

SARGA.CO - Daerah Jawa Barat (Jabar) tak hanya punya Legok Jawa sebagai gelanggang pacuan kuda. Tanah Pasundan ini ternyata menyimpan sejarah panjang dalam urusan berkuda sejak zaman `baheula`, mengutip istilah kata dalam bahasa orang sunda. Salah satu tradisi pacuan kuda itu sudah lama hidup di Tanjungsari, sebuah kecamatan di daerah yang terkenal dengan olahan tahu, Sumedang, Jabar.
Tradisi ini bahkan semakin hidup dengan hadirnya Kejuaraan Pacuan Kuda Cibogo Weekend Race yang digelar di Pacuan Cibogo Desa Raharja, Kecamatan Tanjung Sari pada tahun 2022.
Mengutip laman Sumedangkab.go.id, Kepala Desa Raharja yang saat itu dipimpin Kusnadi mengatakan event pacuan ini menjadi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf perekonomian.
Sejarah terkait kuda di Sumedang memang mengakar sangat kuat. Dahulu, kuda digunakan sebagai alat perhubungan dan perang. Tak hanya alat transportasi, kuda juga telah menjadi bagian dari budaya warga Sumedang.
Di daerah ini lahir Kuda Renggong sebagai salah satu kesenian yang bermula dari lahirnya seorang anak laki-laki yang bernama Sipan, yang berasal dari Dusun Ciburubuk, Kec.Buah Dua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Sejak kecil Sipan selalu mengamati kuda terutama berbagai gerakan kuda dari gerakan kepala dan kaki. Dari situlah gerakan dasar ternyata menjadi terciptanya sebuah kesenian kuda renggong.
Seni kuda renggong pun terus berkembang di Sumedang bahkan telah menjadi tradisi atraksi rutin tahunan yang digelar setiap tanggal 29 September.
Tradisi pacuan ini sudah mengakar sejak zaman Hindia Belanda. Pangeran Aria Soeria Atmadja, Bupati Sumedang pada masa itu, mendatangkan kuda unggul dari Sumbawa untuk meningkatkan kualitas balapan. Ia bahkan menghibahkan sebidang tanah luas di Kelurahan Kota Kaler yang kemudian dikenal sebagai “Pangaduan Heubeul”.
Dari sinilah pacuan kuda Tanjungsari berkembang dan menjadi salah satu pusat hiburan rakyat. Pada era 1960–1970-an, arena ini selalu ramai oleh masyarakat dan para tokoh Sumedang yang menjadikannya sebagai ajang berkumpul.
Fungsi pacuan kuda tidak sebatas hiburan. Ajang ini juga menjadi ruang jual beli kuda. Nilai seekor kuda bisa melonjak setelah tampil gagah dan cepat di arena.
Pemilik kuda berlomba-lomba merawat dan melatih hewan mereka agar siap bersaing, sementara joki-joki muda ditempa untuk berani, cekatan, dan tangguh. Dari lintasan inilah lahir banyak joki berbakat yang kemudian dikenal luas.
Pacuan kuda Tanjungsari juga menyimpan cerita personal yang membekas. Salah satunya datang dari joki bernama Enu Suharja, yang bertemu dengan Entin—calon istrinya—saat balapan di Tegalega Bandung. Dikutip dari laman Detik.com, pertemuan itu berlanjut menjadi kisah cinta yang akhirnya berlabuh di pernikahan pada tahun 1975.
Setelah sempat vakum akibat pandemi, tradisi ini kembali menggeliat. Setiap gelaran, ratusan kuda dari berbagai daerah di Jawa Barat hadir untuk berlomba. Lintasan pacuan biasanya dibagi sesuai jarak tempuh yaitu 600, 800, hingga 1000 meter.
Kini pacuan kuda Tanjungsari menghadapi tantangan baru. Modernisasi dan perubahan minat masyarakat membuat tradisi ini perlu perhatian lebih serius agar tidak sekadar jadi kenangan.
Komunitas pencinta kuda, pemerintah daerah, dan masyarakat berupaya menjadikan pacuan sebagai warisan budaya yang terus hidup.
Upaya itu mulai terlihat ketika Wagub Jabar Erwan Setiawan secara resmi membuka Kejuaraan Pacuan Kuda Cibogo Horse Festival 2025 pada 28 Juni 2025 lalu.
Mengutip laman ppid.jabarprov.go.id, Wagub Erwan menilai Gelanggang Pacuan Kuda Cibogo memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Tak hanya bagi kejuaran tingkat provinsi tapi juga sampai level nasional.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Jabar mengungkapkan seluruh infrastruktur pendukung pacuan kuda harus segera dibenahi. Dalam APBD Perubahan 2026, Pemprov Jabar berharap bisa merealisasikan program pelebaran jalan dan akses menuju gelanggang.
Dengan dukungan tersebut, gelanggang Pacuan Kuda Cibogo diharapkan bisa menjadi salah satu lokasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025.
Install SARGA.CO News
sarga.co