SARGA.CO – Kamu yang suka dunia fotografi mendapatkan foto terbaik di ajang Indonesia`s Horse Racing (IHR) Cup II 2025 kemarin? Kuda memang menjadi objek foto menarik untuk diabadikan saat pacuan ataupun sekadar bersantai. Terlebih lagi kejuaran IHR kini digelar di gelanggang pacuan yang memiliki view fantastis. Sebut saja Legok Jawa di Pangandaran yang menawarkan background pantai birunya yang indah. Atau Kubu Gadang yang menyajikan pemandangan hijaunya Gunung Sago menyejukkan mata.
Nah, kalau hasil-hasil foto jepretan kamu masih kurang memuaskan, masih banyak event pacuan yang akan disajikan SARGA.CO sepanjang tahun ini. Sambil menunggu kejuaran berikutnya, kamu bisa meng-upgrade skil memotret agar tak lagi kehilangan momen penting selama pacuan.
Melihat foto-foto kuda pacu memang terkadang bikin hati berdegup. Apalagi jika hasil foto memperlihatkan detailnya tajam dan mampu menangkap setiap detik penuh dramanya. Sayangnya, masih banyak orang yang mengambil foto kuda saat berpacu dengan hasil malah blur, background ambyar, atau moment penting terlewat karena timing yang kurang pas.
Jangan dulu putus asa. Ada trik-trik yang bisa bantu kamu agar menghasilkan foto terbaik kuda saat pacuan dengan momen yang lebih hidup. Artikel dari Sidewalking Victoria “Photography In Horse Racing: How To Take The Best Photos” memberikan tips-tip mengambil foto yang keren di momen pacuan kuda.
Memotret kuda yang berlari kencang butuh kamera yang bisa burst mode tinggi — sekitar 8–10 frame per detik — supaya tidak melewatkan tarikan napas, lompatan, atau desakan mendekati garis finish.
Lensa telephoto seperti 70-200mm atau bahkan 100-400mm akan sangat membantu untuk menangkap aksi dari jauh dengan detail yang baik. Memory card juga harus cepat agar tidak “macet” saat banyak shot sekaligus.
Shutter speed minimal harus sekitar 1/1000 detik atau lebih tinggi jika cuaca sangat terang. Aperture seperti f/2.8-f/4 cocok untuk membuat latar belakang sedikit blur sambil tetap fokus pada kuda dan joki.
Tingkat ISO disesuaikan tergantung cahaya. Kamu bis amenggunakan ISO rendah di siang cerah dan naikkan ketika cuaca terlihat mendung. Selalu gunakan autofokus ditambah tracking point yang diarahkan ke area tubuh joki agar fokus tetap tepat saat kuda melaju.
Ada beberapa titik menarik yang bisa kamu jadikan spot untuk memotret. Beberapa titik itu di antaranya dekat gate start yang bisa dimanfaatkan untuk menangkap ledakan aksi saat kuda baru memulai pacuan.
Ada juga spot di tikungan lintasan yang biasanya dipakai untuk menangkap gaya berbelok dan kecepatan kuda.
Jangan lupakan spot garis finish. Di titik ini kamu bisa mendapatkan sejumlah momen dramatis kuda melintasi garis atau ekspresi joki yang baru memenangkan pacuan.
Momen terbaik bukan cuma garis finish. Biasanya momen-momen penting itu hadir saat kuda berada di udara ketika semua kaki terangkat, ketika joki memberi sinyal kuat, atau momen emosi di paddock sebelum start.
Latihan burst shoot berupa 10-20 foto per lintasan bisa kamu lakukan agar ada pilihan foto terbaik. Teknik panning juga menarik dipelajari. Teknik ini berupa shutter lambat seperti sekitar 1/30 s, lalu mengikuti gerakan kuda agar background blur dan kuda muncul jelas seperti melaju cepat.
Tak cuma saat pacuan. Banyak momen yang bisa kamu tangkap untuk membuat foto lebih bercerita. Misalnya saat kuda berada di paddock, joki memasang pelana, detail silks, keringat, lumpur, suara penonton, suasana pagi atau sore (golden hour). Shot kecil seperti mata kuda atau pelana bisa memberi nuansa yang kuat.
Setelah semua kemampuan teknis ini kamu kuasai, hal yang terakhir harus dipelajari adalah proses editing. Kamu harus bisa menguasai teknik crop untuk menghilangkan gangguan, perbaiki kontras atau warna, dan manfaatkan RAW format agar bisa memperbaiki highlight atau bayangan tanpa kehilangan detail.
Semoga tips-tips ini membantu kamu ngerekam detik-detik pacuan kuda dengan lebih epik—mulai dari derap kaki, sorakan penonton, sampai momen finish yang bikin bulu kuduk merinding!
Install SARGA.CO News
sarga.co