

SARGA.CO - Di atas kuda pacu yang melesat hingga 60 km/jam, joki bukan hanya pengendali arah, mereka adalah pusat kendali seluruh strategi. Satu gerakan kecil bisa mengubah hasil. Satu detik kehilangan fokus, gelar juara bisa melayang. Maka, bagi para joki profesional, menjaga fokus di lintasan adalah kunci menjadi mental juara.
Fokus dalam Kecepatan
Berpacu di atas kuda bukan perkara mudah. Getaran tubuh kuda, suara sorak penonton, tekanan lawan di kiri-kanan, dan adrenalin yang meledak, semuanya datang dalam satu paket. Dalam situasi seperti itu, joki harus mampu menenangkan pikirannya. “Saat di lintasan, pikiran harus kosong dari distraksi. Hanya ada aku, kuda, dan garis finis,” komentar joki nasional Meikel Soleran.
Latihan Mental, Bukan Hanya Fisik
Banyak joki elite melakukan latihan visualisasi sebelum balapan. Mereka membayangkan jalannya lomba, posisi start, gerakan kuda, hingga skenario manuver di tikungan. Teknik ini membuat otak lebih siap saat menghadapi kondisi nyata.
Sebagian lainnya menggunakan teknik pernapasan dalam ala atlet bela diri untuk menurunkan detak jantung dan tetap tenang sebelum start. Ini penting karena tekanan bisa membuat otot kaku, dan kuda ikut membaca ketegangan si joki.
Koneksi Emosional dengan Kuda
Fokus juga dipengaruhi oleh hubungan emosional joki dan kuda. Jika joki tidak mengenal betul ritme kudanya, maka koordinasi bisa kacau. Mantan joki berpengalaman seperti Jendri Turangan menyebut bahwa rasa percaya pada kudanya membuatnya bisa bertahan di kondisi sulit.
“Waktu kita percaya penuh sama kuda kita, kita gak panik. Walau di posisi belakang, kita tahu kapan harus dorong, kapan harus tenang,” kata Jendri yang merupakan joki Djohar Manik peraih Triple Crown Indonesia 2014.
Ritual Pribadi dan Penguatan Diri
Beberapa joki memiliki ritual khusus sebelum bertanding. Ada yang berdoa sambil memegang pelana, ada juga yang berbicara lembut pada kudanya, bahkan memeluknya sebelum memasuki gate. Bukan mistis, tapi bentuk mental anchoring, menciptakan sinyal ke otak bahwa tubuh siap bertanding.
Final Sprint: Fokus Hingga Garis Finis
Menjelang 200 meter terakhir, daya tahan mental justru diuji paling keras. Banyak joki mengaku, suara penonton tak terdengar lagi, seolah dunia menyempit hanya ke antara dirinya dan lawan terdekat.
Di titik itu, keputusan sepersekian detik untuk menyalip di kiri atau kanan, mendorong kuda lebih cepat atau bertahan menentukan kemenangan.
Pacuan kuda bukan hanya duel kecepatan dan kekuatan. Ia juga duel mental. Joki harus menjadi atlet, pemimpin, dan psikolog bagi kudanya, semua dalam waktu di bawah dua menit.
Dan bagi yang mampu menjaga fokus hingga langkah terakhir, kemenangan bukan hanya soal waktu tercepat, tapi tentang siapa yang paling siap, paling tenang, dan paling percaya.
Saat semua mata tertuju pada kuda-kuda unggulan, Mine That Bird datang sebagai kuda yang tak diperhitungkan.
Baca SelengkapnyaKamu bisa menyaksikan kuda jagoan kamu berpacu di lintasan IHR Indonesia Derby 2025 sambil menyeruput kopi favorit
Baca SelengkapnyaEvent akbar IHR Indonesia Derby 2025 akan berlangsung akhir pekan ini. Jangan ketinggalan memesan tiket untuk menjadi saksi lahirnya calon juara baru Triple Crown
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co