

SARGA.CO - Sebelum sorak sorai terdengar di lintasan pacuan, ada rutinitas yang tak banyak diketahui publik. 'Ritual' harian yang menjadi kunci performa antara joki dan kudanya.
Bukan sekadar menaiki pelana dan melesat, persiapan sebelum lomba adalah proses yang presisi, penuh disiplin, dan penuh ikatan emosional.
Bagi para joki profesional, hari dimulai sejak fajar. Rutinitas dimulai dengan pengecekan kesehatan kuda. Bersama pelatih dan perawat (groom), mereka memastikan sang kuda dalam kondisi prima: dari suhu tubuh, detak jantung, hingga mood sang hewan.
Menu makan kuda pacu bukan sembarangan. Mereka mendapat pakan khusus tinggi energi seperti oat, barley, dan suplemen vitamin, biasanya diberikan 3-4 jam sebelum lomba agar tidak terlalu kenyang saat berlari.
Sekitar dua jam sebelum naik ke lintasan, kuda akan melakukan pemanasan ringan—berjalan santai, lalu trotting di area yang disediakan. Saat itulah joki mulai menguatkan koneksi emosional, berbicara dengan suara lembut, menyentuh wajah atau leher kudanya
Para joki sendiri menjaga berat badan dengan ketat. Sehari sebelum lomba, mereka bisa menghindari makanan berat, bahkan ada yang melakukan sauna agar tetap memenuhi batas timbangan. Selain itu, mereka mempelajari karakter lintasan dan strategi lomba.
Momen Hening Sebelum Start
Menjelang lomba, ada waktu sekitar 10–15 menit di kandang start yang menjadi momen hening. Kuda dipasang pelana ringan, joki naik, dan hanya suara detak kuku dan napas berat terdengar.
Di balik kilatan kecepatan dan gemuruh penonton, dunia pacuan kuda menyimpan dedikasi luar biasa. Antara joki dan kudanya, terjalin kepercayaan yang lahir dari latihan, perawatan, dan cinta yang tak main-main.
Balapan mungkin hanya sebentar, tapi persiapan mereka itu adalah kerja keras seumur hidup.
Berikut detail 18 kelas yang akan dipertandingkan pada Indonesia Derby 2025, 27 Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaMenanti sang kuda legenda peraih triple crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co