

SARGA.CO - Ajang Star of Star Indonesia merupakan salah satu kelas paling prestisius dalam dunia pacuan kuda Tanah Air. Diselenggarakan di kelas 2.000 meter, laga ini menjadi bagian utama dari Kejurnas Seri II yang digelar setiap bulan Oktober, mempertandingkan kuda-kuda terbaik dari berbagai provinsi.
Tidak sekadar cepat, kuda di kelas ini dituntut memiliki stamina, strategi, dan konsistensi performa untuk menaklukkan lintasan menengah-panjang. Tak heran jika daftar juara Star of Star Indonesia kerap diisi oleh nama-nama legendaris yang berulang kali menorehkan kejayaan.
Berikut daftar lengkap kuda juara Star of Star Indonesia dari tahun 2007 hingga 2024:
1. Star Show (Jabar) Joki E. Sonitan (2007)
2. Bintang Klabat (Sulut) Joki F. Nayoan (2008)
3. Poseidon (Jatim) Joki J. Runtu (2009)
4. Saud (Jateng) Joki J. Turangan (2010)
5. Saud (Jateng) Joki J. Turangan (2011)
6. Saud (Jateng) Joki J. Turangan (2012)
7. Saud (Jateng) Joki J. Turangan (2013)
8. Saud (Jateng) Joki J. Turangan (2014)
9. Djohar Manik (Jateng) Joki J. Turangan (2015)
10. Red Silenos (Jabar) Joki D. Suhendar (2016)
11. Djohar Manik (Jateng) Joki J. Turangan (2017)
12. Djohar Manik (Jateng) Joki A. Manarisip (2018)
13. Manguni Makasiouw (Jateng) Joki H. Paendong (2019)
14. Queen Thalassa (Jabar) Joki J. Runtu (2021)
15. Lyana Nagari (Sulut) Joki F. Sangian (2022)
16. Queen Thalassa (Jabar) Joki J. Runtu (2023)
17. Queen Divona (Jabar) Joki J. Runtu (2024)
Saud dari Jawa Tengah adalah kuda paling dominan dalam sejarah Star of Star, dengan 5 kemenangan berturut-turut dari 2010 hingga 2014 bersama joki J. Turangan. Djohar Manik, juga dari Jawa Tengah, mengoleksi 3 gelar (2015, 2017, 2018) dengan dua joki berbeda.
Dalam beberapa tahun terakhir, Queen Thalassa dan Queen Divona dari Jawa Barat tampil gemilang, membawa nama joki J. Runtu ke puncak tiga kali dalam empat tahun terakhir (2021, 2023, dan 2024).
Jawa Tengah masih menjadi daerah dengan jumlah gelar terbanyak, namun dominasi Jawa Barat mulai terasa di era terbaru.
Ajang ini sempat tidak digelar pada 2020 karena pandemi, dan dilanjutkan kembali pada 2021.
Ajang Star of Star bukan hanya soal siapa yang tercepat, tapi siapa yang paling komplet—dari kecepatan, kekuatan, stamina, hingga kerja sama dengan joki. Nama-nama seperti Saud, Djohar Manik, dan Queen Thalassa menjadi legenda karena berhasil membuktikan kualitasnya di medan yang paling menantang.
Dengan persaingan yang makin ketat dan kualitas kuda pacu Indonesia yang terus meningkat, kita bisa menantikan siapa yang akan jadi bintang selanjutnya di lintasan 2.000 meter ini.
Nilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaPersaingan sengit terjadi di kelas 2 Tahun Pemula C/D non finalis - 1.200 meter
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co