SARGA.CO – Hubungan manusia dan kuda memang istimewa. Selama ribuan tahun, kuda jadi sahabat setia dalam transportasi, pertanian, bahkan hiburan seperti pacuan kuda. Kita mengenal kuda sebagai hewan yang peka terhadap suara dan gerakan, tapi siapa sangka, mereka juga bisa “mencium” emosi manusia saat menungganginya.
Bayangkan sedang menunggang kuda sambil cemas. Anda mungkin diam-diam gelisah, jantung berdebar, tapi kuda di bawah pelana sudah tahu duluan.
Temuan ini datang dari riset ilmiah yang dilakukan para peneliti di Prancis dan diterbitkan di jurnal Scientific Reports pada 2023.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kuda bisa membedakan aroma keringat manusia ketika pemiliknya merasa takut dibanding ketika merasa senang. Hasil penelitian ini membuka pemahaman baru soal komunikasi lintas spesies—bahwa kuda membaca emosi manusia bukan hanya lewat suara atau bahasa tubuh, tetapi juga lewat indera penciuman.
Para ilmuwan mengumpulkan keringat dari sukarelawan manusia dalam dua kondisi: menonton film horor untuk memicu rasa takut, dan menonton film komedi untuk membangkitkan rasa gembira. Keringat ini kemudian disimpan dan dipakai sebagai “sampel bau”.
Kuda-kuda diuji dalam dua tahap. Pertama, mereka diperkenalkan dengan satu bau berulang kali hingga terbiasa (habituation). Kedua, para peneliti memperlihatkan dua bau sekaligus—bau yang sudah dikenalkan dan bau baru—untuk melihat apakah kuda bisa membedakannya (discrimination).
Hasilnya mengejutkan: kuda menghabiskan lebih banyak waktu mencium bau baru, tanda bahwa mereka memang mengenali perbedaan aroma emosi manusia.
Studi yang sama juga menemukan bahwa kuda menggunakan lubang hidung kiri dan kanan secara berbeda saat mengendus bau takut atau senang. Asimetri ini menunjukkan proses kompleks di otak kuda ketika menafsirkan sinyal emosi melalui aroma.
Selain itu, kecepatan mereka untuk “terbiasa” pada bau juga berbeda tergantung apakah bau itu berasal dari keringat ketakutan atau kebahagiaan.
Para peneliti menekankan bahwa temuan ini menambah bukti bahwa kuda sangat sensitif terhadap sinyal emosi manusia. Lingkungan emosional di sekitar mereka—termasuk suasana hati pelatih, joki, atau pemilik—dapat memengaruhi perilaku kuda hanya melalui bau tubuh. Dengan kata lain, perasaan manusia bisa “menular” ke kuda lewat udara.
Bagi dunia pacuan kuda dan pelatihan, hasil penelitian ini penting. Stres atau rasa takut joki mungkin memicu reaksi kuda di lintasan tanpa disadari. Pemilik dan pelatih perlu memahami bahwa ketenangan mereka sendiri bisa menenangkan kuda.
Pengetahuan ini juga berpotensi digunakan untuk merancang metode menenangkan kuda, misalnya dengan aroma yang meniru bau kebahagiaan.
Penelitian yang diterbitkan di Scientific Reports ini memang dilakukan dengan sampel terbatas, tetapi memberikan wawasan segar. Kuda bukan hanya makhluk dengan pendengaran tajam, melainkan juga “pembaca bau” emosi manusia yang ulung. Sebuah bukti ilmiah bahwa hubungan manusia dan kuda jauh lebih dalam daripada yang kita bayangkan.
Install SARGA.CO News
sarga.co