

SARGA.CO - Dunia olahraga berkuda di Indonesia tengah antusias menantikan terciptanya sejarah baru. Di ajang Indonesia's Horse Racing (IHR) - Indonesia Derby 2025, King Argentine berpeluang untuk mengangkat trofi Triple Crown yang sudah belasan tahun tak mampu diraih kuda manapun.
Kesempatan itu akan datang akhir pekan ini saat IHR - Indonesia Derby Cup 2025 digelar di arena pacuan Stadion Sultan Agung, DI Yogyakarta, Minggu, 27 Juli 2025.
Sulitnya meraih trofi Triple Crown tak cuma terjadi di Indonesia. Banyak pelatih dan pemilik stable di luar negeri dibuat penasaran karena sulitnya memenangkan gelar paling prestisius itu.
Dengar saja pengalaman Bob Baffert. Pelatih kuda terkenal dari Amerika Serikat. Lewat tangan dinginnya, dua trofi Triple Crown diraih lewat kuda American Pharaoh pada 2015 dan Justify tiga tahun kemudian.
Dua trofi itu tak datang dengan mudah. Banyak kegagalan dan kekecewaan yang harus dilaluinya. Dengan 2 trofi Triple Crown yang pernah digenggamnya, Baffert ternyata hanya punya satu rahasia untuk memenangkan perlombaan penghargaan bergengsi itu.
Mengutip laman Courier-journal.com, Baffert nyaris tiga kali mencium trofy Triple Crown antara tahun 1997-2022. Saat itu, dia menangani kuda Silver Charm, Real Quite, dan War Emblem.
Nama Baffert mulai diperhitungkan saat menangani kuda Silver Charm pada tahun 1997. Memenangkan dua perlombaan, Kentcuky Derbu dan Preaknes, kuda SIlver Charm digadang bakal merebut trofi Triple Crown.
Namun harapan itu pupus saat pacuan di Belmont. Silver Charm kalah dengan selisih tiga perempat panjang dari Touch Gold.
Kesempatan emas itu kembali datang pada tahun 1998 lewat Real Quiet dan War Emblem pada 2002. Lagi-lagi, Baffert harus gigit jari. Dua kuda juaranya itu gagal meraih trofi Triple Crown.
Real Quiet kalah di Belmont dengan selisih tipis dari Victory Gallop. Sementara War Emblem finis di posisi kedelapan di Belmont.
Setelah 37 tahun paceklik juara Triple Crown dalam balap kuda ras, pecinta olahraga berkuda di Amerika akhirnya menyaksikan lahirnya kuda juara baru. Pada tahun 2015, American Pharaoh menjadi kuda peraih Triple Crown.
Dengan serangkaian perjalanan naik turun yang dilalui untuk meraih gelar Triple Crown, Baffert ternyata hanya punya satu rahasia.
Menurut Baffert, Rahasia untuk memenangkan Triple Crown hanya ada pada sosok kuda. Kunci kemenangan itu bukan ditemukan secara ajaib oleh pelatih.
Couries-journal
Selama menangani kuda-kuda yang akan bertanding di Derby, Baffer hanya melatih mereka dengan cara yang sama. Tidak ada perlakuan khusus atau perubahan yang dibuat dalam metode pelatihannya.
"Saya benar-benar tidak mengubah apa pun," ujarnya.
"Kami hanya berharap kuda itu kuat dan bersemangat. Selama dia kuat, bersemangat, dan mampu, terserah padanya untuk mencapai 1,5 mil (2,4 Km)," tambah Baffert.
Kini dalam hitungan hari, King Argentine dari King Halim Stable akan mempertaruhkan dua gelar Derby yang sudah digenggamnya.
Gagal finis di urutan pertama akan membuat pecinta olahraga berkuda harus bersabar kembali menantikan lahirnya kuda juara peraih Triple Crown.
Sebaliknya, kemenangan di IHR Indonesia Derby 2025 akan membuat King Argentine menghapus dahaga Triple Crown yang sudah puasa pemenang selama 11 tahun.
Akankah King Argentine mengakhiri paceklik Triple Crown pada akhir pekan nanti? Kamu bisa menemukan jawabannya dengan menyaksikan langsung IHR Indonesia Derby 2025 di Stadion Sultan Agung.
Kamu yang berhalangan hadir di Stadion Sultan Agung tak mesti bersedih. Kamu bisa menyaksikannya di 10 tempat ngopi favorit untuk mengikuti kegiatan Nonton Bareng (Nobar) IHR Indonesia Derby 2025.
Nilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaMenandai komitmen perusahaan energi nasional tersebut dalam mendorong pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co