

SARGA.CO—Performa kuda pacu saat di lintasan, tidak hanya membutuhkan kemampuan dan strategi dari joki serta kuda, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, salah satunya adalah kondisi cuaca. Strategi tertentu perlu dilakukan oleh para joki untuk mengatasi dan menyesuaikan tantangan ini.
Dilansir dari Penelitian Leah, Sally dan Siobhan, dengan judul “Risk factors for, and prediction of, exertional heat illness in Thoroughbred racehorses at British racecourses”, dalam cuaca panas kuda mudah kelelahan, terutama saat berlari. Kuda menghasilkan panas dan ketika terpapar suhu tinggi akan mengalami peningkatan detak jantung, nafsu makan berkurang, lesu dan keringat berlebih.
Penelitian itu juga menjelaskan, dalam kondisi panas dan lembab, laju peningkatan suhu darah, suhu otot, dan detak jantung kuda pacu Thoroughbred, secara signifikan akan lebih tinggi, daripada kuda di lingkungan yang panas dan kering.
Namun, meskipun dianggap sebagai kondisi yang ideal, cuaca cerah dan kering juga dapat menghadirkan tantangan. Lintasan yang terlalu kering bisa menjadi keras dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada kaki kuda dan meningkatkan risiko cedera.
Cuaca dingin juga dapat mengurangi fleksibilitas dan mobilitas kuda pacu. Otot-otot kuda akan berkontraksi dan lebih rentan mengalami cedera. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kecepatan dan kekuatan kuda saat berpacu di lintasan.
Hujan adalah salah satu kondisi cuaca yang paling umum dihadapi oleh kuda pacu. Permukaan track menjadi licin dan berlumpur, lintasan menjadi lebih berat, memberikan beban lebih pada kuda.
Hal ini tentu saja akan menyulitkan joki untuk membuat keputusan selama pacuan berlangsung. Oleh sebab itu, pelatih harus lebih matang dalam melihat faktor cuaca dan mempersiapkan, serta menyesuaikan pendekatan yang tepat pada kuda pacu yang akan bertanding.
Ketegangan dan cedera dalam kondisi cuaca apapun memang tidak dapat dihindari, namun para pelatih kuda pacu dapat mengambil langkah-langkah dan tindakan khusus untuk meminimalisir adanya ketegangan dan cedera pada kuda pacunya.
Dalam artikel Everythinghorse dengan judul “Influence of weather on horse racing: How conditions affect performance” tahun 2023 membahas cara menjaga kuda tetap terhidrasi selama cuaca panas, salah satunya adalah dengan memberi kuda banyak istirahat di area yang teduh.
Begitu pun pada cuaca dingin, pelatih, groom, harus memastikan kuda tetap hangat dengan selimut atau pemanas yang disediakan. Selain itu, sangat penting memantau cuaca untuk menyesuaikan strategi pelatihan yang tepat dan baik.
Bukan hanya cuaca, kecepatan dan arah angin juga memiliki andil besar dalam menentukan performa kuda pacu. Kuda pacu bisa kehilangan keseimbangan dan kemampuannya untuk tetap stabil saat di jalur lintasan balap.
Kuda juga sensitif terhadap kebisingan dan gerakan yang dihasilkan oleh angin. Hal ini dapat dapat mengganggu konsentrasi kuda atau meningkatkan detak jantungnya selama berlaga.
Oleh sebab itu, jika kondisi cuaca sedang tidak bersahabat, pelatih perlu mengurangi atau bahkan mengubah intensitas pelatihan, untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan pada kuda pacu.
Banyak kuda pacu yang menunjukkan performa luar biasa dalam kondisi cuaca tertentu. Ada yang lebih tangguh di track berlumpur, sementara lainnya lebih tahan terhadap cuaca panas.
Maka, memahami reaksi kuda pacu terhadap berbagai kondisi cuaca dapat membantu pelatih dan pemilik kuda menyusun strategi khusus untuk memaksimalkan performa.
Install SARGA.CO News
sarga.co