

SARGA.CO - Memahami running style atau karakter balap seekor kuda adalah bagian penting dari penerapan strategi di lintasan. Bagi pelatih dan joki berpengalaman, gaya balap dari seekor kuda bukan sekadar penamaan, tapi juga salah satu faktor untuk menyusun taktik saat pertandingan berlangsung. Berikut uraian mengenai gaya balap kuda pacu selengkapnya.
Running style, atau gaya balap, merupakan kecenderungan alami seekor kuda saat bertanding di lintasan. Dikutip dari Breeders Cup, beberapa kuda cenderung melesat sejak start (frontrunner). Adapula yang sabar menunggu di belakang lalu menyerang (closer), atau bahkan ada yang berada di posisi tengah (stalker dan presser). Sejumlah gaya balap itu dibentuk oleh genetika, pengalaman balap, pelatihan, hingga naluri kompetitif.
Menurut data dari The Jockey Club dan database Equibase, racing style bukan sekadar taktik untuk menguasai pertandingan. Sebab, hal tersebut tercermin dari respons kuda terhadap tekanan lomba, irama pacuan, serta kondisi lingkungan di lintasan.
Selain itu, sebuah riset berjudul Inheritance of racing performance of Thoroughbred horses oleh A.K. Thiruvenkadan, et al., genetika menunjukkan bahwa heritabilitas performa balap, baik rating maupun ranking berkisar antara 0,09 ± 0,04 hingga 0,18 ± 0,02. Hal itu bergantung pada jenis lintasan (turf atau dirt), serta nilai heritabilitas ranking akhir dapat mencapai 0,24 hingga 0,37 pada usia tertentu.
Frontrunner merupakan tipe kuda pacu yang langsung melesat memimpin begitu keluar dari starting gate. Mereka dikenal memiliki akselerasi awal yang eksplosif dan stamina cukup kuat untuk mempertahankan posisi hingga garis finis.
Keunggulan utama dari kuda dengan gaya balap ini adalah kemampuan mengontrol tempo lomba sejak awal. Kuda pacu tipe frontrunner juga memiliki kemampuan menghindari kerumunan. Namun, frontrunner jika dikejar oleh kuda bertipe closer, cenderung berisiko kehilangan tenaga lebih cepat. Selain itu, start yang buruk bisa langsung mengganggu ritme dan strategi mereka.
Menurut laporan Britannica, salah satu contoh paling legendaris dari frontrunner adalah Secretariat. Pada gelaran Belmont Stakes tahun 1973, ia langsung mengambil alih posisi depan dan mencetak rekor dunia yang masih belum terkalahkan hingga hari ini.
Stalker dan presser adalah dua gaya balap yang mengandalkan perhitungan matang dan insting tajam. Kuda bertipe stalker biasanya menempati posisi kedua hingga keempat sepanjang sebagian besar lomba.
Sebab, jenis kuda pacu dengan gaya balap ini menjaga jarak aman di belakang frontrunner sembari menunggu momen tepat untuk menyerang. Biasanya, mereka tampil hati-hati dan penuh perhitungan di awal, namun siap menyalip saat ritme lomba mulai berubah.
Di sisi lain, kuda dengan gaya balap presser cenderung lebih agresif. Umumnya, mereka menempel ketat di posisi kedua sejak awal dan memberi tekanan konstan pada pemimpin lomba.
Kedua gaya balap ini menuntut joki dengan naluri waktu yang presisi serta kepekaan tinggi terhadap ritme balapan. Dalam artian, seorang joki yang mengendalikan kuda stalker maupun presser harus tahu kapan menahan dan kapan harus menyalip lawan.
Menurut laporan BloodHorse, salah satu contoh kuda presser legendaris adalah California Chrome. Ia berhasil memenangkan Kentucky Derby dan Preakness Stakes 2014 dengan gaya menekan dari posisi kedua sejak awal lomba.
Sedangkan untuk stalker, Gun Runner adalah contoh kuda pacu yang tampil konsisten di posisi tengah sebelum mengakhiri dengan kecepatan tinggi. Hal itu terbukti saat kemenangannya di Pegasus World Cup 2018.
Closer adalah tipe kuda pacu dengan stamina luar biasa dan kecepatan eksplosif di fase akhir lomba, biasanya 300 meter terakhir. Mereka cenderung tertinggal cukup jauh di awal, tapi satu per satu menyalip lawan saat kuda lain mulai kehabisan tenaga.
Gaya ini sangat efektif di lintasan panjang dan balapan dengan tempo awal yang cepat, karena kuda dengan tipe closer tidak mudah panik meski tertinggal. Namun, mereka sangat bergantung pada kondisi lomba.
Jika kuda closer di pace awal terlalu lambat, frontrunner bisa terlalu jauh di depan untuk dikejar. Salah satu contoh closer paling ikonik adalah Zenyatta, kuda betina legendaris dengan rekor 19 kemenangan dari 20 balapan, termasuk kemenangan dramatis di Breeders’ Cup Classic 2009 saat ia menyalip seluruh lawan dari posisi paling belakang.
Mengetahui gaya balap seekor kuda adalah hal krusial, terutama bagi pelatih dan joki. Sebab, strategi start, pola latihan, hingga pemilihan lomba yang diikuti sangat bergantung pada karakter alami kuda pacu.
Dalam sesi latihan, pelatih akan menyesuaikan intensitas dan fokus latihan berdasarkan tipe balap. Mengutip Med Barn, kuda bertipe frontrunner akan dilatih untuk mengasah kecepatan awal dan mempertahankan ritme, sementara closer lebih difokuskan pada peningkatan stamina dan kemampuan melakukan finishing kick di akhir lomba.
Tak hanya penting bagi pelaku pacuan, pemahaman soal racing style juga memberi nilai tambah bagi pengamat pacuan kuda. Dengan memahami gaya balap, mereka bisa memperoleh gambaran lebih tajam dalam memprediksi jalannya lomba sekaligus potensi hasil akhir.
Pada dasarnya, gaya balap kuda pacu umumnya bersifat tetap. Meskipun pola performa seperti kecepatan atau panjang langkah bisa berubah seiring usia dan beban balap. Sementara itu, gaya balap dalam artian taktik seperti frontrunner atau closer tetap cenderung konsisten. Joki dan pelatih hanya mengoptimalkan gaya itu, bukan merombaknya.
Meski ada kuda yang cukup fleksibel, perubahan gaya balap biasanya hanya dapat dilakukan secara bertahap dan melalui strategi pelatihan yang sangat presisi.
Mengutip BloodHorse, pelatih-pelatih legendaris seperti Bob Baffert dan Todd Pletcher menekankan bahwa gaya balap seekor kuda sebaiknya dihormati, bukan dipaksakan. Memaksakan kuda bertipe closer untuk menjadi frontrunner, misalnya, justru bisa merusak ritme alaminya dan berisiko menurunkan performa secara keseluruhan.
Dalam wawancaranya dengan BloodHorse, Pletcher pernah menyatakan bahwa sebagian besar kuda akan memberi tahu kita sendiri bagaimana mereka ingin dilombakan. Hal itu sebuah prinsip yang banyak dipegang pelatih top dalam merancang strategi balap yang optimal.
Dengan memahami gaya balap masing-masing kuda, pelatih dan joki dapat merancang strategi yang lebih presisi demi meraih hasil maksimal di lintasan. Karena dalam dunia pacuan, mengenal karakter kuda bisa menjadi pembeda antara sekadar bertanding dan benar-benar bersaing untuk merebut kemenangan di lintasan.
Install SARGA.CO News
sarga.co