SARGA.CO - Bayangkan, lintasan balap yang berdengung dari derap kuda, suara sorak penonton yang makin keras, dan di atas kuda itu, dengan raut serius duduk sosok yang ringan, gesit, dan tahu persis kapan harus tancap gas.
Itulah joki. Bukan sekadar pengendara, tapi mitra sang kuda, sekutu dalam kecepatan.
Pemandangan ini berlangsung beberapa kali saban tahun. Di banyak lapangan pacuan kuda dengan besaran hadiah beraneka macam. Semua punya satu hasrat yang sama. Melihat joki menyentuh garis finis pertama kali dari pesaing lainnya.
Dari kejuaraan pacuan kuda ini telah lahir ribuan joki hebat. Ada yang membawa pulang puluhan juta dollar AS sepanjang kariernya. Beberapa bahkan menjadi legenda dan namanya langgeng di dunia pacuan kuda.
Keahlian mereka telah mewarnai setiap pacuan kuda. Membawa atmosfer pacuan menjadi lebih panas dan membahana. Hanya sedikit yang bisa mendapat gelar sebagai joki terbaik sepanjang masa.
Mengutip laman sothebysrealty.co.uk, berikut adalah segelintir nama joki yang sering muncul ketika orang berbicara “yang terbaik sepanjang masa”.
Frankie Dettori lahir di Milan, lalu menjejak arena balap di Inggris — dan membuat namanya melejit. Apa yang bikin dia spesial? Gaya yang bisa dibilang showman, dan momen yang tak terlupakan, di acara Royal Ascot 1996, Dettori memenangkan tujuh balapan dalam satu hari
Bayangkan saja: satu joki, tujuh kuda, tujuh garis akhir yang dilintasi pertama. Itu bukan cuma rekor, itu bagian legenda.
Meski gayanya flamboyan, di balik itu ada kerja keras. Dettori harus bekerja keras menjaga berat badan, membangun chemistry dengan kuda, membaca lintasan dan lawan. Dia juga menunjukkan kalau joki hebat bukan cuma soal keberanian, tapi juga soal “menghibur” sekaligus menang.
Berpindah ke benua berbeda, dari Arizona/Texas menuju arena balap di AS, ada Bill Shoemaker. Kisahnya tak kalah menarik. Dari bayi kecil yang nyaris tak selamat, hingga menjadi salah satu joki paling sukses di Amerika Serikat.
Ia menghadapi kondisi fisik yang tak “ideal” untuk dunia penuh tekanan seperti balap kuda, tapi justru ia menjadikannya kekuatan.
Shoemaker punya insting balap luar biasa. Dia tahu kapan melaju, kapan menyelip, kapan memacu kuda sampai batasnya. Ribuan kemenangan bukan keberuntungan bagi dia. Semua tropi diperoleh dari keahlian, kegigihan, dan kebijaksanaan.
Di Inggris, nama Lester Piggott muncul seperti legenda hidup. Dari usia anak hingga hampir usia 60-an masih di lintasan. Ia berasal dari keluarga peternak dan joki, jadi sedari kecil sudah “kenal rasa” dunia kuda.
Selama kariernya ia menang lebih dari 4.400 balapan, dan sembilan kali menjuarai Epsom Derby — rekor yang masih dibicarakan.
Selain prestasi, hal yang menarik dari Piggott punya citra yang sangat profesional dan “dingin”. Dia sosok joki yang tak banyak drama, tapi hasil bicara. Untuk penikmat kuda yang menghargai keahlian murni, Piggott adalah nama yang sulit dilewatkan.
Dari Irlandia datang sosok yang tak kalah tangguh. Namanya Pat Eddery. Dia mulai dari murid di kandang, lalu naik level jadi joki yang sangat dicari. Lebih dari 4.600 kemenangan, sebelas kali jadi juara joki di Inggris — angka yang bikin tercengang.
Eddery punya keahlian teknis yang halus. Dia mampu “merasakan” kuda, bukan hanya memacu. Itulah yang membedakan dia dari banyak joki lainnya. Keahliannya bukan cuma siapa paling cepat, tetapi siapa paling paham hewannya.
Para pecinta kuda dunia pasti takkan pernah sosok internasional, Laffit Pincay Jr. Lahir di Panama, kemudian merantau ke Amerika Serikat dan mengukir prestasi selama sekitar empat dekade. Angka kemenangannya lebih dari 9.500 kali.
Hal yang bikin Pincay menonjol adalah sikap disiplin yang nyaris seperti anggota militer. Berat badan, stamina, mental—selalu dijaga keras di profesi ini. Dia menunjukkan bahwa menjadi joki hebat itu bukan hanya soal talenta, tapi soal konsistensi sehari-hari, tahun demi tahun.
Nah, untuk kita sebagai pecinta kuda, semua cerita ini adalah lebih dari sekadar angka dan rekor. Ia mengingatkan bahwa ketika kita melihat lintasan balap, kita sedang melihat hasil dari persiapan panjang, tekad kuat, dan kerja sama luar biasa antara manusia dan kuda. Ketika sorak makin besar, ketika kuda dan joki melesat—kita tak hanya menyaksikan kecepatan, tapi kisah.
Install SARGA.CO News
sarga.co