

SARGA.CO - Dalam game dan anime Uma Musume: Pretty Derby, sosok Narita Brian dikenal sebagai gadis berkuda yang tenang, serius, dan penuh determinasi. Namun, di balik karakter itu, tersimpan sejarah nyata dari seekor kuda pacu Jepang legendaris yang pernah menjadi simbol dominasi total di lintasan. Ia bukan hanya cepat, tapi juga penuh gaya dan kisahnya masih dikenang hingga hari ini.
Narita Brian adalah kuda jantan kelahiran tahun 1991 yang menjadi juara Triple Crown Jepang, gelar paling prestisius untuk kuda usia 3 tahun yang berhasil memenangkan: Satsuki Shō (Japanese 2000 Guineas), Tokyo Yūshun (Japanese Derby) dan Kikuka Shō (Japanese St. Leger).
Tak hanya menang, Narita Brian melakukannya dengan dominan, mencatatkan margin kemenangan yang besar, dan mencuri perhatian publik Jepang. Ia langsung dianggap sebagai kuda pacu jenius yang tak tertandingi di usia mudanya.
Narita Brian bukan kuda sembarangan. Ia adalah adik kandung dari Biwa Hayahide, sesama legenda pacuan yang juga menjadi karakter di Uma Musume. Jika Biwa Hayahide dikenal sebagai "si profesor", Narita Brian adalah "petarung genius", tenang, dingin, namun 'menghancurkan' lawan-lawannya di lintasan.
Narita Brian dikenal dengan gaya balapnya yang steady dan penuh perhitungan, tetapi meledak di saat krusial. Ia sering menahan diri di belakang dan kemudian melakukan late charge memukau di detik-detik akhir. Tak heran jika banyak yang menyebut Narita Brian sebagai “seniman lintasan”.
Selama kariernya, ia mencetak total 12 kemenangan dari 21 race, dengan hadiah uang mencapai lebih dari 900 juta yen, jumlah fantastis pada zamannya.
Narita Brian di Uma Musume
Dalam Uma Musume, Narita Brian digambarkan sebagai gadis introvert, penyendiri, namun punya aura "jenius" yang membuat banyak karakter lain kagum padanya. Ia kerap terlihat cuek, tapi justru itulah daya tariknya. Para pemain menganggapnya sebagai salah satu karakter paling cool dan powerful di game.
Fakta menariknya, Narita Brian di Uma Musume punya hubungan "kakak-adik" dengan Biwa Hayahide, merepresentasikan hubungan asli mereka. Ia sering digambarkan sebagai rival berat untuk Tokai Teio dan Mejiro McQueen, sama seperti di lintasan nyata.
Akhir yang Tragis, Warisan yang Abadi
Sayangnya, karier Narita Brian tidak panjang. Setelah sempat mengalami cedera pada tahun 1995, performanya menurun drastis. Ia pun pensiun dan sempat menjadi pejantan (stud horse), namun wafat secara mendadak di usia 7 tahun karena pecahnya pembuluh darah otak.
Meski kariernya singkat, warisan Narita Brian tetap abadi. Namanya dikenang sebagai simbol kejayaan pacuan Jepang di awal 1990-an, dan kini kembali dikenal oleh generasi baru lewat Uma Musume.
Dari lintasan balap ke layar anime dan game.
Baca SelengkapnyaSmart Falcon adalah nama yang disegani di lintasan pacuan, terutama di kategori dirt racing.
Baca SelengkapnyaAda satu keunggulan penglihatan kuda dibandingkan manusia
Baca SelengkapnyaNilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co