

SARGA.CO - Kusnadi Halim takkan melupakan momen perlombaan Indonesia`s Horse Racing (IHR) Indonesia Derby 2025 yang baru saja berlangsung di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung Bantul, DI Yogyakarta, pada Minggu, 27 Juli 2025.
Selama 20 tahun, pemilik King Halim Stable ini harus bersabar karena sudah nyaris dua kali meraih tropi Triple Crown yang diimpikan semua pecinta olahraga berkuda, khususnya pemilik stable.
ujar Kusnadi Halim usai kemenangan King Argentin di Race XVII Kelas 3 Tahun Derby Indonesia Derby - 2000 Meter
Kesempatan pertama Kusnadi Halim meraih mahkota Triple Crown Indonesia datang pada tahun 2005. "Tahun 2005 saya akan menang Triple Crown, tapi gagal," kenangnya.
Kejadian terulang pada 2015 ketika mahkota Triple Crown hilang di depan mata.
ujar Kusnadi Halim yang berhasil membawa dua kuda, King Argentin dan Princess Gavi, naik podium di kelas tersebut
Sementara itu Trainer dari King Halim Stable, Farooq Ali Khan menceritakan bahwa King Halim Stable awalnya memiliki dua kuda andalan yang akan didorong untuk meraih Triple Crown Indonesia.
Semula pilihan utama jatuh pada kuda Princess Gavi yang dinilai memiliki kemampuan lebih terekspose dibandingkan King Argentin.
ujar trainer King Halim Stable, Farooq Ali Khan
Kepercayaan kepada King Argentin semakin menguat ketika kuda jantan berusia 3 tahun itu memenangkan Triple Crown seri I dan berlanjut di seri 2.
"Setelah menang di Triple Crown serie I dan seri 2, saya semakin merasa mantap," katanya.
Menurut Farooq, King Argentin memiliki kualifikasi sebagai kuda unggul karena memiliki hati yang sangat kuat. "Dia (King Argentin,red) bisa memberikan apa yang kita mau," tambah Farooq yang juga menilai kemampuan Princess Gavi tak kalah berbeda dari King Argentin.
Untuk memenangkan IHR-Indonesia Derby 2025, Farooq mengaku tak memberikan instruksi terlalu banyak kepada para joki. Dia hanya berpesan untuk mendorong King Argentin dan Princess Gavi mengawali start dengan lompatan yang bagus.
Setelah berhasil memulai start sesuai instruksi, Farooq meminta para joki untuk mengikuti keinginan dari kuda yang ditungganginya.
Jelang putaran terakhir, Farooq berpesan kepada para joki untuk mulai memberikan instruksi kepada kuda sesuai dengan keinginan.
"Itu yang diterapkan pada King Argentin dan Princess Gavi. Di putaran terakhir, baru berikan instruksi pada kuda. Intinya ikuti saja," ujar Farooq.
Nilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaMenandai komitmen perusahaan energi nasional tersebut dalam mendorong pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co