SARGA.CO - Penggemar pacuan kuda yang tak pernah ketinggal mengikuti seri Indonesia`s Horse Racing (IHR) pasti kenal dengan nama-nama Jemmy Runtu, Meikel Soleran, M Rezan? Namanya selalu disebut dalam setiap pacuan oleh komentator saat bertanding.
Dengan skillnya masing-masing, joki-joki itu sudah pernah tampil sebagai juara. Jemmy Runtu bahkan membawa kuda King Argentin dari King Halim Stable meraih Triple Crown Indonesia tahun 2025.
Seperti dunia olahraga balap lainnya, tak sembarangan orang bisa masuk lintasan pacuan untuk menjadi joki di sebuah kejuaraan. Ada pertaruhan keselamatan selama seorang joki beraksi.
Tak seperti kendaraan bermotor yang bisa disetel mekanik, joki harus bisa mengendalikan kuda yang memiliki perasaan dan emosinya sendiri. Semua berdasarkan kekuatan feeling dari joki. Joki kuda pacuan juga tak sekadar seorang penunggang kuda. Mereka sudah membekali diri dengan berbagai ilmu menunggang kuda yang baik serta teknik-teknik terhindar dari kecelakaan fatal.
Menjadi seorang joki, apalagi berstatus profesional, tak hanya cukup bermodal klaim sendiri. Seorang pembalap kuda pacuan harus melalui berbagai tahapan tes untuk bisa menyandang status sebagai joki profesional.
Setelah kemampuan menunggang kuda dikuasai, Katompo menjelaskan, seorang joki profesional untuk kejuaran pacuan kuda Indonesia harus lolos sejumlah kriteria. Salah satunya adalah memiliki kewarganegaraan Indonesia serta memiliki karakter yang baik.
Kriteria penting lainnya adalah seorang joki harus bisa mengendalikan kuda dengan baik.
SARGA.CO
Persyaratan lain yang harus dimiliki calon joki profesional adalah umur dan berat badan. Seorang joki profesional harus berumur minimal 14 tahun. Sementara bobot badan yang diizinkan untuk menjadi joki profesional aadalah antara 35-55 kilogram (Kg).
Bobot 35 Kg diberikan untuk para joki yang akan menunggangi kuda-kuda kecil. Sementara untuk kuda-kuda nasional, seorang joki minimal harus memiliki berat badan 48 Kg.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, para calon joki profesional harus mendaftar dan mendapat surat rekomendasi dari Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi).
Surat rekomendasi tersebut selanjutnya dibawa kepada Ketua Dewan Steward untuk mengikuti berbagai tahapan tes.
Selama menjalani tes, para calon joki profesional akan dinilai kemampuan dan keahliannya saat menunggang di atas kuda. Tak hanya itu, dewan penilai juga akan melihat dan menilai kondisi dari joki tersebut.
SARGA
Ketika dinyatakan lulus dan memenuhi kriteria yang ditetapkan Dewan Steward, joki tersebut bisa melenggang untuk tampil di berbagai kejuaran berkuda di Indonesia.
"Jadi dari aturannya itu demikian," ujar Katompo.
Jadi kamu siap untuk menjadi joki masa depan Indonesia dan merasakan pengalaman seorang Jemmy Runtu meraih trofi paling bergengsi Triple Crown Indonesia?
Install SARGA.CO News
sarga.co