

SARGA.CO - Di balik derap langkah gagah kuda-kuda pacu di lintasan, ada satu fase penting yang menentukan kualitas sang juara sejak sebelum lahir: musim breeding. Di dunia olahraga pacuan kuda, waktu kelahiran seekor kuda bisa menentukan masa depannya di lintasan dan Indonesia punya kalender breeding sendiri yang mengikuti pola belahan bumi selatan.
Sebagai negara yang berada di belahan bumi selatan (Southern Hemisphere), Indonesia mengikuti sistem penanggalan breeding yang sedikit berbeda dari negara-negara di utara.
Di Indonesia, breeding season resmi dimulai setiap tanggal 1 September dan berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Ini adalah masa ketika para breeder mulai aktif mengawinkan kuda betina (mare) dengan pejantan (stallion) pilihan mereka.
Pemilihan waktu ini bukan tanpa alasan. Para breeder profesional akan berusaha mengatur jadwal perkawinan induk kudanya mendekati awal September, dengan harapan anak kuda akan lahir sekitar bulan Agustus tahun berikutnya.
Kenapa Agustus penting? Karena dalam sistem pacuan kuda di Indonesia (dan negara Southern Hemisphere lainnya), tanggal 1 Agustus ditetapkan sebagai awal tahun kelahiran untuk penentuan umur kuda.
Dalam olahraga pacuan kuda, umur bukan sekadar angka. Umur menentukan kelas kelompok umur yang bisa diikuti kuda di lintasan, seperti: Kelas 2 Tahun Pemula, Kelas 3 Tahun Remaja/Derby dan seterusnya.
Dengan sistem ini, semua kuda yang lahir antara 1 Agustus tahun ini hingga 31 Juli tahun berikutnya dianggap berada dalam satu “angkatan” kelahiran. Jadi, seekor kuda yang lahir pada 1 Agustus 2025 akan lebih diuntungkan daripada kuda yang lahir, misalnya, pada Juni 2026, meski usia sebenarnya hanya beda beberapa bulan.
Kuda yang lahir di awal “tahun kuda” akan lebih matang saat kompetisi kelompok umur dimulai, memberi mereka keunggulan dari segi fisik dan pengalaman.
Karena itu, breeding bukan soal kebetulan, ini adalah strategi. Para peternak elite akan menyusun perencanaan breeding jangka panjang, memilih waktu yang tepat, serta menggabungkan garis darah terbaik demi menghasilkan kuda pacu unggulan.
Musim breeding ini juga menjadi momentum penting bagi industri kuda pacu nasional. Peternakan kuda seperti King Halim Stable, Amigo Stable, hingga Eclipse Stable biasanya mulai mempersiapkan jadwal perkawinan, memilih stallion terbaik, dan mengatur nutrisi serta perawatan indukan secara optimal.
Kuda yang lahir pada musim kawin September 2025 nanti, akan memasuki usia 2 tahun pada Agustus 2027, siap tampil di kelas 2 tahun pemula. Lalu, pada tahun berikutnya, mereka akan naik ke kelas 3 tahun (Remaja/Derby)—kelas yang biasanya menjadi sorotan nasional karena mempertemukan kuda-kuda muda terbaik di Indonesia.
Itulah sebabnya, breeding season bukan sekadar soal perkawinan kuda, tapi awal dari perjalanan panjang menuju lintasan juara.
Dari Peternakan ke Podium Juara
Banyak yang mengenal kuda pacu dari aksinya di arena balap. Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa perjalanan seorang “juara” dimulai jauh sebelum derap pertamanya di lintasan—tepatnya di breeding season, ketika strategi, ketepatan waktu, dan pemilihan genetik terbaik menjadi kunci.
Dengan sistem yang terstruktur seperti ini, Indonesia terus melahirkan generasi kuda pacu yang kompetitif, tak hanya di level nasional, tapi juga siap bersaing di panggung internasional.
Saat semua mata tertuju pada kuda-kuda unggulan, Mine That Bird datang sebagai kuda yang tak diperhitungkan.
Baca SelengkapnyaKamu bisa menyaksikan kuda jagoan kamu berpacu di lintasan IHR Indonesia Derby 2025 sambil menyeruput kopi favorit
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co