

SARGA.CO - Khadijah Mellah mencuri perhatian publik ketika, sebagai remaja berusia 18 tahun, ia membuat sejarah di Goodwood 2019. Ia menjadi joki pertama di Inggris yang berlomba sambil mengenakan hijab—sebuah simbol keteguhan identitas—dan lebih istimewa lagi, ia memenangkan Magnolia Cup, perlombaan amal khusus perempuan.
Dalam balapan itu, Mellah yang menunggang kuda Haverland, berhasil menyalip beberapa joki berpengalaman, termasuk Victoria Pendleton, mantan atlet Olimpiade, dalam garis finis dramatis.
Perjalanan Mellah ke gelanggang pacuan kuda memang tak terjadi dalam semalam. Mengutip telegraph, Ia lahir dan dibesarkan di Peckham, London Selatan, dengan latar belakang sederhana.
Melalui Ebony Horse Club —a charity riding club di Brixton— ia menjalani latihan berkuda meski sempat kesulitan mengikuti pelajaran berkuda karena harus membagi waktu dengan sekolah.
Namun tekadnya sudah terlalu besar. Mellah disiapkan mengikuti lintasan perlombaan oleh pelatih Charlie Fellowes, melalui program intensif selama enam minggu.
Seusai kemenangannya, Mellah menjadi simbol perubahan dan inspirasi, bukan hanya karena hijab-nya, melainkan keberaniannya menembus batas stereotip.
Ia sekaligus menjadi wajah yang memperlihatkan bahwa olahraga elit seperti balap kuda bisa terbuka bagi perempuan Muslim dari latar sosial yang tak biasa di ranah tersebut.
Tak lama setelah itu, perjalanan Mellah didokumentasikan dalam film Riding A Dream, yang merekam proses latihannya dari Brixton hingga podium Goodwood. Dokumenter ini ditayangkan di ITV dan memperluas jangkauan pesan inspiratifnya.
Kini, kabar terbarunya sungguh menyemangati. Pada Agustus 2025 —enam tahun setelah debutnya— Mellah resmi menjadi joki amatir berlisensi di Inggris—“Category A Amateur Jockey.”
Pada 22 Agustus, ia kembali ke panggung Goodwood Racecourse dalam balapan resmi, Gay Kindersley Memorial Amateur Riders Handicap. Mengendarai kuda Uncle Dick, Mellah finis di posisi keenam. Ini bukan kemenangan podium, tapi momentum kebanggaan. Mellah kembali sebagai joki yang diakui secara formal.
Khadijah Mellah sekarang juga memimpin Riding A Dream Academy, sebuah program yang membantu anak-anak muda dari lingkungan urban dan minoritas mendapatkan akses ke dunia pacuan kuda.
Akademi ini membuka jalan baru, memberi pelatihan dan dukungan bagi yang ingin menekuni olahraga ini—sebuah bentuk pengabdian Mellah kepada generasi penerus, dan wujud nyata dari komitmennya merubah narasi olahraga di Inggris.
Install SARGA.CO News
sarga.co