SARGA.CO - Kejuaraan Indonesia`s Horse Racing (IHR) Kejurnas Pacuan Kuda POrdasi ke-59 Seri II 2025 menyisakan banyak cerita berkesan. Salah satunya kembali joki Jones Paendong di event pacuan kuda penuh gengsi ini. Tampil dengan baju kuning dan lengan merah, Jones Paendong berlaga di kelas 3 Tahun Derby Div.I-1.400 meter berhadiah Piala Le Minerale senilai total Rp40 juta.
Jones hari itu menunggang kuda Mayo,yang dalam pacuan terakhirnya mampu tampil di podium usai menjadi juara kedua.
Kehadiran Jones Paendong menjadi bersejarah karena untuk pertama kalinya tampil di seri kejuaran IHR setelah absen 8 bulan. Makin membanggakan, Jones merebut podium juara I di debut perdananya tersebut.
Selama 8 bulan, Jones harus memulihkan diri baik secara fisik maupun psikis. Putra Desa Tompaso, Minahasa ini harus menjalani perawatan intensif dan menjalani operasi tulang kaki di Rumah Sakit khusus Orthopedi Karima Utama Kartasura setelah insiden pacuan kuda.
Insiden yang terjadi pada Februari 2025 itu juga menjadi duka bagi dunia kuda pacu nasional. Nyawa Milord, kuda yang ditunggangi Jones Paendong, tak bisa diselamatkan setelah bertubrukan dengan Salvator Minang.
Kini, Jones hadir kembali di seri kejuaraan IHR dengan semangat baru. Dunia balap kuda sudah mendarah daging dan mengalir dalam aliran darahnya.
Keputusan Jones kembali mengikuti pacuan kuda semakin mudah karena istri dan anak-anaknya terus memberikan dukungan. Saban kali turun ke sebuah kejuaran, sang istri senantiasa menitipan pesan kepada Jonse.
"Kayak istri (selalu bilang) hati-hati, selalu andalkan Tuhan. Begitu juga dengan anak-anak," ucap Jones menirukan pesan istri dan anaknya.
Pesan dan doa itulah yang terkabul di IHR Kejurnas Pacuan Kuda Seri II 2025 pada 19 Oktober 2025 lalu. Digelar di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Jones bertanding dengan kuda Mayo yang merupkan kuda betina merah berusia 3 tahun dari Miranda Stable.
Memacu Mayo dari gate tujuh, Jones Paendong meraih podium juara dengan persaingan sangat ketat. Jelang finis, kuda hasil perkawinan pejantan Da Vinci Eclipse dan induk Manjusha itu bersaing ketat dengan Tokugawa Eclipse.
Dengan perbedaan jarak hanya separuh badan kuda, Jones dan Mayo tampil sebagai juara di kejuaran tersebut tersebut.
"Merasa bangga, merasa bersyukur pada Tuhan bisa naik lagi seperti sekarang dan bisa juara. Karena saya niat dan berdoa," ujar Jones.
Semenjak memutuskan terjun kembali ke seri kejuaran IHR, Jones mengatakan pada dirinya untuk berusaha menghilangkan pengalaman traumatis yang sempat membuatnya absen delapan bulan dari pacuan bergengsi ini. Saat berada di atas kuda, dia berusaha untuk menjalani pacuan seperti pernah dilakoninya selama ini.
Usaha keras dan ketangguhan kuda yang akhirnya berbuah manis. Usai dipastikan tampil sebagai juara di kelas 3 tahun Derby Div.I, Jones segera memberi tahu kabar bahagia itu kepada istri dan anak-anaknya.
SARGA.CO
Kemenangan perdananya setelah absen 8 bulan dari seri kejuaran IHR ini baru permulaan bagi seorang Jones Paendong. Sejak memutuskan kembali terjun menjadi joki nasional, Jones sudah menyimpan impian besar yang membuatnya selalu bersemangat mengikuti pacuan.
"Saya pengen juara Derby. Belum tercapai juara Derby, makanya saya semangat," ujar Jones.
Kepada para joki lain, Jones juga sudah mengibarkan genderang perang dengan pesan yang tak kalah heroik.
Install SARGA.CO News
sarga.co