

SARGA.CO—Dalam dunia pacuan kuda, detik-detik sebelum start adalah tarikan napas sebelum ledakan adrenalin dimulai. Di tengah ketegangan itu, ada tim yang bekerja tanpa lelah dan penuh tanggung jawab, tapi justru memegang kendali atas semuanya: Karsono, atau lebih dikenal sebagai Pak Kebo, sang penjaga start gate.
“Nama saya Karsono, tapi dari dulu orang panggil saya Pak Kebo,” katanya sambil tertawa ringan. Julukan yang ia dapatkan sejak kecil, saat sering berkelahi dengan penggembala kerbau di kampung halamannya, kini justru melekat erat dan dikenang oleh banyak pelaku pacuan kuda di Indonesia.
Karirnya di dunia pacuan dimulai dari menjadi groom, hingga akhirnya dipercaya menjadi kepala tim starting gate setelah ketua yang sebelumnya wafat. “Mungkin karena saya dikenal, dan saya tegas,” ujarnya. “Saya disiplin dan sportif. Gak pandang bulu. Kalau waktunya masuk gate ya harus masuk,” ujarnya.
Dalam dunia pacuan kuda, posisi ini dikenal sebagai “Start Master”, sebagaimana disebut dalam jurnal Peternakan Kuda oleh Lukman Hakim yang dipublikasikan di Academia.edu. Start Master adalah orang yang bertanggung jawab melepaskan kuda saat perlombaan dimulai.
Tugas sebagai penjaga starting gate bukanlah hal mudah. Ia harus memastikan 12 ekor kuda yang masing-masing bisa sangat liar dan agresif, tetap tenang dan siap sebelum perlombaan dimulai.
Jika salah satu kuda belum siap atau gate bermasalah, ia harus mengambil keputusan dalam hitungan detik. “Kalau sampai salah buka, joki bisa protes dan saya yang disalahkan,” jelasnya.
Ia pun menceritakan berbagai dinamika yang sering terjadi di balik start gate. Mulai dari kuda yang sulit masuk, pelatih yang ingin kuda mereka masuk belakangan agar tidak stres, hingga kejadian lucu sekaligus menegangkan ketika seekor kuda terlalu lama di dalam gate dan malah tertidur sebelum balapan dimulai.
“Saya pernah hadapi kuda namanya Naura Ayu, nakalnya luar biasa. Masuk gate saja bisa makan waktu dua menit,” kenangnya. “Belum lagi kalau Kejuaraan Indonesia Derby, full gate, tensinya tinggi, kuda nakal, aduh itu bikin senam jantung,” jelasnya setengah tertawa.
Meski pekerjaannya penuh tekanan, Pak Kebo tetap menjalaninya dengan dedikasi. “Kalau pacuannya sukses, saya senang. Kalau ada kendala ya sedih juga. Tapi harus profesional untuk pekerjaan ini,” ungkapnya.
Namun, usia tak bisa dibohongi. Di usianya yang sudah 60 tahun, ia mulai berpikir tentang regenerasi. “Saya ingin ada yang gantiin. Tidak semua orang mau ambil tanggung jawab sebesar ini. Tapi saya percaya, kalau ada yang mau belajar, disiplin, dan sportif, pasti bisa,” tegasnya.
Pak Kebo juga mengapresiasi kemajuan dunia pacuan kuda Indonesia, terutama sejak adanya dukungan dari SARGA.CO. “Semenjak ada SARGA.CO, pacuan jadi lebih tertib, lebih bersih. Dulu penonton bisa masuk lintasan, sekarang enggak. Hadiahnya juga besar, pelatih dan pemilik kuda senang. Pacuan kita maju.”
Peran Pak Kebo memang tak selalu terlihat di layar kaca atau difoto di podium. Tapi tanpanya, tak ada garis start yang adil. Tak ada balapan yang dimulai dengan benar.
Ia berdiri di tengah lintasan, dalam sunyi, menjadi saksi detik-detik sebelum kegilaan dimulai. Dan di balik semua kegaduhan itu, suara yang paling tegas tetap terdengar:
“Joki-joki, siap?”
Tak ada hitungan. Tak ada aba-aba.
Hanya satu gerakan tangan. Dan semuanya pun dimulai.
Bakal debut pada Kelas Kuda Pemula 2026.
Baca SelengkapnyaBerbasis di Jawa Tengah, stable milik Iman Hartono ini bukan hanya sekadar tempat melatih kuda.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co