

SARGA.CO - Dalam sejarah panjang pacuan kuda Jepang, hanya sedikit nama yang benar-benar bertahan di ingatan generasi ke generasi. Namun Deep Impact bukan sekadar nama, ia adalah legenda hidup, simbol kecepatan dan keanggunan, serta harapan yang berlari dalam tiap derap langkahnya. Hingga hari ini, sosoknya masih dikenang sebagai salah satu kuda pacu paling luar biasa yang pernah dilahirkan Jepang, bahkan dunia.
Deep Impact lahir pada 25 Maret 2002 dari silangan sempurna: Sunday Silence sang juara dunia dari Amerika, dan Wind in Her Hair, kuda betina asal Inggris yang juga berprestasi di lintasan internasional. Sejak awal, Deep Impact disebut sebagai “anak emas”—dan ia membuktikannya.
Debut Gemilang, Karier Tak Tertandingi
Memulai debutnya di usia 2 tahun, Deep Impact dengan cepat menjadi sorotan. Tapi puncak popularitasnya datang di 2005, saat ia menyapu bersih tiga balapan paling prestisius di Jepang: Satsuki Sho (Japanese 2000 Guineas), Tokyo Yushun (Japanese Derby), dan Kikuka Sho (Japanese St. Leger).
Tiga kemenangan ini membuatnya meraih gelar Triple Crown, sebuah prestasi langka yang hanya dimiliki oleh segelintir kuda dalam sejarah Jepang. Ia tidak sekadar menang, ia mendominasi. Gaya berlarinya menawan, dengan strategi “closer” (berlari di belakang lalu melejit di akhir), membuat banyak lawannya tampak seolah tak bergerak saat ia menyalip mereka satu per satu di tikungan terakhir.
Deep Impact juga sempat menjajal panggung dunia dengan mengikuti Prix de l'Arc de Triomphe di Prancis pada 2006. Meskipun ia finis di posisi ketiga, hasil itu kemudian dianulir karena masalah doping. Kendati demikian, banyak yang tetap menganggap penampilannya saat itu sebagai bukti bahwa Jepang punya kuda pacu yang bisa bersaing di tingkat global.
Setelah pensiun, Deep Impact tidak berhenti mencetak sejarah. Ia menjadi stallion (pejantan) paling berpengaruh di Jepang, menghasilkan lebih dari 1700 keturunan, banyak di antaranya meneruskan dominasinya, seperti Gentildonna, Contrail, hingga Saxon Warrior.
Pendapatan dari karier pacu dan pembiakannya diperkirakan mencapai miliaran yen, menjadikannya bukan hanya bintang lintasan, tapi juga bintang industri.
Deep Impact meninggal dunia pada 30 Juli 2019 akibat komplikasi cedera leher. Ia menghembuskan napas terakhir di Shadai Stallion Station, tempat ia menjalani masa pensiunnya. Kematian Deep Impact meninggalkan duka mendalam bagi dunia balap Jepang, namun warisannya tetap hidup.
Lebih dari Sekadar Kuda Balap
Bagi banyak orang Jepang, Deep Impact adalah simbol dari harapan, semangat pantang menyerah, dan kekuatan elegan yang tidak membanggakan diri, tetapi membiarkan prestasi berbicara. Ia bukan hanya bintang lintasan—ia adalah ikon nasional.
Dan kini, melalui karakter Uma Musume: Pretty Derby, Deep Impact hidup kembali dalam bentuk yang berbeda, memperkenalkan kisahnya kepada generasi muda dan penggemar anime di seluruh dunia.
Install SARGA.CO News
sarga.co