

SARGA.CO - Kuda pacu dikenal sebagai hewan yang kuat dan cepat. Namun di balik kejayaan mereka di lintasan balap, tersimpan risiko kesehatan serius yang kerap mengintai dan dalam banyak kasus, merenggut nyawa mereka.
Meskipun dirawat dengan sangat baik, kuda pacu tetap rentan terhadap sejumlah penyakit mematikan akibat tekanan fisik ekstrem, genetika, hingga sistem pelatihan yang ketat. Berikut ini beberapa penyakit paling berbahaya yang sering menyerang kuda pacu dikutip dari berbagai sumber:
Laminitis adalah salah satu penyakit paling menyakitkan dan mematikan yang bisa menyerang kuda pacu. Kondisi ini menyerang jaringan lunak di dalam kuku kuda (lamina), menyebabkan peradangan dan nyeri luar biasa. Jika tidak segera ditangani, laminitis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada struktur kaki, membuat kuda tidak bisa berdiri dan akhirnya harus di-eutanasia.
Penyebab utama karena tekanan berlebih pada kaki akibat latihan intens, kemudian ketidakseimbangan nutrisi,
cedera pada kaki lain yang menyebabkan beban tertumpu hanya pada satu kaki.
EIPH adalah kondisi di mana kuda mengalami pendarahan di paru-paru saat atau setelah balapan. Meskipun sering tidak terlihat secara kasat mata, kondisi ini dapat menurunkan performa drastis dan, dalam kasus parah, menyebabkan kematian.
Adapun gejalanya, kuda terlihat kelelahan atau kehilangan kecepatan secara mendadak. Dalam kasus parah, darah bisa keluar dari lubang hidung
Faktor risikonya karena latihan intens tanpa cukup pemulihan dan genetik dan anatomi saluran pernapasan kuda.
3. Kolik: Sakit Perut yang Mematikan
Kolik adalah istilah umum untuk sakit perut pada kuda yang bisa disebabkan oleh berbagai masalah, mulai dari penyumbatan usus hingga pergeseran organ dalam perut. Pada kuda pacu, pola makan yang ketat dan stres bisa memicu kolik lebih mudah.
Jenis-jenis kolik berbahaya yakni, Kolik spasmodik (kram), Kolik gas dan Kolik akibat dislokasi atau torsi usus.
Tindakan cepat sangat penting, karena beberapa jenis kolik bisa membunuh dalam hitungan jam jika tidak ditangani secara medis.
Ini adalah kondisi kerusakan otot yang sering terjadi pada kuda pacu setelah latihan berat. Rhabdomyolysis menyebabkan kekakuan otot, nyeri, dan kadang disertai urin berwarna gelap akibat pecahnya sel otot.
Faktor pemicunya latihan yang terlalu berat, kekurangan elektrolit, serta gangguan metabolisme bawaan. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan kematian.
Kecepatan tinggi yang dicapai kuda pacu menempatkan tekanan luar biasa pada tulang mereka. Sayangnya, fraktur (patah tulang) sering kali tidak bisa diperbaiki seperti pada manusia. Karena sistem tulang kuda tidak dapat menopang berat tubuh mereka sendiri saat dalam proses penyembuhan, fraktur parah sering kali berakhir dengan keputusan untuk euthanasia. Penyebab umumnya, balapan di lintasan keras, keturunan atau genetika yang lemah, serta overtraining.
Industri balap kuda kini semakin sadar akan pentingnya kesejahteraan hewan. Teknologi pemantauan kesehatan, pengelolaan nutrisi yang tepat, serta jadwal latihan yang seimbang menjadi kunci dalam mencegah penyakit-penyakit mematikan ini.
Namun, penting juga bagi penonton dan pecinta kuda untuk memahami bahwa di balik gemerlapnya lintasan balap, ada risiko besar yang dihadapi setiap ekor kuda pacu. Perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan mereka harus selalu menjadi prioritas utama.
Install SARGA.CO News
sarga.co