

SARGA.CO—Dalam dunia pacuan kuda, perhatian sering kali terfokus pada kecepatan kuda, keterampilan joki, dan strategi pelatih. Namun, di balik itu semua, ada sosok penting yang sering terlewatkan: farrier.
Seorang profesional yang bertugas merawat kuku kuda dan memasang sepatu kuda, memastikan bahwa setiap langkah kuda di lintasan adalah langkah yang aman dan optimal.
Menjadi farrier membutuhkan pengetahuan mendalam tentang anatomi kaki kuda, biomekanika, dan perilaku kuda. Ia harus mampu menganalisis gaya lari kuda untuk menyesuaikan sepatu, agar mendukung performa kuda pacu terbaik.
Ketelitian dan perhatian menjadi tugas wajib seorang farrier. Hal ini dibutuhkan dalam keterampilan teknisnya dalam memotong kuku, membentuk sepatu, dan memasangnya dengan presisi.
Adapun pentingnya kuku kuda sebagai peran krusial dalam kestabilan, kecepatan, dan daya tahan kuda dijelaskan dalam Jurnal Laporan Kasus Ringbone pada kuda Warmblood (2021) oleh Sembiring dkk, bahwa kesehatan kuda sangat bergantung pada kekuatan kakinya.
Oleh karena kuda merupakan hewan ungulata atau hewan yang berjalan menggunakan kuku, kondisi kuku yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah. Jika kuku kuda tidak dirawat dengan baik, akan mudah menyebabkan penyakit dan kelainan pada kukunya, mulai dari ketidakseimbangan saat berlari hingga cedera serius.
Colville and Bassert (2002) menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians,” kuku kuda yang dibiarkan terus-menerus tumbuh dan tidak dipotong, dapat menjadi panjang dan menekuk. Hal ini akan menimbulkan kepincangan saat berjalan.
Terlebih, kuda akan berdiri sepanjang hari, bahkan ketika tidur pun dalam posisi berdiri. Hal ini tentu saja akan membebani kuku kaki kuda dengan berat statis dari tubuhnya.
Pada pemasangan sepatu kuda, farrier perlu memastikan bahwa kuku kuda berada dalam kondisi terbaiknya, sehingga kuda dapat tampil maksimal saat di lintasan. Adapun dalam penelitian yang dilakukan Anggraeni dkk, yang berjudul, “Perawatan Kuku Kuda Pacu Thoroughbred di Eclipse Stud and Stable,” menjelaskan beberapa tanggung jawab yang perlu dilakukan farrier.
Melakukan inspeksi kuku; meliputi pemeriksaan kondisi kuku seperti retak, kelembapan kuku yang tidak memadai, keausan yang tidak merata, pertumbuhan abnormal, kemungkinan adanya memar dan pengecekan tapal yang longgar. Jika tapal terlepas sebelum waktunya, ferrier harus memasangkan kembali dengan ketebalan 1,8 cm.
Anggraeni dkk, juga menjelaskan tapal kuda sendiri merupakan besi pelapis yang ditekuk menjadi bentuk U yang dipakai untuk melindungi kuku kuda. Pada perkembangannya, tapal kuda terbuat dari bahan Carbon Steel, Aluminium, dan yang saat ini dikembangkan adalah Titanium.
Tanggung jawab farrier selanjutnya adalah pemilihan sepatu; Dibutuhkan ketelitian untuk memilih berdasarkan kebutuhan spesifik kuda, pada lintasan berumput, berpasir, maupun sintesis. Sepatu kuda akan dipasangan dengan sangat hati-hati menggunakan paku khusus, untuk menjaga kenyamanan tanpa melukai kuda.
Dengan sepatu yang dirancang untuk memberikan traksi optimal, nantinya kuda dapat berlari lebih cepat dan stabil. Sebaliknya, sepatu yang salah dapat menghambat performa atau bahkan menyebabkan cedera.
Farrier adalah elemen yang sering kali tak terlihat tetapi sangat penting dalam dunia pacuan kuda. Kombinasi antara keterampilan, ilmu, dan teknologi modern yang mereka bawa menjadikan mereka tulang punggung di balik performa kuda pacu.
Dari merawat kuku hingga memasang sepatu yang dirancang khusus, peran mereka memastikan bahwa setiap langkah kuda di lintasan adalah langkah menuju kemenangan.
Farrier membuktikan bahwa di balik kecepatan dan kemegahan pacuan kuda, ada keahlian baja dan dedikasi luar biasa yang menjaga segalanya tetap berjalan sempurna.
Saat semua mata tertuju pada kuda-kuda unggulan, Mine That Bird datang sebagai kuda yang tak diperhitungkan.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co