

SARGA.CO - Kecepatan dan kelincahan seekor kuda pacuan bukan hanya soal latihan dan pelatihan joki. Rahasia sesungguhnya justru tersimpan dalam anatomi tubuh mereka.
Mulai dari struktur otot hingga sistem pernapasan, setiap bagian tubuh kuda pacuan dirancang untuk satu tujuan: berlari secepat mungkin.
Anatomi kuda pacuan itu seperti mesin balap alami. Mereka diciptakan dengan efisiensi maksimal untuk kecepatan dan daya tahan.
Berikut adalah beberapa faktor anatomi yang membuat kuda pacuan begitu gesit di lintasan:
Kuda pacuan memiliki lebih dari 700 otot, dengan konsentrasi besar di bagian paha belakang, bahu, dan punggung. Otot-otot inilah yang mendorong gerakan galop (lari cepat) dengan tenaga besar dan irama yang stabil.
Kuda pacuan tidak punya otot di bawah lutut—hanya tendon dan ligamen. Ini membuat kaki mereka ringan namun kuat, memungkinkan langkah yang cepat dan hentakan yang efisien.
Jantung seekor kuda pacuan bisa memiliki bobot hingga 4–5 kg, jauh lebih besar dari rata-rata kuda biasa. Saat berpacu, detak jantung bisa mencapai 240 kali per menit, mengalirkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh dengan sangat cepat.
Sistem pernapasan kuda pacuan sangat efisien. Saat berlari, mereka mengambil napas satu kali setiap satu langkah—dikenal sebagai locomotor-respiratory coupling. Ini membantu menjaga ritme napas dengan langkah galop tanpa kelelahan cepat.
Sistem pernapasan kuda pacuan sangat efisien. Saat berlari, mereka mengambil napas satu kali setiap satu langkah—dikenal sebagai locomotor-respiratory coupling. Ini membantu menjaga ritme napas dengan langkah galop tanpa kelelahan cepat.
Selain anatomi, faktor bloodline (silsilah genetik) juga berpengaruh besar. Banyak kuda pacuan juara berasal dari garis keturunan yang sudah terbukti unggul dari sisi anatomi dan performa.
Berikut detail 18 kelas yang akan dipertandingkan pada Indonesia Derby 2025, 27 Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaMenanti sang kuda legenda peraih triple crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co