

SARGA.CO - Ron Turcotte, joki legendaris yang menunggangi kuda ikonik Secretariat menuju kemenangan Triple Crown pada tahun 1973, telah meninggal dunia pada usia 84 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh keluarga Turcotte melalui sahabat sekaligus mitra bisnis lamanya, Leonard Lusky. Turcotte meninggal karena sebab alami di rumahnya di Drummond, New Brunswick, Kanada.
Turcotte akan selalu dikenang sebagai joki berbakat yang membawa Secretariat mengakhiri paceklik Triple Crown yang telah berlangsung sejak tahun 1948. Ia memenangkan Kentucky Derby, Preakness Stakes, dan Belmont Stakes dua kali dalam kariernya, ini pencapaian luar biasa yang menempatkannya di antara legenda pacuan kuda dunia.
Kemenangan paling fenomenal datang di Belmont Stakes, ketika Secretariat menang dengan selisih 31 panjang kuda dan mencatat waktu 2:24 untuk jarak 1,5 mil, rekor yang masih bertahan lebih dari 50 tahun kemudian. "Aku masih punya banyak tenaga saat melewati garis finis," kenang Turcotte pada 2023. "Dia tidak lelah, itu sungguh luar biasa."
Lahir di Drummond pada 22 Juli 1941, Turcotte adalah satu dari 12 bersaudara. Ia meninggalkan sekolah untuk bekerja sebagai penebang kayu sebelum akhirnya pindah ke Toronto dan memulai kariernya di dunia balap kuda, awalnya sebagai pengurus kuda, sebelum akhirnya menjadi joki utama di Woodbine Racetrack dan mencapai panggung Triple Crown.
Selama hampir dua dekade kariernya, Turcotte memenangkan 3.032 balapan. Sayangnya, kariernya berakhir tragis pada tahun 1978 akibat kecelakaan di lintasan yang membuatnya mengalami kelumpuhan. Namun, justru setelah musibah itu, karakter sejati Turcotte makin bersinar, sebagai advokat gigih bagi para joki yang mengalami cedera permanen.
"Keberaniannya sebagai joki memang luar biasa, tetapi dedikasinya setelah cedera menunjukkan siapa Ron Turcotte sebenarnya. Ia membangun warisan yang ditandai oleh kebaikan hati dan belas kasih," ujar David O’Rourke, Presiden dan CEO New York Racing Association.
Turcotte diabadikan dalam National Museum of Racing Hall of Fame pada tahun 1979. Sepanjang hidupnya, ia tetap aktif memperjuangkan hak dan dukungan bagi para joki penyandang disabilitas.
Bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya, Turcotte bukan sekadar legenda pacuan kuda. "Dunia mungkin mengenal Ron sebagai joki Secretariat, tapi bagi kami, dia adalah suami yang luar biasa, ayah yang penyayang, kakek yang penuh cinta, dan penunggang kuda sejati," ujar keluarganya dalam pernyataan resmi.
Kini, Turcotte menjadi anggota terakhir dari tim Secretariat yang berpulang. Sebelumnya, Secretariat sendiri meninggal pada 1989, disusul oleh groom Eddie Sweat (1998), pelatih Lucien Laurin (2000), pemilik Penny Chenery (2017), dan exercise rider Charlie Davis (2018).
"Ron Turcotte adalah ikon sejati, mitra tepercaya dari salah satu kuda paling legendaris dalam sejarah balap," kata Mike Anderson, Presiden Churchill Downs. "Kontribusinya terhadap dunia balap tak ternilai, dan ia akan sangat dirindukan."
Dengan warisan berupa keberanian, kerendahan hati, dan dedikasi terhadap sesama, Ron Turcotte akan selalu dikenang, tak hanya sebagai joki Secretariat, tetapi sebagai manusia yang menginspirasi dunia.
(Sumber: ESPN)
Install SARGA.CO News
sarga.co