SARGA.CO - Bekerja di bidang Teknologi Informasi telah menjadi favorit banyak orang saat namun. Namun tidak semua orang yang bekerja di bidang IT ini bisa merasakan bahagia dengan pekerjaannya. Perasaan inilah yang dialami Amando Poston.
Lima tahun bekerja sebagai insinyur software di sebuah perusahaan di Minneapolis, Ameriksa Serikat ternyata belum membuatnya bahagia. Padahal dia meraih gelar di bidang ilmu komupter, teknik komputer, dan matematika.
Kariernya di bidang IT tak buruk-buruk amat. Poston pernah menciptakan dan mengembangkan mesin chechout mandiri. Sebagai seorang insinyur, hidupnya penuh dengan target dari perusahaan. Perlahan-lahan Poston merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
Setelah memutuskan meninggalkan pekerjaannya, Poston menemukan kehidupan baru yang membuatnya lebih bahagia. Bekerja dengan kuda. Itulahnya profesinya saat ini. Mengutip laman canterburypark.com, dunia kuda bagi Amanda Poston bukan hal baru. Dia pernah les berkuda semasa kecil. Namun cedera patah tulang saat senam membuatnya harus berhenti menunggang kuda sampai lulus kuliah.
Setelah belasan tahun, pada April 2020, Poston membuat perubahan besar dalam hidupnya. Dia mengirim sebuah email ke Canterbury Park untuk menanyakan adakah pelatih kuda yang membutuhkan bantuannya. Pertanyaan yang kemudian mengarahkan pada pelatih bernama Tony Rengstorf yang kelak akan membawanya pada hal yang lebih besar.
kata Poston.
Tony lalu menyarankan Poston untuk memenuhi keinginannya itu dengan pergi ke Arkansas. Setelah empat bulan belajar menunggang kuda dan kembali ke Canterbury Park, Palop mulai menjalani pekerjaan baru sebagai perawat kuda (groomer).
"Saya sangat menyukai pekerjaan itu. Itu adalah sesuatu yang saya nikmati bahkan di hari terburuk, terpanas, paling lembap, dan paling buruk. Itu masih lebih baik daripada hari terbaik dalam dunia perangkat lunak," ujarnya.
Kecintannya pada kuda sebagai seorang groomer ternyata dibuktikannya dengan sempurna. Dia meraih penghargaan sebagai Minnesota HBPA Groom of the Week.
Singkat cerita, kecintannya pada dunia kuda semakin bertumbuh besar. Tak hanya menjadi seorang perawat kuda, Poston menjajal tantangan baru. Mengutip unggahan video Instagram Americasbestracing.net, Poston kini terjun sebagai joki magang.
"Saya berusia 27 tahun ketika memutuskan beralih dari pegawai perangkat lunak ke dunia balap. Itu adalah kejutan budaya yang besar dan perubahan yang sangat besar," ujarnya.
Namun perubahan budaya itu tak selamanya buruk, Poston merasa banyak orang yang memberikan bantuan untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang joki.
"Agen saya adalah Gary Stevens dan saya sangat beruntung bertemu dengannya melalui asisten pelatih yang mengajari saya cara berpacu," ucapnya.
Diakuinya menjadi seorang wanita di bidang yang didominasi pria bukan hal yang mudah dilakukan. Ada persaingan yang sangat ketat dan sulit.
Sebagai seorang perempuan di arena pacuan kuda, Poston merasa kenyataan itu hanya tantangan yang harus dihadapinya.
Bagi poston, dirinya hanya perlu muncul dan membuktikan diri dengan berlatih lebih keras lagi. Hal yang ingin ditunjukkan sekaligus pesan kepada emua perempuan yang merasa tidak sekuat atau memiliki nyali sebesar laki-laki.
"Tujuan saya adalah membuktikan bahwa mereka semua salah," ujarnya dengan percaya diri.
Install SARGA.CO News
sarga.co