

SARGA.CO - Sorotan kamera, tepuk tangan meriah, dan suasana haru mewarnai akhir lomba kategori Dressage di ajang Aragon Merdeka Masters 2025. Di antara deretan atlet muda berbakat, satu nama mencuri perhatian publik: Nareswari Shifa Kayana, atlet berkuda 17 tahun asal Surabaya yang sukses membawa pulang Piala Presiden setelah tampil heroik bersama kuda andalannya, Kimmy.
Digelar di The Hub Indonesia, Trans Yogi, Cibubur, Bekasi sejak 6–10 Agustus 2025, Aragon Merdeka Masters menjadi ajang olahraga berkuda terbesar di Indonesia tahun ini. Turnamen ini juga mencetak sejarah sebagai event pertama yang memperebutkan Piala Presiden, menggantikan Piala Menhan yang sebelumnya menjadi simbol tertinggi di arena equestrian nasional. Dengan lebih dari 1.700 entry dari seluruh Indonesia, atmosfer kompetisinya begitu ketat dan penuh gengsi.
Penampilan Memukau di Kategori Dressage
Kategori Dressage atau tunggang serasi yang digelar selama dua hari (6–7 Agustus), menghadirkan 142 peserta dari berbagai provinsi. Di sinilah Shifa menunjukkan kelasnya. Mewakili Akara Stable, ia tampil dalam kelas Elementary, kelas yang menuntut keharmonisan tinggi antara rider dan kuda dalam mengolah gerak, keindahan, dan kontrol penuh di dalam arena.
Namun, jalan Shifa menuju podium tertinggi tidak semulus lintasan Dressage. Di Round 1, Shifa hanya menempati peringkat ke-3 dengan skor 66,346%, tertinggal dari dua pesaing kuat: M. Fajar Apriyansyah (Aragon Equestrian Sport) dan Alfaro Menayang (D’ Riders), yang masing-masing mencatat skor di atas 69%.
Bangkit di Round 2, Shifa Ambil Alih Puncak!
Tak ingin pulang tanpa gelar, Shifa dan pelatihnya Jojo Jonathan segera melakukan evaluasi. Mereka membedah tiap detail gerakan, memperbaiki eksekusi, dan mengatur ulang strategi di Round 2 yang digelar Kamis sore, 7 Agustus.
Hasilnya? Dramatis dan luar biasa.
Dengan performa impresif, Shifa mencetak skor 69,231% di babak final. Sebaliknya, dua rivalnya justru mengalami penurunan performa. Skor Fajar turun menjadi 65,769%, sementara Alfaro hanya mampu meraih 64,712%.
Setelah hasil dua ronde diakumulasi, Shifa dinobatkan sebagai juara dengan total skor 135,577%, mengungguli Fajar (135,096%) dan Alfaro (133,942%).
ujar Shifa usai pengumuman pemenang.
Ia juga memuji Kimmy, kuda pasangannya, yang tampil fokus dan responsif sepanjang pertandingan. “Kimmy luar biasa hari ini. Staminanya kuat, dia tenang, dan sangat kooperatif—kami benar-benar bisa menyatu di arena,” imbuhnya.
Target Berikutnya: Kejurnas Equestrian 2025
Tak butuh waktu lama untuk bersantai. Shifa sudah menatap tantangan berikutnya: Kejurnas Equestrian 2025 yang akan digelar bulan depan di Equinara Pulomas, Jakarta Timur.
Namun, gadis sulung dari empat bersaudara ini juga jujur mengungkap tantangan pribadinya, membagi waktu antara latihan dan sekolah. “Saya harus benar-benar pintar mengatur waktu. Kadang latihan intens bertabrakan dengan tugas sekolah, jadi saya belajar disiplin banget sejak kecil,” ujar dia.
Aragon Merdeka Masters 2025 sendiri merupakan ajang yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80. Event ini bukan hanya panggung bagi atlet, tapi juga simbol kebangkitan olahraga berkuda di Indonesia. Tahun ini, turnamen ini berhasil mencatat rekor nasional dalam hal jumlah peserta dan jumlah kuda yang terdaftar.
Menurut panitia pelaksana, termasuk Eddy Sadak (Honorary President), Edwin Aprihandono (pemilik The Hub Indonesia), dan Jupri Mardi (Direktur Pertandingan), ajang ini menjadi fondasi kuat untuk menumbuhkan regenerasi atlet dan mencetak prestasi di tingkat Asia bahkan dunia.
Dari lintasan balap ke layar anime dan game.
Baca SelengkapnyaSmart Falcon adalah nama yang disegani di lintasan pacuan, terutama di kategori dirt racing.
Baca SelengkapnyaKejuaran ini juga menjadi yang pertama kali menggelar pertandingan pada malam hari
Baca SelengkapnyaAda satu keunggulan penglihatan kuda dibandingkan manusia
Baca SelengkapnyaNilai pasar asuransi kuda pada 2035 ditaksir mencapai US$1,73 miliar
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co