SARGA.CO - Di layar televisi ataupun streaming Youtube, para penonton pacuan kuda akan menyaksikan, bahkan turut merasakan, euforia kebahagiaan seorang joki kala memang di salah satu kelas perlombaan. Mulai dari mengacungkan tangan ke langit dari atas kudanya ataupun mencium leher kuda yang baru membawanya tampil sebagai juara.
Di balik luapan kegembiraan itu, tak banyak yang tahu momen menegangkan yang dirasakan seluruh tim ketika kuda-kuda akan berpacu. Aura tegang sangat terasa ketika kuda-kuda jagoan mereka mulai masuk dalam starting gate.
Pemandangan inilah yang terlihat dari wajah Slamet Pak Wo. Dialah orang di balik kemenangan Triple'S di laga utama Kelas HB X Cup 2025 dalam ajang Indonesia's Horse Racing (IHR) Piala Raja Hamengku Buwono X 2025 di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, DI Yogyakarta, akhir pekan kemarin.
Mengenakan kaos polo putih dan topi didominasi berwarna senada, mata Slamet Pak Wo yang berdiri di pinggir lapangan pacuan bagian dalam, tertuju pada posisi starting gate.
Di tengah arena pacu yang penuh dengan penonton, tak ada yang bisa mengusik dan mengalihkan pandangan Slamet Pak Wo dari kudanya tersebut.
Sesaat ketika starting gate dibuka, Slamet makin tajam menatap laju kuda Triple'S dengan joki Meikel Soleran tersebut. Kuda jantan merah berusia 6 tahun dengan tinggi 160 Cm itu memulai start dengan sempurna dan leading setelah mampu keluar dari rombongan barisan pertama .
Setelah Triple'S memimpin, Slamet mulai bergerak dari posisi semula. Namun arah pandangannya tak berubah. Mulutnya pun masih terdiam tanpa suara.
Hanya menoleh dua kali ke samping, Slamet Pak Wo belum sepenuhnya tenang. Meski sudah bergeser dari posi semula, pandangan tetap tertuju pada laju Triple'S.
Saat joki Meikel Soleran dan Triple'S melintas di depannya, Slamet mengatupkan kedua telapak tangan di depan mulutnya. "Tahan posisi," ujarnya memberikan instruksi dan kembali diam memandang lari joki dan kudanya itu.
Di lintasan, Triple'S masih cukup kuat memimpin pacuan hingga jarak 800 meter jelang garis finish.
"Gas'e, gas'e," teriak Slamet Pak Wo sambil mengepalkan telapak tangan kanannya dilanjutkan memegang tepi pembatas lintasan.
Melihat Triple'S melaju sendirian di tikungan terakhir, Slamet Pak Wo kembali memberikan instruksi yang mungkin takkan terdengar oleh Meikel Soleran mengingat jaraknya yang cukup jauh.
"Tancap.... tancap.....tancap....." ujar Slamet Pak WO yang kali mengayunkan kedua tangan dengan telapak yang terkepal ke udara.
"Tancap...tancap," ulang Slamet Pak Wo memberikan instruksi. Di lintasan, Triple'S masih memimpin di depan namun posisinya semakin terancam oleh Naga Sembilan yang lajunya semakin kencang.
"Tancap...tancap....tancap....tancap...tancap...," pekik Slamet Pak Wo tak henti memberikan semangat dengan urat di leher yang terlihat jelas.
Di lintasan lurus jelang finish, Slamet Pak WO sudah mulai bergeser dari posisinya. Kini berada tepat di pinggi garis finish. "Tancap...tancap...tancap," teriakan yang sama masih terus dipekikkan olehnya
Saat Triple'S dipastikan menjadi kuda pertama yang melintas di kelas berhadiah total Rp200 juta itu, Slamet Pak Wo berteriak kegirangan. Kedua tangannya terangkat ke udara seolah tengah merayakan kemenangan Triple'S bersama joki Meikel Soleran.
Dengan satu kali lompatan, Slamet Pak Wo dengan spontan bertekuk dan bersujud di pinggir lapangan dengan wajah seperti mencium paving block di areal dalam lintasan pacuan.
"Woooooooo....Triple....Ya Alloh," teriak Slamet Pak WO sambil memeluk seorang pemuda berkemeja di dekatnya.
Wajah yang semula tegang selama 2 menit kini berubah menjadi kebahagiaan. Slamet Pak Wo merayakan kemenangan Triple'S yang berhak menyandang gelar peraih Piala Raja HB X 2025.
Install SARGA.CO News
sarga.co