SARGA.CO - Namanya mungkin tidak setenar Secretariat atau Sea Bird, tapi bagi para pegiat dan peneliti dunia pacuan kuda, Nasrullah adalah legenda sejati, bukan karena dominasinya di lintasan, melainkan karena darah keturunannya yang mengalir ke hampir sepertiga Thoroughbred modern di seluruh dunia.
Lahir pada 2 Maret 1940 di Irlandia, Nasrullah dibesarkan oleh Aga Khan III, sosok berpengaruh dalam sejarah kuda pacu Eropa. Di bawah asuhan pelatih Frank Butters, Nasrullah hanya turun 15 kali balapan.
Dari jumlah itu, ia mencatat 5 kemenangan, 1 kali runner-up, dan 2 kali finis ketiga, dengan total pendapatan sekitar US$15.000 (Rp249 juta), setara dengan sekitar US$240.000 (Rp3 miliar) di nilai saat ini.
Prestasi terbesarnya diraih di dua ajang bergengsi Inggris, Coventry Stakes dan Champion Stakes, yang memperlihatkan kecepatan dan kekuatan alami seekor kuda yang masih muda.
Namun, kariernya di lintasan tak semulus harapan. Temperamennya yang keras membuat Nasrullah sulit diatur. Ia sering menunjukkan perilaku liar di paddock, bahkan beberapa kali hampir gagal start karena ulahnya sendiri.
Meski tak meninggalkan rekor balap gemilang, pengaruh Nasrullah justru lahir setelah ia pensiun dan dijadikan pejantan (stallion). Dipindahkan ke Claiborne Farm di Kentucky, Amerika Serikat, Nasrullah menjadi Leading Sire di Inggris & Irlandia (1951), lalu Leading Sire di Amerika pada 1955, 1956, 1959, 1960, dan 1962.
Dari keturunannya lahirlah deretan nama besar dalam sejarah pacuan dunia: Bold Ruler (ayah dari Secretariat), Never Bend, Nashua, Mill Reef, hingga Seattle Slew, salah satu Triple Crown Winner Amerika.
Para peneliti genetika pacuan bahkan menyebut sekitar 30% Thoroughbred modern memiliki darah Nasrullah. Julukan “The Leading Sire of Sires” pun melekat padanya, kuda yang bukan hanya menghasilkan juara, tapi juga menghasilkan pencetak juara.
Aga Khan dan Legasi yang Tak Pernah Padam
Menariknya, nama Aga Khan III, sang pemilik Nasrullah, tetap relevan hingga kini. Istal miliknya, Aga Khan Stud, masih menjadi salah satu kekuatan besar dunia pacuan. Pada 2024 lalu, salah satu kuda mereka mencetak kejutan besar dengan menjuarai Prix de l’Arc de Triomphe, salah satu ajang paling prestisius di Eropa, membuktikan bahwa darah kejayaan dari masa lalu masih mengalir deras.
Install SARGA.CO News
sarga.co