

SARGA.CO - King Argentin menutup seri Triple Crown Indonesia 2025 dengan sejarah besar sebagai kuda ketiga yang meraih gelar bergengsi ini. Prestasi tersebut bukan sekadar bukti kecepatannya di lintasan, tetapi juga kisah tentang darah juara, karakter tangguh, dan kerja keras tim yang melahirkan legenda baru.
Lahir pada 25 Agustus 2021 di Pasuruan, Jawa Timur, King Argentin adalah kuda jantan trah KP6 yang kini jadi sorotan utama di arena pacuan Tanah Air. Dengan warna khas hitam Jragem, ia langsung mencuri perhatian setiap kali masuk arena lintasan.
Potensi besarnya bukan sekadar wacana. Sederet pencapaian nasional telah membuktikan kemampuannya sebagai salah satu kuda pacu paling disegani saat ini.
Ketangguhan King Argentin tidak lepas dari garis keturunan elite. Induknya, Princess Missoni, mewariskan darah kuda pacu kelas dunia. Jika ditelusuri, King Argentin masih memiliki hubungan darah dengan Secretariat yang merupakan legenda pacuan kuda Amerika sekaligus peraih American Triple Crown pada tahun 1973.
Dari total 21 kali turun balapan, Secretariat meraih 16 kemenangan dan mengumpulkan hadiah lebih dari 1,3 juta dolar Amerika, dengan rekor waktunya di tiga seri Triple Crown yang belum terpatahkan hingga kini.
King Argentin juga menyimpan darah juara yang menghubungkannya dengan TM Opera O, salah satu kuda pacu legendaris Jepang. Dalam silsilahnya, ia mewarisi garis keturunan berpengaruh dari Blushing Groom dan Nasrullah, dua nama besar yang meninggalkan jejak kuat di dunia pacuan kuda internasional.
Sang ayah, Agrippa, adalah cucu dari Blushing Groom. Menariknya, Blushing Groom juga tercatat sebagai kakek dari TM Opera O melalui garis ibu, Once Wed.
Dengan hubungan tersebut, King Argentin bisa disebut sebagai “sepupu jauh” dari TM Opera O, berbagi warisan darah yang sama dari salah satu trah paling berpengaruh di lintasan pacu kuda dunia.
Secara fisik, King Argentin memiliki postur seimbang dengan leher kokoh. Kepalanya proporsional dan memiliki strutur otot yang jelas saat ia melangkah.
Di lintasan, ia memiliki gaya lari yang bertenaga. King Argentin juga piawai menyesuaikan posisi mengikuti strategi yang diterapkan joki sepanjang race.
Di luar balapan, King Argentin dikenal sebagai kuda yang tenang, meski cukup agresif ketika berinteraksi dengan orang baru. Kebiasaannya pun kerap meninggalkan kesan tersendiri bagi orang-orang di sekitarnya.
Meraih gelar Triple Crown bukanlah perkara mudah di dunia pacuan kuda Indonesia. Butuh konsistensi, stamina, strategi, dan mental baja untuk menaklukkan tiga seri berbeda jarak dalam satu musim.
Karena itulah, hanya kuda terbaik yang mampu menjaga performa dari awal hingga puncak, melawan tekanan lawan sekaligus ekspektasi penonton.
Musim ini, King Argentin membuktikan dirinya layak menyandang status bergengsi tersebut. Perjalanannya dimulai di IHR: Triple Crown Serie 1, lomba sejauh 1.200 meter diwarnai aksi dramatis. Sempat tergelincir di awal, King Argentin bangkit dan memimpin di 200 meter terakhir.
Pada IHR: Triple Crown Serie 2 dengan jarak 1.600 meter, King Argentin memperlihatkan kematangannya dalam mengatur tempo dengan presisi sebelum menyalip lawan di tikungan akhir.
Puncaknya terjadi di gelaran IHR: Indonesia Derby 2025, yang berlangsung pada 27 Juli 2025 dengan jarak 2.000 meter. King Argentin tampil begitu memukau, meski sempat tertinggal di posisi kelima.
Dengan strategi jitu dari Jemmy Runtu, ia mendominasi lintasan di 400 meter terakhir menuju garis finis, meninggalkan lawan tanpa celah sejak tikungan terakhir.
Di balik laju kencang King Argentin, ada tangan-tangan terampil yang membentuknya. Joki Jemmy Runtu yang selalu piawai membaca ritme balapan dan menentukan momen untuk menyerang.
Di samping itu, pelatih Farooq Ali Khan membawa disiplin serta metode pelatihan berstandar internasional. Sementara Danang Riyanto, sang groomer, setia merawat dan menemani setiap langkah sang juara hingga meraih gelar kebanggaannya.
Seluruh latihan, pola makan, dan perawatan harian dirancang secara cermat agar King Argentin selalu siap tampil maksimal di setiap seri.
Bagi Jemmy Runtu, memegang kendali atas King Argentin di lintasan adalah sebuah kehormatan yang tak ternilai. Jarang ada kuda yang mampu meraih gelar Triple Crown, dan ia merasa bangga menjadi bagian dari sejarah itu bersama salah satu kuda terbaik di Tanah Air.
Target besar King Halim Stable untuk memenangkan Triple Crown memang sudah dicanangkan sejak awal. Karena itulah, kemenangan di ajang IHR: Indonesia Derby 2025 menjadi jawaban tepat atas ekspektasi yang telah dibangun.
Saat bendera start dikibarkan, fokus Jemmy hanya tertuju pada satu hal. Ia berpikir bagaimana mengatur tenaga King Argentin agar tetap maksimal hingga menyentuh garis finis.
Ia tahu betul karakter unik sang kuda. Menurutnya, King Argentin bukan hanya cepat, tetapi juga punya tekad alami untuk berlari, sesuatu yang sangat jarang ia temukan pada kuda lainnya.
"Dia sedikit agak lebih kuat. Hatinya yang mau lari. Susah dapat kuda yang seperti itu," ujarnya.
Jemmy juga dibuat kagum oleh fleksibilitas King Argentin saat bertanding.
"Dia bisa dari belakang, bisa dari depan. Dia bisa jadi stayer juga." tambahnya, menggambarkan kemampuan sang kuda yang bisa menerapkan strategi sesuai situasi saat di lintasan.
Pertama kali bertemu dengan King Argentin, Farooq langsung mengetahui bahwa kuda turunan pejantan Agrippa dan indukan Princess Missoni itu tergolong istimewa. Tubuhnya kokoh, gerakannya bertenaga, dan matanya memancarkan tekad menjadi juara.
Ketika King Halim stable memanggil Farooq untuk menjadi pelatih kuda muda ini, ia tak ragu menerima. Farooq mulai melatih King Argentin dari awal, membentuk stamina, teknik, hingga membangun mental sang kuda di lintasan.
Kemenangan di IHR: Triple Crown Serie 1 sebenarnya datang tanpa ekspektasi berlebihan. Justru dari sanalah optimisme Farooq terhadap King Argentin mulai tumbuh. Ia tahu, jarak 1.600 meter sangat cocok untuk kuda hitam jantan itu.
“The horse is very good, this time he will win, (Kuda ini sangat bagus, kali ini dia akan menang,)” ujarnya ketika menceritakan kembali optimisme-nya kepada sang stable owner, Kusnadi Halim sebelum IHR: Triple Crown Serie 2 dimulai.
Keyakinannya terbukti. King Argentin kembali memenangi seri kedua dalam rangkaian race Triple Crown. Menurut Farooq, performanya terus meningkat seiring rangkaian seri berlangsung.
Namun, bukan berarti perjalanan ini mulus. Farooq masih ingat betul momen menantang di Serie 1, ketika King Argentin sempat drifting dan tertinggal jauh dari Wonder Land.
Berkat kepiawaian sang joki, Jemmy Runtu, serta respons cepat sang kuda, keduanya berhasil membalikkan keadaan dan mengamankan kemenangan. Setelah itu, rasa percaya Farooq pada King Argentin makin menguat.
Puncak emosi datang di laga IHR: Indonesia Derby 2025. Di tikungan terakhir, Jemmy Runtu berhasil mengendalikan King Argentin dengan tenang meski sempat tertinggal cukup jauh dari Sidney All Star.
“When Jemmy Runtu moves, King Argentin gives a good response, (Ketika Jemmy Runtu mengarahkan, King Argentin responnya bagus,)” kata Farooq, menegaskan chemistry erat antara joki dan kuda ini.
Keterikatan antara keduanya itu kembali terbukti di tikungan terakhir, tepat 400 meter menjelang garis finis, ketika keduanya berhasil mengunci kemenangan dan keluar sebagai pemegang gelar Triple Crown.
Baginya, momen itu membuktikan bahwa King Argentin bukan hanya kuda kuat, tetapi juga punya hati yang besar.
Menghadapi rival-rival seperti Romantic Spartan dan Sidney All Star, Farooq mengakui masing-masing kuda memiliki keunggulan. Namun, jika melihat dari race sebelumnya, ia tetap percaya diri.
Keyakinan itu lahir dari pengalaman langsung melatih King Argentin dan menyaksikan sendiri bagaimana tekad kuda yang ia latih itu di lintasan.
“He’s not only a strong horse, he also has a strong heart, (Dia tidak hanya kuat, tapi hatinya juga tangguh,)” ucap Farooq, menutup ceritanya dengan senyum penuh kebanggaan.
Sejak Juli 2024, Danang Riyanto resmi menjadi orang di balik perawatan King Argentin. Namun, kisah awalnya tidak semulus lintasan pacu.
“Awalnya saya tidak mau jadi groom King Argentin,” ungkapnya.
Bagi Danang, King Argentin terlalu spesial. Hal itu justru membuatnya takut tidak mampu merawat sang kuda dengan benar.
Dari postur tubuh dan panjang badannya saja, ia sudah bisa menilai bahwa King Argentin adalah kuda berkualitas tinggi sejak pertama kali bertemu. Pada akhirnya, tanggung jawab itu ia ambil.
Di balik performanya di arena, King Argentin punya kebiasaan unik yang sudah Danang kenal sejak lama. Sejak awal, ia tahu sang juara punya kegemaran menggigit celah-celah pintu kandang, serta kurang nyaman jika bagian perutnya disentuh.
Meski secara perawatan tidak ada perlakuan khusus dibanding kuda pacu lainnya, King Argentin tetap memiliki kepribadian yang menonjol.
Menjelang race, King Argentin kerap terlihat nervous sebelum memasuki gate. Namun di luar itu, ia tergolong kalem, meski bisa agresif saat bertemu orang baru. Danang bahkan masih mengingat momen tak terlupakan ketika King Argentin akan bertanding.
"Tiba-tiba dia lari sendiri, kayak rodeo gitu. Saddle-nya sampai miring," jelasnya sambil tersenyum simpul.
Merawat King Argentin setiap hari telah menumbuhkan ikatan emosional yang tak ternilai baginya.
“Ngerawat dia tiap hari, kasihan gitu, kudanya lari terus, setiap pagi-sore,” ucapnya.
Menjelang laga Derby, harapan Danang sederhana namun penuh makna terhadap kuda yang genap satu tahun ia rawat itu.
“Sehat-sehat terus, sampai final,” ungkap Danang.
Harapan Danang pun terwujud. King Argentin tampil dengan performa terbaiknya, mengamankan podium pertama sekaligus menyempurnakan gelar sebagai Triple Crown.
“Terima kasih sudah bikin kita semua senang dan bangga.” ujarnya.
Ia percaya, kemampuan King Argentin masih akan terus berkembang, bahkan melampaui pencapaian yang sudah diraih di ajang IHR: Indonesia Derby 2025.
King Argentin tidak hanya mengabadikan namanya sebagai legenda. Ia adalah simbol kerja keras, kekompakan tim, dan tekad tanpa menyerah.
Dari setiap langkahnya di lintasan hingga kebiasaan kecil di kandang, semua menjadi bagian dari kisah yang membawanya meraih Triple Crown.
Sebuah pencapaian yang menegaskan bahwa legenda baru pacuan kuda Indonesia telah lahir, dan perjalanan King Argentin baru saja dimulai.
Install SARGA.CO News
sarga.co