

SARGA.CO - Wonder Land, satu nama yang mencuri perhatian dan diprediksi bakal menjadi penantang terkuat bagi King Argentin saat Indonesia’s Horse Racing: Indonesia Derby pada 27 Juli 2025, .
Kuda berwarna jragem ini sukses mengamankan posisi runner-up pada gelaran Triple Crown Serie 1 dan 2 silam, menegaskan dirinya sebagai ancaman nyata bagi King Argentin di lintasan.
Wonder Land memiliki langkah yang tegas, kepalanya tegak berdiri. Di atas pelana, bukan hanya ada joki, namun ada harapan dari seorang pemilik yang baru pertama kali memiliki kuda pacu: Dedi.
Tim SARGA.CO melakukan wawancara eksklusif dengan Dedi. Ia mengenang pertemuan pertamanya dengan Wonder Land di Padang, Sumatera Barat.
“Saya nggak punya hobi kuda, awalnya, tapi adik saya sangat yakin dengan kudanya. Dia minta Wonder Land dibawa ke Jawa. Saya cuma jawab yakin? Kuda Jawa itu tangguh-tangguh loh, dan dia jawab kalau nggak dicoba, kita nggak tahu.” ungkapnya dengan tersenyum.
Keputusan ini ternyata membawanya kepada pengalaman mengharukan dengan Wonder Land.
Percobaan itu tak sia-sia. Wonder Land, anak dari Pejantan Dubai’s Choice dan Indukan Wonder Woman, langsung menyita perhatian saat debutnya di Jawa.
Ia merebut juara 1 pada Kejuaran Indonesia Derby di kelas Pemula A/B tahun 2024. “Waktu itu saya kaget banget. Ini kuda pertama saya, tapi langsung juara,” ucap Dedi dengan mata berbinar.
Sejak saat itu, Wonder Land bukan lagi kuda 'iseng-iseng'. Ia mulai menapak panggung besar: Triple Crown Series, di mana hanya kuda-kuda terbaik dari berbagai penjuru negeri bertarung memperebutkan tahta tertinggi pacuan kuda.
Dua race berlalu, dan dua kali pula nama Wonder Land bersanding dengan satu nama lainnya: King Argentin.
Pada Triple Crown Serie 1, Wonder Land memimpin sejak awal, ia menguasai lintasan hingga tikungan terakhir sebelum akhirnya disalip oleh King Argentin di 200 meter menjelang finis.
Dua race berlalu, dan dua kali pula nama Wonder Land bersanding dengan satu nama lainnya: King Argentin. Pada Triple Crown Serie 1, Wonder Land memimpin sejak awal, ia menguasai lintasan hingga tikungan terakhir sebelum akhirnya disalip oleh King Argentin di 200 meter menjelang finis.
“Percaya nggak percaya, ya. Tapi saya tetap bangga. Wonder Land sudah kasih yang terbaik,” ungkap Dedi. Selanjutnya, pada Triple Crown Serie 2, dengan cuaca hujan dan trek licin, Wonder Land kembali tampil konsisten dan menempel ketat King Argentin dari awal hingga garis akhir.
Bahkan, Farooq Ali Khan pelatih King Argentin, mengakui kekuatan Wonder Land. “Wonder Land is a good horse, but I know Argentine is better,” katanya pada wawancara terpisah dengan Tim SARGA.CO. Sebuah pengakuan yang justru makin mengukuhkan posisi Wonder Land di antara para elit.
Meskipun dua kali finis di posisi kedua dan kehilangan peluang meraih gelar Triple Crown, Deddy tidak kecewa. Justru sebaliknya, ia semakin percaya bahwa Wonder Land punya masa depan,
“Yang penting Wonder Land sehat, bisa terus bertanding dan kasih yang terbaik,” ujarnya.
Pada kejuaraan ini, Wonder Land akan bertanding di Kelas 3 Tahun Derby. Jaraknya lebih jauh, yakni 2.000 meter, jarak yang belum pernah ditempuh Wonder Land sebelumnya.
Namun, Dedi mengaku tidak ragu. “Harus optimis. Harus yakin sama kuda sendiri. Kita yang merawat, kita yang beri makan. Saya percaya,” tegasnya.
Bagi Dedi, Wonder Land bukan hanya seekor kuda. Ia adalah simbol dari keberanian untuk mencoba, dari keputusan kecil yang mengubah hidup, dan semangat untuk tetap berdiri meski tak selalu berada di podium tertinggi.
“Saya dan tim berharap semoga di Kejurnas Indonesia Derby nanti Wonder Land bisa bertanding dengan maksimal tanpa ada kendala. Apapun hasil yang diperoleh nanti, kami dan tim semua tetap bangga dengan Wonder Land,” tutupnya.
Install SARGA.CO News
sarga.co