

SARGA.CO—Ajang bergengsi SARGA CSI1*-W FEI JUMPING WORLD CUP SEA LEAGUE 2024 resmi berakhir pada Minggu (15/12) di Arthayasa Stables, Limo, Depok. Kompetisi show jumping yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (13/12) dan menghadirkan ratusan riders dari berbagai kelas.
Mulai dari Show Jumping 60 cm Open sebagai kelas terendah hingga SARGA CSI 1*-W 140 cm sebagai kelas tertinggi. Dengan total hadiah senilai Rp108.800.000,- menjadikan ajang ini lebih dari sekadar kompetisi, melainkan penghargaan atas dedikasi para riders.
Pada puncak acara, Arserl Rizki Brayudha dari Aragon Equestrian Sport berhasil menjadi juara di kelas tertinggi Sarga CSI 1*-W 140 cm dengan menunggangi kuda Chico's Lady 3. Ia berhasil mengalahkan tujuh riders lainnya; Andry Prasetyono, Erwin M. Yoga, Ferry Wahyu Hadiyanto, Jendry Palandeng, Muhammad Fahmi Satria Widjaya, Yanyan Hadiansah, dan Dirga Wira Ramadan Sahputra.
Arserl menjelaskan, rintangan di arena cukup sulit dan sempat merasa nervous, namun ia dapat menyelesaikan dengan sangat baik dan berhasil merebut medali emas.
“Saya sempat nervous, dengan urutan pertama, saya harus tampil semaksimal mungkin, tapi Alhamdulillah bisa berhasil.” Ia juga menambahkan harapannya untuk bisa mengikuti SEA Games, ASEAN Games dan menuju Olimpic.
Kompetisi ini dipimpin oleh jajaran juri lokal dan internasional yang sudah berpengalaman di dunia Equestrian. Di antaranya; FEI Foreign Judge for CSI 1*-W: Yeh Yi-Cheng (TPE), President of The Ground Jury: Yap Mou Soon (MAS), Member of The Ground Jury: M.M Abdul Wahab Mohamed dan Ground Jury Member: Tiara Ulfa Zen (INA).
Yeh Yi-Cheng, FEI Foreign Judge dalam wawancaranya bersama tim Sarga.co memuji kelihaian para riders saat di lapangan. Ia menjelaskan bahwa para riders muda perlu mendapatkan bimbingan yang baik agar bisa lebih berkembang dan berharap kedepannya dapat mengikuti kejuaraan olimpiade internasional.
Lapangan dan rintangan, disiapkan dengan perhitungan matang oleh seorang Course Designer (penata lintasan), yaitu Rafiq H. Radinal dan asistennya Yudi Iriyanto.
Menurut penjelasan Rafiq, penempatan rintangan ini sudah melalui perhitungan dengan standar yang disetujui oleh FEI (Fédération Équestre Internationale). Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kuda terjatuh dan mengukur ketepatan saat melompati rintangan.
“Langkah kuda sebelum memulai lompatan itu 3,7 sampai 4,2 langkah. Di sini, rider yang akan mengatur, mau diperpanjang atau diperpendek. Maka, saya harus ukur jarak dari rintangan satu ke rintangan dua itu berapa langkah,” jelasnya. Rafiq juga menjelaskan lebih lanjut, jika terjadi kesalahan dalam pengukuran, kuda bisa terjatuh atau tersangkut pada tiang, hal ini sangat membahayakan rider dan kuda.
Selain itu, sebelum menuju arena show jumping, rider dan kuda harus melalui warm-up. Kegiatan ini akan dibantu oleh panitia stewards yang dipimpin oleh, Chief Steward Jupri Mardi dengan Asisten Steward, Paulus Satrio Prasetyo dan Bayu Sondakh.
Para steward pun akan memperhatikan kesiapan kuda dan juga mengatur keluar masuknya kuda ke arena pertandingan.
Sarga.co berkolaborasi dengan Arthayasa Stables untuk menyelenggarakan kompetisi ini dan Aseanto selaku Direktur Utama Sarga.co, datang untuk memberikan dukungan. Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semua pihak yang terlibat.
“Walaupun kita sering di acara pacuan kuda, namun kita berpartisipasi untuk support dan menjadi sponsor acara kuda-kuda lainnya, terutama dalam show jumping. Event ini diharapkan menjadi acuan untuk para komunitas kuda lainnya berkembang,” ujar Anto.
Para pengurus dari Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) juga turut hadir dalam mendukung acara ini. Larasati, Ketua Umum Nasional Federation Equestrian Pordasi menuturkan bahwa Equestrian di Indonesia sudah berkembang pesat dan perlu adanya dukungan moril.
“Kami datang sebagai Official Pordasi Equestrian. Kami harus datang di setiap event untuk memberikan moral support kepada semuanya, bukan hanya kepada atlet, namun kepada penyelenggara juga,” jelasnya.
Sarga CSI 1*-W FEI Jumping World Cup Sea League tidak hanya sukses menyuguhkan kompetisi berkuda kelas dunia, tetapi juga menjadi ajang kolaborasi positif antara atlet, juri, penyelenggara, dan masyarakat.
Dengan semangat sportivitas dan dedikasi, acara ini diharapkan dapat terus menginspirasi dan mengembangkan olahraga berkuda di kawasan Asia Tenggara dan dunia.
Kejuaran ini juga menjadi yang pertama kali menggelar pertandingan pada malam hari
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co