

SARGA.CO - Saat menonton pacuan kuda, banyak yang beranggapan bahwa kuda adalah satu-satunya atlet sejati di lintasan. Tapi jangan salah, para joki juga mengerahkan tenaga dan fokus luar biasa untuk membawa kuda melaju dan menang.
Kuda pacu seperti thoroughbred atau hasil silang lokal dan impor bisa melesat dengan kecepatan 60-70 km/jam. Untuk balapan sejauh 1.200–1.600 meter, mereka harus mengerahkan semua tenaga otot, paru-paru, dan kaki dalam waktu 1–2 menit saja.
Fakta menarik:
Kuda pacu bisa kehilangan 4-5 liter cairan hanya dalam satu balapan.
Detak jantung bisa naik hingga 240 bpm saat sprint.
Mereka tetap harus tenang, fokus, dan taat komando di tengah tekanan.
Joki harus punya berat badan ideal (biasanya 45-55 kg), tapi itu bukan berarti pekerjaannya ringan. Mereka berdiri setengah jongkok selama seluruh balapan, tanpa duduk penuh di pelana, untuk menjaga keseimbangan dan beban minimal pada kuda.
Apa yang mereka alami?
Menahan posisi squatting dengan kecepatan tinggi selama 1-2 menit.
Menyeimbangkan diri sambil mengatur arah dan tempo lari kuda.
Menghadapi risiko jatuh, tabrakan, hingga cedera fatal.
Harus memahami strategi lintasan, lawan, dan waktu yang tepat untuk "push".
Kuda bekerja fisik penuh: otot, stamina, dan fokus. Sedangkan Joki butuh kekuatan core, mental taktis, dan keseimbangan ekstrem.
Keduanya saling melengkapi. Tanpa joki yang tepat, kuda bisa kehilangan arah dan ritme. Sebaliknya, tanpa kuda yang tangguh, sehebat apapun joki tak bisa menang.
Jadi, tak bisa dibandingkan siapa yang “lebih capek”. Keduanya adalah tim solid dengan peran yang sama berat.
Install SARGA.CO News
sarga.co