

SARGA.CO - Indonesia punya gudang joki-joki pacu berkualitas. Tak bisa dipungkiri, tiga daerah menjadi lumbung utama lahirnya para joki hebat yang menguasai lintasan pacuan: Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Dari desa-desa yang masih lekat dengan budaya berkuda, lahirlah para atlet pacu yang kini harum namanya di tingkat nasional.
Salah satunya adalah Meikel Soleran, joki asal Sulawesi Utara yang sudah lebih dari 19 tahun mengabdikan diri sebagai joki profesional.
“Di kampung kami, hampir setiap rumah punya kuda. Memelihara dan beternak kuda itu bagian dari keseharian kami. Jadi, jadi joki itu bukan cuma hobi, tapi sudah jadi tradisi dan kebanggaan,” tutur Meikel yang memulai karier profesionalnya sejak 2005.
Baginya, dunia pacuan kuda bukan sekadar olahraga, tapi juga penuh nilai budaya dan tantangan. “Jadi joki itu nggak mudah, tapi ada kepuasan tersendiri ketika bisa menaklukkan lintasan dan membawa kuda ke garis finis sebagai juara,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Agung Saidil, joki muda asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejak duduk di bangku kelas 3 SD, Agung sudah terbiasa menunggang kuda.
“Dari kecil memang sudah cinta sama kuda. Di kampung saya juga banyak peternak dan pecinta kuda, jadi tumbuh besar di lingkungan yang mendukung jadi joki,” kata Agung, yang kini dikenal sebagai salah satu joki tangguh di lintasan nasional.
Kisah Meikel dan Agung hanya dua dari banyak cerita menarik para joki Indonesia yang lahir dari akar budaya kuat, lingkungan yang mendukung, dan semangat untuk terus melaju.
Di balik sorotan kamera dan sorak-sorai penonton, para joki ini adalah simbol dari kerja keras, keberanian, dan kecintaan pada warisan tradisi. Mereka bukan hanya penunggang kuda, mereka adalah pahlawan di atas pelana.
Berikut detail 18 kelas yang akan dipertandingkan pada Indonesia Derby 2025, 27 Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaMenanti sang kuda legenda peraih triple crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co