

SARGA.CO - Di lintasan pacu, di antara derap langkah kuda dan sorakan penonton, sebuah pemandangan tak biasa muncul. Seorang gadis muda berhijab, bertubuh mungil dengan sorot mata setegar baja, menunggangi kuda balap dengan percaya diri.
Gadis belia itu Aqiilah Annajiibah. Joki perempuan berusia 19 tahun asal Malang. Di tengah dunia pacuan kuda yang selama ini didominasi kaum adam, Aqiilah hadir membawa semangat baru dan keberanian luar biasa.
Perjalanan Aqiilah menjadi joki dimulai bukan dari arena profesional, melainkan dari kandang kuda di rumah sendiri. Saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia, aktivitas luar ruang dibatasi, namun justru saat itu Aqiilah mulai dekat dengan dunia kuda.
kenangnya saat berbicang dengan SARGA.CO
Namun titik balik terjadi saat ia mengantar kuda milik keluarganya untuk dikawinkan. Di sana, Aqiilah bertemu seorang pelatih yang melihat potensi besarnya.
"Ditanya sama pelatih itu, kamu suka kuda? Saya bilang suka. Lalu disuruh naik kuda pejantan untuk latihan," tutur Aqiilah.
Sang pelatih kemudian menghubungi pemilik kuda untuk meminta izin agar Aqiilah bisa berlatih lebih serius. Izin itu dikantongi, plus restu dari orangtua.
Ia pun berangkat ke Pasuruan untuk berlatih langsung di bawah asuhan pelatih senior Yorri Lampus, nama legendaris dalam dunia pacuan kuda Indonesia.
Setahun penuh ia habiskan untuk mengasah keterampilan, mengendalikan kuda, menjaga keseimbangan, hingga belajar memahami psikologi kuda.
Hingga akhirnya, di tahun 2021, di usia yang baru menginjak 15 tahun, Aqiilah menjalani laga pertamanya.
ujarnya dengan semangat.
Tak seperti kebanyakan remaja seusianya, Aqiilah punya jadwal latihan fisik yang disiplin. Ia rutin angkat beban dan latihan di kandang (stable) empat kali seminggu.
Sisanya, ia tetap melatih diri di rumah, karena kuda milik keluarganya juga tersedia di sana.
Menjadi joki perempuan di Indonesia bukanlah hal mudah. Aqiilah mengaku kerap dianggap remeh di awal perjalanan kariernya.
"Pasti ada anggapan dipandang sebelah mata, bisa nggak nih perempuan bersaing dalam race," katanya.
Namun, alih-alih berkecil hati, ia menjadikan pandangan itu sebagai pelecut semangat.
imbuhnya.
Kini, Aqiilah bukan hanya menjadi joki perempuan muda yang tangguh, tetapi juga simbol semangat dan harapan baru bagi perempuan Indonesia untuk berani menembus batas, bahkan di arena sekeras pacuan kuda.
Berikut detail 18 kelas yang akan dipertandingkan pada Indonesia Derby 2025, 27 Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaMenanti sang kuda legenda peraih triple crown.
Baca SelengkapnyaInstall SARGA.CO News
sarga.co