

SARGA.CO - Dalam dunia pacuan kuda Jepang, hanya sedikit nama yang mampu membekas begitu kuat dalam sejarah lintasan dirt (tanah) seperti Hokko Tarumae. Lahir pada 26 Mei 2009, kuda jantan berwarna bay (cokelat gelap) ini merupakan hasil dari perpaduan darah elite: King Kamehameha sebagai ayah, dan Madam Cherokee sebagai induk betinanya.
Tapi yang membuatnya istimewa bukan hanya garis keturunannya, melainkan langkah-langkah kemenangannya yang tak kenal ampun.
Dilatih oleh Katsuichi Nishiura dan ditemani oleh joki setianya, Hideaki Miyuki (yang juga dikenal lewat tunggangan legendaris seperti Still In Love), Hokko Tarumae tumbuh menjadi spesialis dirt paling dominan dalam generasinya. Bersama rival-rival berat seperti Copano Rickey dan Wonder Acute, ia membentuk era emas balap dirt Jepang yang penuh drama dan determinasi.
Salah satu kekuatan Hokko Tarumae terletak pada strategi balapnya. Ia dikenal menggunakan gaya Senkou atau Stalker—berada tepat di belakang pemimpin lomba sejak awal, mengamati, menunggu, lalu merebut kemenangan pada saat yang tepat. Strategi ini, ketika dikombinasikan dengan kekuatan dan kecepatannya, menghasilkan banyak momen epik yang tak terlupakan di lintasan.
Rekor Mentereng: Dominasi Dirt dari 2012 hingga 2016
Karier balapnya dimulai pada tahun 2012 dan berlangsung hingga 2016, dengan total: 39 kali balapan, 17 kemenangan, 5 kali posisi runner-up. Total pendapatan lebih dari ¥1.078.700.000 (lebih dari 1 miliar yen)
Puncak kejayaannya berlangsung dari 2013 hingga 2016, saat ia menggenggam gelar demi gelar di berbagai Race Jpn1 dan G1: Teio Sho (Jpn1) – 2 kali juara, Tokyo Daishoten (G1) – 2 kali juara, Kawasaki Kinen (Jpn1) – 3 kali juara, Champions Cup (G1) – 1 kali juara, yang menjadi momen legendaris ketika ia menaklukkan rival-rival terberatnya secara telak.
Penampilan luar biasa di Champions Cup bahkan membawanya meraih penghargaan prestisius dari JRA sebagai "Best Dirt Horse of 2014", sebuah pengakuan bahwa Hokko Tarumae benar-benar menjadi raja di atas tanah.
Setelah pensiun dari dunia balap, Hokko Tarumae tidak berhenti memberikan kontribusi. Ia kini beralih menjadi pejantan di Yushun Stallion Station, dan hingga kini telah menghasilkan 689 keturunan, termasuk beberapa nama berbakat seperti Mega Million. Meskipun tak lagi berlari di lintasan, jejak langkahnya masih terasa lewat darah-darah juara yang ia wariskan.
Kini, nama Hokko Tarumae kembali mencuri perhatian, tapi di dunia yang berbeda, dunia Uma Musume: Pretty Derby, franchise game dan anime populer yang menghadirkan kuda-kuda pacu legendaris dalam wujud gadis moe penuh semangat dan gaya.
Kehadiran Hokko Tarumae di Uma Musume adalah sebuah penghormatan manis sekaligus pengenalan baru kepada generasi muda tentang betapa hebatnya ia dulu di lintasan. Di dalam game, kita bisa melihat sosok Tarumae dalam versi anthropomorfik, membawa aura juara, kepribadian tangguh, dan tentu saja semangat "stalker"-nya yang khas.
Ia bukan hanya sang Raja Dirt karena gelar, tapi karena dominasinya yang nyata, langkah-langkahnya yang tenang namun mematikan, serta kemampuannya mengukir sejarah di lintasan Jepang.
Kini, meski lintasan telah diganti layar ponsel dalam wujud Uma Musume, semangat Tarumae tetap hidup. Karena legenda sejati, akan terus berlari di mana pun arena pertandingannya.
(Sumber: FB Atha.ID, Wikipedia, Uma Musume Wiki Fandom, Netkeiba)
Install SARGA.CO News
sarga.co