

SARGA.CO—Eclipse Stable, salah satu stable yang berprestasi, karena berhasil menghasilkan kuda-kuda terbaik dalam ajang pacuan kuda. Perjuangan dan perjalanan Ir. Iman Hartono dalam mengelola pejantan Thoroughbred hingga anak kuda yang disiapkan untuk berpacu.
Berangkat dari kecintaannya terhadap dunia hewan, Iman Hartono gemar mengikuti perlombaan anjing gembala Jerman. Dalam mengurus anjing tersebut, ia tidak setengah-setengah, dari breeding hingga mempelajari silsilah dan genetika anjing tersebut, agar bisa menang dalam perlombaan.
Kegigihan itu akhirnya dilakukan juga pada kuda. Temannya yang seorang pemilik kuda, menawarkan untuk ikut memelihara. Kuda pertama yang ia beli adalah Super Model, saat itu sedang juara pada pacuan kuda yang terselenggara di Pulo Mas tahun 2006.
Saat itu, Super Model sudah ada pemiliknya, yakni Munawir dari Tombo Ati Stable dan induknya ada di Salatiga. Karena sudah memiliki pengetahuan dalam dunia hewan, bagi Iman untuk memulai sesuatu perlu mencari induk yang bagus terlebih dahulu. Ia percaya bahwa induk yang baik memiliki peranan penting dalam melahirkan anak kuda berpotensi.
Iman mengatur waktu ke Salatiga, tepatnya di Tegalwaton. Saat itu, kuda yang ingin dibeli Iman sedang bersama anaknya yang berusia dua bulan, milik Pri, lurah yang menjabat di Tegalwaton saat itu.
Pejantan itu ternyata banyak juga diminati oleh pembeli lain, salah satunya Berti Sondakh. Akhirnya dengan diskusi dan negosiasi, Pri melepaskan kuda pada Iman dengan harga 110 juta rupiah.
Para komunitas kuda yang melihat Baidhi, orang yang diutus Iman untuk membawa pulang induk dari kuda berprestasi itu, terheran dan merasa takjub karena dapat memiliki pejantan yang unggul pada kelasnya.
Iman mulai membangun kandang di awal tahun 2007. Oleh karena itu, kuda yang ia miliki dititipkan ke kandang lain. Selang waktu satu hingga dua bulan, kandang siap ditempati.
Dengan pengetahuan yang terbatas tentang kuda, Iman banyak mencari dan membaca referensi dari buku dan internet. Kegigihannya dalam mengurus hewan, tercermin dari usaha dan niatnya.
Silsilah, genetika, cara merawat, ia mempelajari semuanya seperti saat ia memiliki anjing gembala Jerman. Ia juga mendapat nama eclipse dari nama nenek moyang kuda jenis Thoroughbred 1764 yang lahir di Prancis saat terjadinya gerhana bulan.
Selain itu, dalam prestasinya dijelaskan, eclipse tidak pernah kalah dalam pertandingan. Iman berharap dengan nama ‘eclipse’ kuda-kuda yang di tempatnya akan meraih banyak prestasi.
Iman juga menjelaskan, pada saat itu orang-orang sudah puluhan tahun hidup di tengah dunia perkudaan, mereka tidak mengetahui kisah tentang kuda legendaris Eclipse. Namun, setelah eclipse berdiri, Iman menjelaskan arti dari nama stable-nya yang menggunakan nama kuda berprestasi pada jaman dulu.
Dari ketidaktahuan, kegigihan, dan niatnya dalam mempelajari dunia pacuan kuda, Iman berhasil membangun Eclipse Stable dengan baik hingga saat ini. Iman juga terus belajar dan konsisten dalam merawat kuda-kudanya untuk meraih lebih banyak prestasi dalam pacuan kuda.
Watch here:
Install SARGA.CO News
sarga.co