

SARGA.CO – Kalau mendengar kata balapan kuda, mungkin yang terbayang hanya kuda berlari sekencang-kencangnya sampai garis finish. Tapi kenyataannya, ada banyak strategi yang dimainkan para joki.
Salah satu contoh nyatanya adalah saat kamu menyaksikan laga puncak Indonesian Derby 2025.
Kuda King Argentin peraih tropi Triple Crown 2025 sempat tertinggal di belakang barisan pertama saat starting gate dibuka. Namun jelang garis finish, titisan kuda legendaris Secretariat menunjukan kekuatan sebenarnya.
Tentunya tak semua kemenangan hanya ditentukan faktor kuda. Joki tidak hanya bertugas pegang kendali, tapi juga jadi “otak”. Dengan keahliannya, joki adalah satu-satunya orang yang menentukan kapan kuda harus mengirit tenaga, kapan harus gaspol, bahkan jalur mana yang harus dipilih.
Di dunia internasional, strategi joki punya nama khusus. Tapi kalau diterjemahkan ke bahasa sehari-hari Indonesia, ternyata gampang dipahami.
Istilah-istilah ini banyak kamu dengar ketika mengikuti perlombaan baik di gelanggang pacuan ataupun melalui televisi dan platform digital.
Mengutip laman Amwager.com, yuk kita lihat apa saja strategi yang diterapkan para joki untuk membawa kuda pacunya memenangkan perlombaan:
1. Front Runner – alias “Ngegas dari Awal”
Joki langsung tancap gas begitu start, biar kuda memimpin sejak awal. Cocok untuk kuda yang punya stamina dan kecepatan tinggi. Tapi kalau salah hitung, bisa “habis bensin” di akhir.
2. Stalker – alias “Nempel Belakang”
Joki sengaja nempel di belakang kuda terdepan, jaga jarak aman, lalu menyerang di 200–300 meter terakhir. Strategi ini sering bikin penonton deg-degan karena terlihat tenang, lalu tiba-tiba menyalip.
3. Closer – alias “Pemain Belakang”
Kuda sengaja ditahan di belakang sejak awal. Baru di ujung balapan, joki kasih kode untuk sprint secepat mungkin. Inilah yang sering jadi momen dramatis di balapan, karena kuda bisa datang dari belakang dan langsung merebut posisi pertama.
4. Rail Riding – alias “Ngirit Jalur”
Joki memilih jalur paling dekat pagar. Secara teori, jarak yang ditempuh jadi lebih pendek. Tapi risikonya, bisa terjebak di tengah kerumunan kuda lain.
5. Wide Trip – alias “Main Lebar”
Kebalikan Rail Riding, kuda dibawa ke jalur luar. Jaraknya memang lebih jauh, tapi memberi ruang lebih lega untuk manuver dan menghindari tabrakan.
Dari sini kita jadi tahu kalau balapan kuda bukan cuma soal kuda yang cepat. Strategi joki bisa jadi penentu kemenangan. Seperti kata pepatah balap: “A smart ride can beat a fast horse.” Jadi, kalau nonton balapan kuda lagi, kamu bisa ikut menebak strategi mana yang dipakai joki.
Install SARGA.CO News
sarga.co