

SARGA.CO - Terletak di Desa Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, arena Pacuan Kuda Legok Jawa adalah salah satu dari hanya dua lapangan pacu kuda di dunia yang berada persis di tepi pantai, yang satunya di Inggris. Lapangan ini mulai dikenal sejak tahun 1980-an sebagai tradisi lokal yang semakin berkembang menjadi event resmi secara profesional.
Sejarah & Transformasi dari Arena Lokal ke Venue PON
Awalnya arena ini muncul sebagai tempat rekreasi rakyat. Namun pada PON Jawa Barat XIX tahun 2016, Legok Jawa sempat dipakai sebagai salah satu venue olahraga berkuda dan terjun payung, memperkuat statusnya sebagai sirkuit nasional.
Meskipun dijuluki “yang kedua terbaik di dunia”, itu lebih karena lokasinya di pantai, bukan kualitas teknis lapangan pacu. Selepas PON, arena ini sempat mengalami penurunan kondisi, bahkan menjadi kumuh dan tidak terkelola baik bila tidak ada event besar.
Salah satu cerita paling ikonik di Legok Jawa adalah keberadaan Pandan Uwong, sebatang pohon pandan yang berdiri tegak di tengah lintasan pacuan. Konon sejak awal keberadaan arena pada dekade 1980-an hingga kini, pohon ini tak pernah berhasil ditebang, bahkan alat berat yang digunakan malah rusak. Pohon ini telah menjadi simbol lokal yang dihormati oleh masyarakat setempat.
Pangandaran Cup 2025: Kemeriahan yang Bangkitkan Arena
Setelah sempat terbengkalai, arena Legok Jawa kembali bergeliat saat sebagai tuan rumah Pangandaran Cup 2025 pada 1 Juni lalu. Event ini menyedot perhatian dari pecinta pacuan kuda seluruh Nusantara. Tak hanya balapan, acara juga menghadirkan Horseback Archery (berkuda panahan) sebagai variasi menarik.
Dengan latar belakang laut Samudera Hindia dan udara pesisir, event ini menciptakan suasana menonton yang hampir tak tertandingi.
Potensi Wisata & Komunitas Lokal
Legok Jawa bukan sekadar arena olahraga, itu juga menjadi ruang sosial dan destinasi wisata. Di bulan Ramadan, warga Cimerak sering datang ngabuburit, menunggu waktu berbuka sambil menikmati pemandangan dan melihat kuda latihan.
Menurut studi lokal dan penggiat budaya, arena ini menyatukan unsur olahraga, budaya, dan alam, menjadi potensi wisata tematik berbasis kearifan lokal yang layak dikembangkan lebih lanjut.
Nilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaRahasia ini diberikan oleh pelatih tersohor dari Amerika, Bob Baffert yang dua kali meraih Triple Crown.
Baca SelengkapnyaTak sekadar ajang pacuan kuda, IHR-Indonesia Derby 2025 juga menghadirkan event Family Fun Day dan Sarga Festival.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co