

SARGA.CO – Bicara soal pacuan kuda, biasanya kita hanya langsung terfokus kepada profil dari kuda dan joki yang ikut dalam perlombaan. Padahal, ada faktor penting lain yang sangat menentukan jalannya lomba.
Faktor penting tersebut adalah permukaan lintasan. Jenis lintasan bisa sangat memengaruhi kecepatan, strategi, sampai stamina kuda di garis akhir. Karakteristik permukaan lintasan gelanggang pacuan kuda di Indonesia masih didominasi tanah (dirt).
Sangat dimaklumi jika faktor jenis permukaan lintasan masih belum menjadi perhatian. Trainer umumnya hanya memperhitungkan tipe lintasan yang akan dilalui kuda pacunya. Ada yang didesain untuk kecepatan. Sementara yang lainnya lebih mempertimbangkan faktor ketahanan dan kekuatan.
Mengutip laman horseologyinc.com di negara yang lebih berkembang, pacuan kuda modern sudah mengenal tiga jenis permukaan lintasan. Yuk kita pelajari satu per satu:
1. Rumput (Turf)
Lintasan rumput adalah yang paling umum di Eropa. Bayangkan lapangan hijau luas, di situlah kuda berlari dengan pijakan yang relatif empuk. Karena sifatnya alami, rumput sangat dipengaruhi cuaca. Hujan deras bisa membuat lintasan jadi licin dan berat, sementara saat kering, lintasan bisa lebih cepat.
Kuda yang terbiasa di turf biasanya punya spesialisasi—ada yang lebih cocok di lintasan basah, ada juga yang hanya optimal di rumput kering.
Lintasan ini cenderung lebih keras dan memungkinkan kuda melaju dengan kecepatan tinggi sejak awal. Karena sifatnya, pacuan di dirt track sering lebih eksplosif dan dramatis. Namun, kuda dan joki juga harus ekstra hati-hati, karena lintasan tanah bisa menghasilkan debu yang mengganggu pandangan, terutama di barisan belakang.
Saat ini, hampir seluruh pacuan kuda resmi di Indonesia, termasuk seri Triple Crown dan Indonesian Derby, diselenggarakan di atas lintasan Dirt (tanah).
Jenis lintasan ini adalah inovasi modern—terbuat dari campuran pasir, serat, karet, dan bahan lain yang dirancang untuk lebih stabil. Synthetic track banyak digunakan di beberapa negara karena dianggap lebih aman, baik untuk kuda maupun joki.
Permukaan ini tidak terlalu terpengaruh cuaca ekstrem, sehingga lebih konsisten untuk digunakan.
Menariknya, gaya balapan bisa berbeda tergantung lintasan pacuan yang akan diikuti kuda dan jokinya. Di lintasan tanah, pacuan cenderung lebih cepat dan menonjolkan kuda sprinter.
Sementara lintasan rumput pacuan kuda lebih banyak melibatkan adu strategi, dengan sprint tajam di lintasan lurus terakhir.
Lintasan sintetis biasanya berada di tengah-tengah, lebih seimbang antara kecepatan dan daya tahan.
Pengaruh cuaca yang cukup menentukan membuat para pengelola stable memiliki sistem penilaian kondisi lintasan (track rating). Dengan penilaian itu, joki dan pelatih sudah tahu apakah rumput sedang “soft”, “firm”, atau bahkan “heavy” setelah hujan.
Bagi pecinta pacuan kuda, memahami jenis lintasan bukan cuma detail teknis—tapi bagian dari seni menikmati olahraga ini. Karena di balik derap langkah kuda yang kencang, ada arena yang ikut menentukan cerita di garis akhir.
Install SARGA.CO News
sarga.co