penuh.
b. Not Half-Siblings (Bukan Saudara Tiri). Kalau dua kuda punya pejantan yang sama tapi dari indukan berbeda, mereka tidak disebut saudara tiri. Karena, meski ayahnya sama, mereka tidak lahir dari rahim yang sama.
Contoh: Milord dan Naga Sembilan. Keduanya sama-sama anak dari pejantan Davinci, tapi dari indukan berbeda. Jadi, mereka bukan saudara tiri. Sebagai informasi, satu pejantan bisa menghasilkan 150–200 ekor anak kuda per tahun, jadi bisa dibayangkan betapa luasnya “keluarga genetik” di dunia pacuan kuda. (Sumber: Facebook Pacuan Kuda Tompaso, Sulawesi Utara)
Install SARGA.CO News
sarga.co