SARGA.CO - Di tengah musim panas yang hangat di New York, kabar dari Madison County datang dengan nada muram. Dua ekor kuda jantan ditemukan mati setelah terinfeksi Eastern Equine Encephalitis (EEE), virus langka yang menular lewat gigitan nyamuk. pada awal Agustus 2025.
Sekilas terdengar seperti kasus biasa, tapi di dunia peternakan kuda, EEE adalah mimpi buruk yang tak banyak memberi kesempatan hidup.
Virus ini dikenal sebagai salah satu yang paling mematikan bagi kuda — tingkat kematiannya bisa mencapai 90%. Lebih parah lagi, EEE juga bisa menyerang manusia. Meski jarang terjadi, setiap kali virus ini muncul, ia hampir selalu meninggalkan korban.
EEE bekerja cepat dan brutal. Ia menumpang di nyamuk yang sebelumnya menggigit burung liar, lalu berpindah ke tubuh kuda atau manusia. Begitu masuk, virus ini menyerang otak dan sistem saraf pusat.
Dalam sehari atau dua, kuda yang awalnya terlihat sehat bisa berubah total — demam tinggi, kehilangan keseimbangan, berjalan sempoyongan, lalu jatuh tak berdaya. Banyak yang tak mampu bertahan lebih dari dua hari.
Kasus di Madison County menggambarkan kecepatan virus ini menyerang. Mengutip laman Thehorse, seekor kuda berumur lima tahun ditemukan roboh di ladang, tak bisa bangkit. Sehari kemudian, nyawanya melayang.
Kuda lain, berusia tujuh tahun, awalnya hanya terlihat kaku dan lemah. Tapi dalam hitungan jam, tubuhnya demam, matanya sayu, dan akhirnya lumpuh. Pemeriksaan memastikan keduanya positif EEE — dan yang lebih disayangkan, keduanya belum divaksin
Itulah yang membuat EEE begitu berbahaya: tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya. Begitu terinfeksi, yang bisa dilakukan hanyalah memberi perawatan suportif untuk menenangkan gejala. Karena itu, satu-satunya cara melindungi kuda dari virus ini adalah lewat vaksinasi rutin dan perlindungan dari nyamuk.
Otoritas kesehatan hewan di New York, melalui New York State Department of Agriculture & Markets (NYSDAM) setiap tahun mengingatkan pemilik kuda untuk melakukan vaksinasi, terutama menjelang akhir musim panas saat nyamuk berkembang biak dengan cepat. Pencegahan sederhana seperti membersihkan genangan air, menutup kandang saat malam, dan memakai obat anti-nyamuk yang aman untuk hewan bisa jadi pembeda antara hidup dan mati.
Meski sebagian besar kasus terjadi di Amerika Serikat bagian timur, pola penyebaran virus ini mulai berubah. Perubahan iklim yang memperpanjang musim panas dan meningkatkan kelembapan membuat nyamuk pembawa EEE muncul di wilayah yang sebelumnya tidak pernah melaporkannya.
Beberapa penelitian juga menunjukkan virus ini mampu bertahan di populasi burung dan nyamuk selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi, lalu muncul tiba-tiba saat kondisi lingkungan mendukung.
Kisah dua kuda di New York hanyalah contoh kecil dari ancaman yang lebih besar. EEE mungkin jarang terdengar, tapi setiap kali muncul, dampaknya selalu mencengangkan. Ia tak menular langsung dari kuda ke kuda, namun nyamuk yang menjadi perantaranya bisa berada di mana saja.
Dalam senyap, seekor nyamuk kecil bisa membawa virus yang mematikan, menembus kulit, dan mengubah akhir hidup seekor kuda kuat hanya dalam dua hari.
Virus ini tidak mengenal batas. Ia ada di rawa, di hutan basah, di ladang terbuka tempat kuda biasa berlari. Dan selama masih ada nyamuk di udara, EEE akan selalu menjadi ancaman yang patut diwaspadai.
Install SARGA.CO News
sarga.co