

SARGA.CO - Dalam dunia pacuan kuda, gelar Triple Crown adalah puncak kejayaan—mahkota paling bergengsi yang hanya bisa dimiliki oleh kuda pacu terbaik, joki brilian, dan tim yang nyaris tanpa cela. Namun, meraihnya bukan perkara mudah.
Apa yang membuat gelar ini begitu sulit diraih?
1. Tiga Balapan, Tiga Tantangan Berbeda
Setiap seri Triple Crown memiliki jarak tempuh berbeda—mulai dari jarak menengah hingga panjang. Artinya, seekor kuda tak cukup hanya cepat, tapi juga harus tangguh dan punya daya tahan luar biasa.
Banyak kuda unggul di satu jarak, namun melemah di jarak lain. Konsistensi di berbagai kondisi menjadi kunci, sekaligus tantangan besar.
Balapan Triple Crown biasanya digelar dalam rentang waktu berdekatan, hanya berselang beberapa minggu. Kuda pacu harus bisa pulih dari kelelahan fisik dan stres dalam waktu singkat, sesuatu yang menuntut perencanaan dan perawatan sangat cermat dari pelatih dan dokter hewan.
Triple Crown hanya bisa diikuti oleh kuda pacu usia tiga tahun, usia emas kuda untuk berlaga. Ini membuat setiap seri dipenuhi oleh kuda-kuda terbaik dari seluruh penjuru negeri. Tak ada lawan mudah. Setiap kuda datang membawa harapan besar dan persiapan matang.
Cuaca buruk, kondisi lintasan, start yang tidak sempurna, hingga tekanan dari media dan publik bisa dengan mudah mengganggu konsentrasi joki dan performa kuda. Bahkan satu kesalahan kecil bisa membuat peluang yang hanya datang sekali seumur hidup itu lenyap seketika.
Triple Crown: Gelar Langka yang Tak Ternilai
Karena kombinasi tantangan fisik, mental, dan teknis yang begitu besar, tak heran jika gelar Triple Crown menjadi sesuatu yang nyaris mustahil diraih.
Di Indonesia, baru dua kuda yang pernah mencapainya dalam sejarah, yaitu kuda Manik Trisula pada 2002 dan kuda Djohar Manik pada 2014. Dan sejak itu, satu dekade lebih, mahkota itu hanya indah dikenang, namun sulit diulang.
Gelar ini bukan hanya tentang menang tiga kali, tapi tentang menaklukkan tiga rintangan besar dalam waktu singkat, melawan para rival terbaik, dan bertahan dalam tekanan ekstrem. Sebuah prestasi yang hanya bisa dimiliki oleh yang benar-benar legendaris.
Mereka adalah para ratu yang menaklukkan medan.
Baca SelengkapnyaKejuaran ini juga menjadi yang pertama kali menggelar pertandingan pada malam hari
Baca SelengkapnyaDatang dari belakang dan merebut takhta dengan determinasi tak tergoyahkan.
Baca SelengkapnyaMenandai komitmen perusahaan energi nasional tersebut dalam mendorong pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co