

SARGA.CO - Dalam dunia pacuan kuda, Triple Crown bukan sekadar gelar. Ia adalah mahkota tertinggi, simbol supremasi, dan tonggak sejarah dalam karier seekor kuda pacu.
Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Prancis telah lebih dulu membangun tradisi panjang Triple Crown.
Lalu, bagaimana posisi Indonesia di kancah global dalam urusan prestisius ini?
Di Amerika Serikat, Triple Crown terdiri dari tiga lomba legendaris: Kentucky Derby, Preakness Stakes, dan Belmont Stakes. Hanya segelintir kuda yang mampu menjuarai ketiganya.
Bahkan, sejak tahun 1919, hanya 13 kuda yang berhasil melakukannya—terakhir adalah Justify pada 2018.
Di Inggris, sistemnya sedikit berbeda namun tetap menantang: 2,000 Guineas Stakes, The Derby, dan St Leger Stakes. Demikian pula di Jepang, yang memiliki versi Triple Crown tersendiri dengan level persaingan sangat tinggi dan budaya pacuan yang kuat.
Indonesia mulai membangun sistem Triple Crown sebagai bentuk peningkatan kualitas pacuan kuda nasional. Terdiri dari tiga seri Kejuaraan Nasional (Serie 1, 2, dan 3), tantangan untuk menjuarai semuanya dalam satu musim sangatlah berat.
Hingga kini, hanya dua kuda yang mampu melakukannya: Manik Trisula (2002) dan Djohar Manik (2014). Kini, nama King Argentine muncul sebagai kandidat kuat untuk menjadi legenda ketiga.
Meski Indonesia belum memiliki ekosistem sebesar negara-negara pacuan mapan, upaya terus dilakukan. Dukungan dari federasi nasional (PORDASI), kerja sama dengan negara seperti Prancis, dan pembinaan jangka panjang mulai membentuk fondasi kokoh.
Negara seperti Prancis memiliki ratusan lintasan pacuan, puluhan ribu tenaga kerja di industri ini, dan sistem pelatihan joki yang profesional.
Di Indonesia, meski skalanya lebih kecil, mulai terlihat geliat profesionalisme: dari standarisasi kandang, pelatihan joki muda, sampai pembentukan pusat pelatihan nasional.
Perjalanan Indonesia masih panjang, tapi bukan tidak mungkin. Dengan konsistensi dan visi jangka panjang, Triple Crown Indonesia bisa menjadi bagian dari kalender pacuan internasional dan mencetak juara-juara yang bisa bersaing di panggung dunia.
Berikut detail 18 kelas yang akan dipertandingkan pada Indonesia Derby 2025, 27 Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaMenanti sang kuda legenda peraih triple crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co