

SARGA.CO - Musim Triple Crown 2025 menjadi ajang penuh drama, rivalitas, dan kejutan. Namun, di balik semua cerita yang mewarnai Kentucky Derby, Preakness Stakes, dan Belmont Stakes, satu nama kuda pacu mencuri perhatian dan menjadi bintang sejati: Sovereignty.
Sovereignty, kuda jantan (colt) berbakat yang ditangani oleh pelatih legendaris Bill Mott, mencatatkan namanya di buku sejarah dengan kemenangan spektakuler di Kentucky Derby dan Belmont Stakes.
Meski absen di Preakness Stakes, kiprah Sovereignty tetap menjadi sorotan utama, memperlihatkan kualitas luar biasa sebagai salah satu kuda terbaik generasi ini.
Di Kentucky Derby, Sovereignty memperlihatkan stamina dan kecepatan yang sempurna, melibas rival-rival tangguh termasuk Journalism, kuda yang kemudian menjadi rival utamanya sepanjang musim Triple Crown.
Ketika kembali berlaga di Belmont Stakes, Sovereignty sekali lagi menunjukkan dominasinya dengan kemenangan meyakinkan sepanjang lintasan.
Keputusan tim pelatih untuk melewatkan Preakness Stakes sempat menuai kontroversi, mengingat Sovereignty berpeluang besar merebut Triple Crown yang langka.
Namun strategi itu terbukti cerdas; Sovereignty tampil prima di Belmont, sementara rivalnya, Journalism, yang memenangkan Preakness setelah laga melelahkan, harus puas di posisi kedua di Belmont.
Spekulasi pun ramai bermunculan: "Bagaimana jika Sovereignty turun di Preakness?" Banyak pengamat percaya ia punya potensi besar menyapu bersih tiga mahkota, sebuah pencapaian yang terakhir diraih oleh Justify pada 2018.
Musim ini juga ditandai oleh lahirnya rivalitas baru antara Sovereignty dan Journalism, dua kuda yang silih berganti unjuk gigi di lintasan.
Journalism, juara Santa Anita Derby dan Preakness, sempat beberapa kali nyaris menggulingkan Sovereignty. Namun, ketangguhan Sovereignty di dua leg terberat membuktikan bahwa ia pantas dijuluki bintang utama musim ini.
Sovereignty kini memegang rekor mengesankan, dua kali juara race Triple Crown dalam satu musim. Meski tidak meraih Mahkota Triple Crown.
Di usianya yang baru 3 tahun, masa depan Sovereignty sebagai pejantan (stallion) di dunia breeding diprediksi cerah, dengan banyak pemilik stable top dunia mengincar keturunannya.
Sang pelatih Bill Mott menyatakan kebanggaannya atas performa sang kuda.
ujar Mott.
Musim Triple Crown 2025 mungkin tidak melahirkan pemenang mahkota tiga gelar sempurna, namun Sovereignty telah menciptakan kisah epik yang akan dikenang lama.
Dalam dunia pacuan kuda, di mana talenta dan strategi berjalan seiring, Sovereignty menunjukkan bahwa bintang sejati akan selalu bersinar, bahkan saat hanya berlaga di dua leg utama.
Kini, para penggemar pacuan menantikan langkah berikutnya: apakah Sovereignty akan melanjutkan kejayaan di ajang-ajang internasional seperti Breeders' Cup, ataukah ia akan memulai babak baru sebagai pejantan elite? Yang pasti, dunia pacuan kuda telah menemukan ikon baru yang layak diabadikan.
Berikut detail 18 kelas yang akan dipertandingkan pada Indonesia Derby 2025, 27 Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaMenanti sang kuda legenda peraih triple crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co