

SARGA.CO - Membawa kuda pacu ke luar negeri bukan sekadar soal tiket dan koper. Hewan atletik berbobot hampir setengah ton ini memerlukan perlakuan super istimewa saat terbang.
Mulai dari persiapan berbulan-bulan sebelum lepas landas, hingga detik-detik pendaratan, setiap prosesnya dirancang dengan standar tertinggi demi kesehatan dan kenyamanan sang kuda.
Jadi, bagaimana sebenarnya proses kuda pacu naik pesawat? Yuk, intip di balik layar logistik yang jarang diketahui ini!
Sebelum si kuda terbang, tim logistik harus mengurus visa khusus hewan alias dokumen ekspor-impor, sertifikat kesehatan, serta hasil tes penyakit seperti flu kuda atau African Horse Sickness. Bahkan, beberapa negara mengharuskan karantina di negara ketiga terlebih dulu sebelum kuda boleh masuk ke negaranya.
Proses ini bisa memakan waktu hingga beberapa bulan dan harus disesuaikan dengan jadwal lomba, karantina, dan masa pemulihan.
Layaknya atlet elite, kuda pacu harus menjalani pemeriksaan menyeluruh sebelum terbang. Dokter hewan akan memeriksa suhu tubuh, detak jantung, nafsu makan, dan kondisi mental. Kuda yang stres atau sakit dilarang naik pesawat, karena bisa membahayakan dirinya dan hewan lain.
Kesehatan ini dipantau juga saat di udara. Beberapa maskapai khusus bahkan menyediakan dokter hewan di dalam kabin.
Kuda pacu tidak duduk di kursi, tentu saja, tapi mereka naik kandang khusus yang disebut air stall. Kandang ini didesain seperti box kandang stabil, lengkap dengan ventilasi, bantalan kaki, dan akses air minum. Biasanya, satu kandang diisi satu hingga dua kuda agar mereka merasa nyaman dan tidak stres.
Kuda juga ditemani oleh seorang flying groom, semacam perawat hewan di udara, yang siap menenangkan, memberi makan, dan memantau kondisi kuda selama penerbangan.
Begitu semua dokumen siap, kuda akan diangkut dari istal ke bandara dengan truk khusus. Di bandara, mereka tidak langsung naik ke pesawat seperti penumpang manusia, melainkan melalui jalur khusus yang dirancang senyaman mungkin.
Proses naik ke pesawat pun perlahan, tidak boleh terburu-buru. Groom akan menuntun kuda masuk kandang di dalam kargo pesawat, memastikan mereka tetap tenang dan tidak panik.
Sesampainya di tujuan, kuda pacu akan langsung menuju lokasi karantina atau istal sementara untuk beristirahat. Proses adaptasi ini penting agar kuda bisa menyesuaikan diri dengan cuaca, lingkungan, dan ritme balapan yang akan dijalani.
Biasanya, dibutuhkan 2–3 hari pemulihan sebelum kuda siap latihan atau bertanding.
Beberapa pesawat charter untuk kuda memiliki sensor suhu, kelembapan, dan bahkan detak jantung di dalam kandang!
Biaya terbang satu kuda pacu internasional bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung jarak dan layanan.
Kuda pacu level internasional bisa memiliki “paspor” dengan catatan perjalanan dan hasil tes medis lengkap.
Install SARGA.CO News
sarga.co