

SARGA.CO - Indonesia siap mengukir sejarah baru pacuan kuda Indonesia di Indonesia’s Horse Racing (IHR)-Indonesia Derby 2025, yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, pada Minggu 27 Juli 2025. Ajang ini bukan sekadar kompetisi biasa, tetapi babak penentuan Triple Crown Indonesia, gelar paling prestisius dalam dunia pacuan kuda.
Sorotan utama tertuju pada King Argentine, kuda pacu milik King Halim Stale ini yang telah menaklukkan IHR-Triple Crown Serie 1 (April 2025) dan Serie 2 (Mei 2025). Jika kembali berjaya di kelas 3 Tahun Derby 2.000 meter, King Argentine akan mencetak sejarah sebagai peraih Triple Crown Indonesia ketiga sepanjang sejarah, setelah Manik Trisula (2002) dan Djohar Manik (2014).
Sebanyak 156 kuda pacu dari 13 provinsi siap beradu cepat memperebutkan total hadiah Rp1,2 miliar. Daerah-daerah tersebut meliputi: Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dn Nusa Tenggara Timur. Mereka adalah kuda-kuda unggulan yang telah melewati babak penyisihan pada 13 Juli 2025.
IHR-Indonesia Derby 2025 akan mempertandingkan 18 kelas, dengan tiga kategori utama:
Kelas 3 Tahun Derby 2.000 meter – Hadiah Rp300 juta.
Kelas 3 Tahun Remaja 1.600 meter – Hadiah Rp150 juta.
Kelas 2 Tahun Pemula A/B 1.400 meter – Hadiah Rp150 juta.
Rivalitas Sengit di Lintasan Utama
Perjalanan King Argentine menuju mahkota Triple Crown tidak akan mudah. Ia harus berhadapan dengan pesaing-pesaing tangguh seperti:
Wonder Land, runner-up di Triple Crown Serie 1 dan Serie 2.
Sidney Allstar, juara Kelas 3 Tahun Calon Derby 1.850 meter IHR Cup 2025.
Manik Siwa, pemenang Kelas 3 Tahun Derby 1.600 meter Jateng Derby 2025.
Pertarungan di kelas 3 Tahun Derby 2.000 meter diprediksi menjadi sorotan utama, di mana setiap derap langkah kuda dapat menentukan siapa yang pantas menyandang gelar juara sejati.
Derby dengan Atmosfer Megah
Selain kelas utama, ajang ini juga akan menampilkan beragam kelas seperti Kelas A Terbuka 2.000 meter, Kelas A Sprint Terbuka 1.300 meter, hingga kelas-kelas non-finalis yang tetap menjanjikan aksi seru di lintasan.
Dari lintasan balap ke layar anime dan game.
Baca SelengkapnyaMereka adalah para ratu yang menaklukkan medan.
Baca SelengkapnyaKejuaran ini juga menjadi yang pertama kali menggelar pertandingan pada malam hari
Baca SelengkapnyaDatang dari belakang dan merebut takhta dengan determinasi tak tergoyahkan.
Baca SelengkapnyaMenandai komitmen perusahaan energi nasional tersebut dalam mendorong pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co