

SARGA.CO - Kebahagiaan kemenangan King Argentin meraih mahkota bergengsi Triple Crown Indonesia tak hanya dirasakan Kusnadi Halim, pemilik King Halim Stable, maupun sang Joki `Kilat` Jemmy Runtu.
Farooq Ali Khan, sosok di balik kesuksesan King Argentin meraih tiga seri Triple Crown berturut-turut di ajang Indonesia`s Horse Racing (IHR), turut merasakan kebahagian serupa.
Datang ke King Halim Stable sebagai seorang horse trainer, Farooq menceritakan awal mula perkenalannya dengan King Argentin yang ternyata pernah tidak menjadi pilihan utama dalam upaya merebut mahkota Triple Crown Indonesia.
jelas Farooq usai kemenangan King Argentin di kejuaraan Indonesia`s Horse Racing (IHR)-Indonesia Derby 2025 di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, baru-baru ini.
Namun pandangan Farooq berubah ketika melihat performa King Argentin yang melesat, terutama usai meraih sejumlah kemenangan di berbagai kejuaran.
Keyakinan menjadikan King Argentin sebagai kuda pilihan utama dalam perburuan mahkota Triple Crown semakin mantap saat kuda jantan usia 3 tahun itu memenangkan dua seri Triple Crown yang digelar di ajang IHR.
ujar Farooq Ali Khan.
Menurut Farooq, keyakinannya terhadap kemampuan King Argentin maupun Princess Gavi sama-sama kuat. Namun diakuinya, kedua kuda tersebut memiliki karakteristik berbeda yang menjadi keunggulannya masing-masing.
King Argentin diakui merupakan jenis kuda yang memiliki hati yang kuat dan bisa memahami keinginan joki yang mengendalikannya. Sementara Princess Gavi merupakan kuda berkualitas baik dan bisa memacu kecepatan sesuai keinginan.
"Ini dua kuda dengan kualitas berbeda," tegas Farooq.
Terkait strategi khusus yang disiapkan terhadap King Argentin untuk memenangkan IHR-Indonesia Derby 2025, Farooq mengaku tak memberikan terlalu banyak instruksi kepada para joki.
Dia hanya berpesan untuk mendorong King Argentin dan Princess Gavi mengawali start dengan lompatan yang bagus. Setelah ujian pertama itu berhasil dijalankan, Farooq meminta para joki mengikuti kuda-kuda yang lain dan mencoba mencari celah di tikungan terakhir jelang finish.
"Itu yang diterapkan pada King Argentin dan Princess Gavi. Di putaran terakhir, baru berikan instruksi pada kuda. Intinya ikuti saja," ujar Farooq.
Nilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaMenandai komitmen perusahaan energi nasional tersebut dalam mendorong pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co