

SARGA.CO - Pengalaman tak menyenangkan di balapan kuda Inggris hendaknya menjadi perhatian sekaligus pertimbangan bagi pacuan serupa di negara lain. Pada Senin, 18 Agustus 2025, sebuah kekacauan terjadi di Windsor Racecourse saat seekor kuda bernama Master Zack tiba-tiba kabur dari starting gate dalam kondisi masih memakai blindfold atau penutup mata.
Mengutip telegraph.co.uk, Joki Ryan Kavanagh tetap berada di stall, sementara kuda pacu Master Zack yang tanpa penunggang melesat dengan mata tertutup dan menabrak pagar plastik.
Begitu pintu terbuka, Master Zack langsung panik. Ia meronta, menjatuhkan jokinya, Ryan Kavanagh, lalu berlari liar di lintasan. Kuda berusia tiga tahun itu bahkan menabrak pagar plastik pelindung yang ada di sekitarnya. Adegan berlangsung cepat, membuat penonton dan panitia terkejut.
Petugas segera memberikan sinyal false start dengan mengibarkan bendera dan meniup peluit. Itu artinya balapan harus dihentikan. Sayangnya, sebagian besar joki tidak merespons sinyal tersebut.
Lima dari tujuh joki tetap melanjutkan lomba, hanya satu joki yang berhasil menghentikan kudanya sesuai instruksi. Akibatnya, kelima joki itu dijatuhi sanksi larangan berlomba selama 10 hari.
Balapan akhirnya dinyatakan void alias batal. Untungnya, Master Zack tidak mengalami cedera serius. Setelah berhasil ditangkap kembali, kuda itu segera diperiksa oleh tim medis. Meski tidak ada korban luka parah, insiden ini menyisakan pertanyaan besar soal prosedur keselamatan dalam pacuan kuda.
Blindfold memang sudah lama dipakai di dunia balap. Alat sederhana ini bisa membuat kuda lebih tenang, mengurangi risiko petugas atau joki terluka saat proses masuk stall. Namun, kejadian di Windsor membuktikan bahwa blindfold juga punya risiko besar. Jika timing pelepasannya salah, akibatnya bisa fatal: kuda bisa panik, berlari tanpa kendali, dan membahayakan banyak orang.
Insiden yang melibatkan Master Zack juga memperlihatkan adanya masalah disiplin pada sebagian joki. Menurut laporan, petugas lapangan sudah memberikan sinyal false start dengan mengibarkan bendera dan meniup peluit.
Namun, lima dari tujuh joki yang bertanding tidak menghentikan laju kuda mereka. Akibatnya, kelima joki tersebut dijatuhi sanksi larangan berlomba selama 10 hari.
Balapan akhirnya dinyatakan batal. Situasi ini menunjukkan bahwa insiden tersebut tidak hanya berpengaruh pada satu kuda dan joki saja, tetapi juga berdampak pada jalannya lomba dan peserta lainnya.
Di Inggris, pacuan kuda memiliki tradisi panjang dan menjadi salah satu olahraga bergengsi. Insiden di Windsor ini menambah daftar kejadian yang menyoroti risiko dalam olahraga tersebut, baik bagi manusia maupun kuda.
(SUMBER: Telegraph.co,uk / FOTO: Wikipedia Common)
Install SARGA.CO News
sarga.co